Latar Belakang

Ayat-ayat sebelumnya yang berpusat pada Yesus sebagai Imam Besar, berakhir dengan catatan bahwa Yesus disebut oleh Allah sebagai Imam Besar menurut peraturan Melkisedek. Dalam pelajaran bagian ini, kita melihat bahwa ketika penulis menyebutkan Melkisedek, perhatiannya dialihkan pada ketidakdewasaan rohani dan keengganan pembaca dalam mendengar. Lebih jauh ia memperingatkan kemustahilan membawa kembali jemaat yang telah terjatuh.

Ayat-ayat Kunci

(6:1)

Apakah Anda Tahu...?

Garis Besar

  • Peringatan atas ketidakdewasaan rohani
  • Dorongan untuk menjadi dewasa
  • Akibat ketertinggalan

Analisa Bagian

  • 5:11-14

    1a.

    Menurut bagian ayat ini, apakah ciri-ciri ketidakdewasaan rohani?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Lambat mendengar (11); harus diajarkan kembali mengenai asas-asas pokok penyataan Allah(12); masih minum susu dan belum makan makanan keras (12); tidak memahami ajaran kebenaran (13).

    Sembunyikan Jawaban

  • 1b.

    Apakah ciri-ciri kedewasaan rohani?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Memakan makanan keras; pancaindera terlatih; dapat membedakan baik dan jahat (14).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Jelaskanlah istilah-istilah berikut: a. Lambat mendengar b. Asas-asas pokok penyataan Allah c. Susu dan makanan keras d. Ajaran kebenaran

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Lambat mengerti (ref. Mat. 13:13-15).
    b. Kehendak Allah yang paling mendasar.
    c. Susu menunjukkan pengajaran-pengajaran dasar, sementara makanan keras menunjukkan pengajaran-pengajaran yang hanya dapat dipahami dan berguna oleh orang-orang yang peka rohaninya.
    d. Firman Allah, yang menunjukkan kepada kita apa yang benar di hadapan Allah (ref. “membedakan yang baik dari pada yang jahat” di ayat 14).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3a.

    Apakah yang membedakan antara bayi dan dewasa dalam mendengarkan firman Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Bayi rohani tidak terlatih dalam firman Allah. Dengan kata lain, ia tidak hanya lambat belajar, tetapi juga tidak banyak melakukan firman Allah. Ia harus berulang kali diajarkan ajaran-ajaran dasar. Sebaliknya, rohani yang dewasa melatih diri mereka dengan senantiasa melakukan firman Allah. Dengan banyak pengalaman, mereka dapat membedakan apa yang baik dan jahat. Mereka dapat berdiri kokoh dalam doktrin-doktrin yang kuat dan menolak ajaran-ajaran palsu (ref. Ef. 4:13-14). Mereka juga dapat menjauhi dosa dan hidup berkenan di hadapan Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3b.

    Bagaimanakah kita dapat terlatih?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Firman Allah dapat menajamkan pandangan rohani kita apabila kita senantiasa melakukannya (13). Tanpa melakukannya, kita tidak berpengalaman dalam firman Allah dan pancaindera rohani kita lamban.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6:1-3

    4.

    Apakah yang dimaksud penulis dengan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan dasar (6:1)? Tuliskanlah asas-asas pertama ini dan jelaskanlah mengapa disebut demikian.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pertobatan dari pekerjaan-pekerjaan sia-sia, iman kepada Allah, doktrin baptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang mati, dan penghakiman kekal, adalah pengajaran-pengajaran yang diajarkan pada orang-orang yang baru percaya. Walaupun itu semua penting, jemaat yang telah lama berada dalam Kristus seharusnya sudah mengenalnya di luar kepala dan dapat mengajarkan orang-orang lain, bukannya malah harus diajarkan kembali berulang kali.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Bagaimanakah dorongan untuk meninggalkan asas-asas pertama ajaran tentang Kristus ini berlaku bagi Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Beberapa pertanyaan yang perlu direnungkan adalah: “Apakah Anda masih mempertanyakan, ragu, atau berkesulitan dengan dasar-dasar kepercayaan iman Kristiani?”“Apakah Anda puas hanya dengan memahami dan menerima dasar-dasar kepercayaan?”“Apakah Anda berhasrat untuk belajar sebanyak mungkin tentang firman Allah dan senantiasa melakukannya dalam hidup Anda?”

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Apakah pengajaran di dalam ayat 3?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Walaupun kita perlu bertekun untuk berjalan menuju kesempurnaan, kita juga harus bersandar pada Allah untuk mencapainya. Kita tidak dapat melakukannya sendirian. Tekad kita baru efektif apabila dibangun di atas dasar pertolongan Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6:4-8

    7a.

    Apakah kemustahilan yang dibahas di sini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tidak dapat diperbarui lagi walaupun mereka bertobat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7b.

    Orang-orang seperti apakah yang dimaksud dalam ayat 4 dan 5?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka adalah orang-orang yang telah memahami injil keselamatan dan mengalami Roh Kudus dan kasih karunia Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8a.

    Jelaskanlah keadaan murtad (gunakanlah ayat 7-8 untuk membantu Anda).

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang yang tertinggal adalah orang yang “menghasilkan semak duri dan rumput liar”. Dengan kata lain, hatinya telah menjadi keras karena dosa, dan menjadi hati yang jahat dan tidak percaya (3:12-13). Seperti tanah yang menerima hujan tetapi menghasilkan semak duri dan rumput liar, firman Allah tidak menghasilkan apa-apa dalam hidupnya. Bukannya menghasilkan buah roh, ia tidak menghasilkan apa-apa dan menjalani hidup yang tidak berharga, bahkan penuh dengan dosa.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8b.

    Apakah maksudnya “menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum” (6)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Secara sejarah, mereka yang menyalibkan Anak Allah dan mempermalukan-Nya adalah orang-orang tidak percaya yang menolak Yesus Kristus dan kasih karunia-Nya yang menyelamatkan. Karena itu, apabila orang yang telah dicerahkan oleh firman Allah dan Roh-Nya, dan telah merasakan kasih karunia Allah, kemudian meninggalkan Yesus Kristus, ia tidak kalah bersalahnya dengan orang-orang yang menyalibkan-Nya di kayu salib. Lebih parah lagi, ia dua kali lebih bersalah karena ia melakukannya yang kedua kali (yang pertama adalah sebelum ia merasakan kasih karunia Allah).

    Sembunyikan Jawaban

  • 8c.

    Apakah akhir yang menantikan mereka yang murtad?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kehancuran (ref. Mat. 13:40-42).

    Sembunyikan Jawaban