Latar Belakang

Murid-murid telah mengetahui tugas akhir Yesus untuk menderita dan mati di Yerusalem. Tetapi mereka tidak sepenuhnya mengerti tujuan dan arti pentingnya. Mereka masih mempunyai pengharapan yang keliru tentang seperti apakah kerajaan surga nantinya, dan ingin menjadi yang terbesar di dalam kerajaan itu. Dalam pelajaran ini, Tuhan menyampaikan pengajaran-Nya yang keempat untuk menjawab dua pertanyaan murid-murid. Pengajaran Yesus yang menyeluruh dimaksudkan untuk meluruskan kesalahpahaman murid-murid-Nya dan mengajarkan mereka akan pentingya kasih dan kesatuan di antara umat-Nya.

Ayat-ayat Kunci

(“Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam kerajaan sorga” 18:4)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Batu kilangan (18:6): yaitu batu kilangan keledai, adalah batuyang ditarik oleh seekor keledai – jauh lebih besar dan lebih berat dibanding batu kilangan kecil (24:41) yang digunakan oleh para perempuan setiap pagi di rumah mereka. 8/1465
  2. Tujuh kali (18:21): Pengajaran Taurat tradisional mengatur bahwaseseorang yang diperlakukan salah oleh seorang saudara hanya perlu mengampuni saudara itu sebanyak tiga kali. 12/62
  3. 10,000 talenta (18:24): Setara dengan beberapa puluh milyarRupiah, karena satu talenta mungkin adalah sebuah satuan berat emas, antara 58 hingga 80 pon 12/62, yaitu sekitar 60 juta dinar; satu dinar adalah rata-rata upah satu hari kerja. Oleh karena itu, ini adalah suatu hutang yang tidak mungkin dilunasi. 1/1447

Garis Besar

  • Menjadi seperti anak-anak kecil dan memperhatikan mereka
  • Menjadi seperti anak kecil
  • Tidak menolak mereka
  • Tidak mendengki mereka
  • Saudara yang berdosa
  • Mengampuni saudara-saudara kita

Analisa Umum

  • 1.

    Perhatikanlah bagaimana kata “kecil” memberikan arti pada “besar”. Lihatlah kembali ayat-ayat ini dan catatlah hal-hal yang membuat seseorang “besar” dalam kerajaan surga.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Rendah hati (4); Mengasihi mereka yang kecil (5, 6, 10); Memulihkan orang yang berdosa (15); Mengampuni orang yang bersalah (22, 35). Secara garis besar, pengajaran Tuhan menghapus segala rasa kebesaran duniawi. Untuk menjadi besar di dalam kerajaan Allah, mengandung syarat untuk merendahkan diri sendiri dan menyangkal segala perasaan kebanggaan atas orang lain (20:26, 27).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Ayat-ayat manakah yang menunjukkan bahwa Allah memperhatikan kesejahteraan anak-anak kecil?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    5, 6, 10-14.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Mengapa sikap kita terhadap anak-anak kecil mempunyai pengaruh langsung pada sikap kita kepada Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di ayat-ayat ini, anak-anak kecil melambangkan saudara-saudari dalam Kristus. Kita menerima, memperhatikan, menghormati, dan mengampuni mereka demi Kristus, karena mereka juga merupakan anggota tubuh Kristus (5), dan dipelihara oleh Bapa di surga (10, 14). Saat kita menunjukkan kasih dan perhatian kepada mereka, kita juga melakukannya kepada Kristus (25:40).

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 18:1-14

    1.

    Apakah sikap pemikiran murid-murid dalam pertanyaan tentang siapakah yang terbesar, dan mengapa pemikiran seperti ini salah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka saling membanding-bandingkan dan ingin menjadi yang terbesar di antara para pengikut Yesus. Mereka ingin memiliki kekuasaan dan dilayani seperti para pemerintah dunia (ref. Mrk. 9:33, 34; Mat. 20:25-28). Tetapi keinginan duniawi demikian tidak mempunyai tempat di dalam kerajaan Surga, di mana orang-orang di dalamnya saling melayani, bukan memerintah atas orang lain.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah yang dimiliki oleh anak-anak kecil yang harus kita pelajari?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kerendahhatian mereka (4), Kesederhanaan (11:25), dan kemurnian (1Kor. 14:20).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Apakah sifat yang menggarisbawahi ajaran untuk menjadi seperti anak kecil (3) dan menerima anak kecil (5)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Rendah hati. Seperti juga menjadi seperti anak kecil dan mengakui kekurangan kita membutuhkan kerendahan hati, menerima orang yang kecil juga memerlukan penyangkalan yang rendah hati.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4a.

    Mengapa menyebabkan orang lain jatuh dalam dosa adalah dosa yang berat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Saat kita menyebabkan saudara seiman tersandung, kita melakukan hal yang tidak disukai Allah (14) dan berdosa kepada Kristus (1Kor. 8:11, 12). Lihat juga Analisa Umum, Pertanyaan 3.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4b.

    Mengapa penyesatan harus ada? Bila demikian, mengapa pelakunya masih harus dihukum?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Penyesatan memang harus ada karena dunia ini jahat dan di bawah kuasa si jahat (“dunia” juga menunjukkan keinginan-keinginannya yang jahat; lihat 1Yoh. 2:15-17, 5:19). Tetapi pilihan manusia-lah yang menjadikannya sebagai batu sandungan dan alat kejahatan. Jadi ia harus bertanggung jawab atas penyesatan itu.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4c.

    Pikirkanlah beberapa hal yang dapat menyebabkan seorang anak jatuh dalam dosa.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Bagaimanakah cara kita melakukan pengajaran di ayat 8 dan 9?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Karena menyebabkan orang lain tersandung adalah dosa yang sebegitu berat sehingga harus dihukum dengan api yang kekal, kita harus melakukan segala hal yang diperlukan untuk menghindari diri kita menjadi batu sandungan. Apabila kita mengetahui bahwa kita mempunyai keinginan tertentu atau kelemahan yang dapat menyebabkan kita jatuh dalam dosa, kita harus menyangkal diri kita sendiri dari keinginan-keinginan itu dan membuangnya, walaupun itu menyebabkan banyak kepahitan bagi kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6a.

    Siapakah “anak-anak” di ayat 11 hingga 14?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Saudara-saudari seiman yang meninggalkan jalan Tuhan dan secara rohani tersesat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6b.

    Dari ayat-ayat ini, apakah yang dapat kita ketahui tentang Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ia memperhatikan yang lemah dan tidak menyerah. Ia menghargai setiap jiwa dan akan melakukan segalanya untuk mencegahnya dari kemusnahan. Ia bersukacita setiap kali ada jiwa tersesat yang kembali kepada-Nya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 18:15-20

    7.

    Hubungkanlah alinea ini dengan ayat 11-14.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Karena Bapa surgawi kita menghargai setiap jiwa, kita juga harus melakukannya dan sebaik mungkin berusaha memulihkan saudara-saudari yang telah jatuh dalam dosa.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8a.

    Tuliskanlah langkah-langkah yang harus kita ambil untuk seorang saudara yang jatuh dalam dosa.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ayat 15-17.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8b.

    Apakah semangat di balik perintah-perintah ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Memulihkan saudara-saudari kita dengan kelemahlembutan, kesabaran, dan kasih (ref. Gal. 6:1; Yak. 5:19, 20).

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Bukankah seharusnya kita hanya mengampuni mereka yang telah berbuat dosa? Mengapa membawa saksi melawan mereka atau bahkan menceritakannya ke gereja?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dari konteksnya, kami memahami kata “Anda” seperti dalam “dosa terhadap Anda” untuk merujuk pada kumpulan orang percaya. Beberapa manuskrip berbunyi “jika saudaramu berdosa, pergilah…” Jadi paragraf ini tidak berbicara tentang pelanggaran pribadi, tetapi pelanggaran yang dibawa oleh dosa kepada komunitas orang percaya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Apakah yang diajarkan dalam ayat 18-20? a. Tanggung jawab kita kepada saudara yang berdosa. b. Wewenang gereja.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Kita harus menunjukkan kesalahan mereka, tidak mempermalukan mereka atau menaruh diri kita lebih benar daripada mereka, tetapi memulihkan mereka dengan kasih. Kita hanya memutuskan untuk menghapus keanggotaan mereka hanya apabila usaha-usaha lain tidak berhasil.

    b. Gereja mempunyai wewenang untuk mengampuni dan juga mengekang dosa. Di sini Tuhan Yesus mengakui keputusan gereja (19). Lihat juga Pelajaran 24, Pertanyaan 10.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Apakah arti berkumpul “dalam nama-Ku”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kumpulan orang yang memanggil nama Tuhan dan mengakui kekuasaan-Nya – yaitu, orang-orang yang percaya kepada Kristus (ref. Kis. 2:21; Rm. 10:13; 1Kor. 1:2).

    Sembunyikan Jawaban

  • 18:21-35

    12.

    Catatlah pengajaran-pengajaran atau pelajaran pribadi yang dapat Anda kumpulkan dari alinea ini.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Jelaskanlah maksud dari mengampuni “sampai tujuh puluh kali tujuh kali”.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita harus selalu mengampuni, dan tidak menghitung berapa kali kita telah melakukannya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14a.

    Mengapa hamba yang jahat itu tidak dapat mengampuni sesamanya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ia terlalu memperhatikan kehilangannya sendiri dan lupa akan belas kasihan yang amat besar yang telah ia terima. Sikapnya itu menunjukkan bahwa ia tidak sungguh-sungguh menghargai pengampunan tuannya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14b.

    Apakah yang memampukan kita untuk mengampuni, walaupun apabila kita disakiti begitu rupa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita harus mengampuni tanpa pamrih karena Bapa kita telah mengampuni kita tanpa pamrih, dan pengampunan yang kita berikan pada orang lain tidak dapat diperbandingkan dengan pengampunan yang telah kita terima dari Allah. Apabila kita terlalu memikirkan berapa banyak hutang kita kepada Allah dan betapa besar belas kasihan-Nya kepada kita, kita tidak lagi akan mengingat-ingat kesalahan saudara-saudari seiman kita. Kita juga perlu mengingat bahwa Kristus juga mengasihi mereka dan mengorbankan nyawa-Nya demi mereka. Oleh karena itu, karena kasih kepada Tuhan, kita mengampuni saudara-saudari kita, demi Kristus (ref. ay. 5; Kol. 3:12-14).

    Sembunyikan Jawaban

  • 15a.

    Bacalah ayat 35 dan renungkanlah bobot pengajaran ini. Mengapa Allah bertindak dengan keras apabila kita tidak mengampuni orang lain?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tidak mengampuni merupakan penghinaan terhadap pengampunan Allah. Tidak berbelas kasihan kepada saudara-saudari kita, yang Allah kasihi, berarti tidak mengasihi Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 15b.

    Mengapa mengampuni dengan cara tidak membalas saja tidak cukup? Mengapa mengampuni harus dilakukan dari lubuk hati?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Allah mencari hati yang penuh belas kasihan (33). Tanpa hati yang berpengampunan, kita masih akan menyimpan dengki dan dendam, yang dengan mudah dapat berbuah menjadi kata-kata dan tindakan yang pahit (ref. 12:34, 35). Apabila kita mengampuni dari hati, barulah kita dapat sungguh-sungguh mengampuni. Pengampunan yang demikian adalah bukti kerendahan hati, yang menunjukkan kewarganegaraan kerajaan Allah.

    Sembunyikan Jawaban