Latar Belakang

Yesus diperiksa sepanjang malam itu di hadapan Hanas dan imam besar Kayafas. Usaha sia-sia Hanas untuk memeriksa Yesus membuktikan bahwa Yesus tidak bersalah dan pemeriksaan yang dilakukan oleh otoritas Yahudi tidak sah. Mereka kemudian membawa Yesus kepada Pilatus, gubernur Yudea, dengan maksud untuk menghukum mati Yesus. Sebagai pejabat Romawi, Pilatus tidak tertarik dengan urusan pertikaian agama orang Yahudi dan tidak dapat menemukan kesalahan Yesus. Dari kesaksian Yesus dan tuduhan-tuduhan orang Yahudi, Pilatus mulai menyadari bahwa Yesus bukan orang biasa dan berusaha membebaskan-Nya. Namun pada akhirnya ia mengalah pada tekanan politik yang dilancarkan orang-orang Yahudi dan memvonis Yesus untuk mati di kayu salib.

Ayat-ayat Kunci

(18:37 Jawab Yesus: “Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” )

Apakah Anda Tahu...?

  1. Gedung Pengadilan (18:28) pada Alkitab NKJV Praetorium, adalah kantor gubernur Romawi.
  2. Masih pagi (18:28) Alkitab NKJV early morning, menurut kebiasaan Romawi berarti antara jam 3-6 pagi.
  3. “Supaya jangan menajiskan diri” (18:28): Menurut hukum Yahudi, tempat kediaman bangsa lain najis (Mishnah. ‘Ohol.18:7B).
  4. Pilatus (18:29) ditunjuk oleh Kaisar Tiberius sebagai gubernur Yudea dan memerintah dari tahun 26-36 Masehi.
  5. Menyesah (19:1): “Orang Romawi menggunakan tiga bentuk hukuman badan: pemukulan (Latinfustigatio), cambuk (flagellatio), dan sesah (verberatio). Orang merdeka menerima hukuman dengan batang-batang kayu pohon betula atau elm yang diikat menjadi satu Budak atau orang non- Romawi dihukum dengan cambuk yang dibuat dari untaian kulit yang seringkali ujungnya diikatkan pecahan logam atau tulang. Hukum Romawi mengizinkan penggunaan hukuman ini pada empat keadaan: sebagai siksaan untuk meminta keterangan dari seorang tawanan, sebagai hukuman, sebagai hukuman mati (orang dapat dijatuhi hukuman mati dengan cara dipukul hingga mati), atau sebagai persiapan hukuman mati. Pada beberapa kesempatan hukuman ini sangat keras sehingga tulang dan organ-organ internal terpapar (Josephus BJ ii.21.5 [612]; vi.5.3 [304]).”5/4:359
  6. Mahkota duri (19:2): “Duri-duri ini dapat mempunyai panjang sampai beberapa inci, dapat menusuk ke dalam tulang tengkorak korban, sehingga darah bercucuran dan merusak wajah korban, dan menghasilkan kesakitan yang luar ”1/2:169
  7. Litostrotos (19:13): adalah suatu trotoar yang dibuat dari Pengadilan Yesus yang dilakukan secara terbuka tidak dapat digelar di dalam gedung pengadilan agar orang-orang Yahudi tidak menajiskan diri mereka sebelum hari raya Paskah. Karena itu Pilatus menempatkan kursi peradilannya di luar, yaitu di halaman gedung, tempat trotoar berada.”5/3:730
  8. Hari persiapan Paskah (19:14): Berbagai pandangan menafsirkan makna istilah ini, masing-masing bergantung pada perbedaan pandangan hari penyaliban Yesus: 1) Hari sebelum Paskah; 2) Hari sebelum hari Sabat mingguan di minggu Paskah; 3) Hari sebelum perayaan Sabat (Im. 23:7).

Garis Besar

  • Pilatus dan Orang-Orang Yahudi
  • Pilatus dan Yesus
    (18:33–38a)
  • Pilatus dan Orang-Orang Yahudi; Barabas Dibebaskan
    (18:38b-40)
  • Sesah, Mahkota Duri, Hinaan
  • Pilatus Menampilkan Yesus
  • Pilatus dan Yesus
  • Yesus Dibawa untuk Disalibkan
    (19:13–16a)

Kata-kata Kunci

  •  
  •  

Analisa Umum

  • 1a.

    Perhatikan dan catatlah tujuh peristiwa dalam bagian ayat ini yang menyorot keadaan di luar dan di dalam gedung pengadilan.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    1. Di luar (18:28-32)
    2. Di dalam (18:33-38a)
    3. Di luar (18:38b-40)
    4. Di dalam (19:1-3)
    5. Di luar (19:4-8)
    6. Di dalam (19:9-12)
    7. Di luar (19:13-16a)
    Sembunyikan Jawaban

  • 1b.

    Bagaimanakah sikap Pilatus kepada Yesus perlahan-lahan berubah oleh karena berulang kali keluar masuk gedung pengadilan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Awalnya Pilatus tidak tertarik dengan perkara yang diajukan kepadanya atau pun dengan siapakah Yesus. Ia hanya melihat Yesus sebagai seseorang yang melakukan suatu pelanggaran hukum orang Yahudi (Yoh. 18:31, 35). Ketika Yesus berbicara kepadanya tentang kerajaan-Nya dan status-Nya sebagai Raja, perkataan Yesus terngiang di telinga Pilatus (Yoh. 18:38). Tetapi Pilatus tidak mengusutnya lebih jauh. Sebaliknya, ia bolak balik keluar masuk gedung pengadilan untuk tawar menawar dengan orang- orang Yahudi dengan harapan agar mereka bersedia menarik tuduhan mereka, tetapi ia tidak berhasil. Semakin kerasnya tuntutan imam-imam kepala dan orang-orang Yahudi agar Yesus disalibkan dan tuduhan mereka bahwa Yesus telah mengangkat diri- Nya sebagai Anak Allah membuat Pilatus menjadi semakin takut kepada Yesus (Yoh. 18:38-19:8). Saat itu kemudian Pilatus berusaha mengetahui identitas Yesus yang sesungguhnya, dan menyadari bahwa Yesus sungguh-sungguh mempunyai kuasa yang lebih tinggi dan tidak mungkin dipaksa untuk membuat pengakuan lebih lanjut (Yoh. 19:8-11). Percakapan terakhir Pilatus dengan Yesus tampaknya membuatnya menjadi semakin takut, sehingga ia merasa bahwa ia harus mencari jalan untuk membebaskan Yesus (Yoh. 19:12).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2a.

    Apakah yang Anda rasakan dari kesan dan perasaan di balik pertanyaan-pertanyaan ini? “Apakah aku seorang Yahudi?” (18:35)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Acuh tak acuh dan tidak peduli, agak merendahkan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2b.

    “Jadi Engkau adalah raja?” (18:37)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ingin tahu, dan mungkin sedikit terheran-heran.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2c.

    “Apakah kebenaran itu?” (18:38)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Agak tertarik.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2d.

    “Dari manakah asal-Mu?” (19:9)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Takut dan serius.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2e.

    “Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku?” (19:10)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Terganggu, bahkan putus asa.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3a.

    Tuliskanlah bagaimana catatan Injil Yohanes perlahan-lahan menyampaikan: Ketidakbersalahan Yesus

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang-orang yang menuduh Yesus tidak mempunyai dasar yang kuat atau pun bukti nyata untuk mendukung tuduhan mereka. Penyelidikan Pilatus hanya dapat bergerak di seputar identitas Yesus, dan hal ini memungkinkan Yesus untuk menyatakan diri-Nya sebagai Saksi kebenaran. Yesus senantiasa berbicara kebenaran kepada dunia. Maka tidak mengherankan Pilatus tidak dapat menemukan kesalahan pada diri Yesus. Maka berulang kali ia menyatakan, “aku tidak mendapati kesalahan apa pun pada-Nya” (Yoh. 18:38, 19:4, 6). Tuduhan orang-orang Yahudi bahwa Yesus mengangkat diri-Nya sebagai Anak Allah, pernyataan Yesus akan kuasa dari atas di hadapan Pilatus, dan usaha terakhir Pilatus untuk membebaskan Yesus, semakin menunjukkan bahwa Yesus tidak bersalah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3b.

    Kesalahan orang-orang yang menuduh Yesus

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Awalnya orang-orang Yahudi hanya menuduh Yesus sebagai pembuat kejahatan, tetapi tidak dapat menyebutkan kejahatan apa yang Ia lakukan. Ketika Pilatus tidak mau mengambil perkara itu, niat mereka sebenarnya untuk membunuh Yesus menjadi semakin nyata (Yoh. 18:31). Pernyataan Yesus bahwa Ia ada di sisi kebenaran juga memberatkan musuh-musuh- Nya. Mereka tidak berada dalam kebenaran, sehingga tidak mau mendengar suara-Nya (18:37). Mereka telah berikhtiar untuk membunuh Yesus, bahkan sampai mau menuntut pembebasan seorang perampok ketimbang harus membebaskan Yesus (18:40). Pernyataan Pilatus berulang kali yang menyatakan bahwa Yesus tidak bersalah hanya membuat para penuduh Yesus semakin tampak bersalah. Dari mulut mereka sendiri, secara tidak langsung mereka mengkhianati diri sendiri sebagai pembunuh Anak Allah (19:7). Akhirnya, Yesus menyatakan penghakiman pada orang-orang yang telah menyerahkan-Nya kepada Pilatus ( juga penghakiman atas Pilatus), dengan berkata bahwa dosa mereka lebih besar daripada Pilatus (19:11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3c.

    Kesulitan yang dihadapi Pilatus

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Setelah perlahan-lahan Pilatus menyadari bahwa Yesus bukan saja tidak bersalah, tetapi sungguh-sungguh mempunyai kuasa yang tidak berasal dari dunia, ia semakin berusaha untuk membebaskan Yesus. Tetapi tekanan dari orang-orang Yahudi juga terus bertambah, dari sekadar tuduhan-tuduhan, kemudian menjadi teriakan, hingga ancaman pribadi terhadap Pilatus. Pilatus terjepit di antara kekuatan baik dan jahat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Bagaimanakah bagian-bagian dalam catatan ayat ini membangun tema Yesus sebagai Raja?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Keseluruhan narasi Injil menggambarkan Yesus sebagai Raja dengan menggunakan berbagai cara penulisan. Interogasi pertama Pilatus berkisar pada pertanyaan mengenai status Yesus sebagai raja. Yesus berterus terang kepadanya bahwa Ia memang seorang Raja, dan berbicara tentang sifat tahta dan kerajaan-Nya (Yoh. 18:33-37). Walaupun ia tidak percaya pada status-Nya sebagai Raja secara pribadi, Pilatus lebih dari sekali menyebut Yesus sebagai Raja orang Yahudi (18:39; 19:14, 15; Ref. 19:19). Bahkan melalui hujatan para prajurit, dengan mahkota duri dan jubah ungu, Yesus sebagai Raja menjadi tema utama (19:3). Perkataan penutup dari para imam kepala, “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” menyatakan penolakan terakhir mereka terhadap Yesus (19:25). Karena itu, walaupun Yesus ditolak oleh bangsa-Nya sendiri dan direndahkan dengan sangat, kita melihat dari catatan Injil tentang pengadilan di hadapan Pilatus bahwa Yesus ditinggikan sebagai raja yang berbeda – Raja dari surga.

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 18:28–32

    1.

    Apakah yang ironis dari orang-orang Yahudi dalam kerasnya usaha mereka untuk tidak menajiskan diri mereka?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka berhati-hati menjaga diri mereka agar tidak najis di hadapan orang, tetapi apa yang mereka lakukan kepada Yesus menunjukkan bahwa di dalam mereka sangat najis dengan ketidakpercayaan, dengki, dan pikiran-pikiran untuk membunuh-Nya (Ref. 15:17-20).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Menurut Anda, apakah yang salah pada jawaban orang-orang Yahudi pada pertanyaan Pilatus (30, 31)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka tidak dapat menunjukkan apakah kejahatan yang dilakukan Mereka menghindari pertanyaan Pilatus dengan jawaban yang tidak jelas.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Bagaimanakah rencana jahat orang Yahudi menggenapi perkataan Yesus (Ref. Yoh. 12:32, 33)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di Yohanes 12:32, Tuhan Yesus lebih dahulu menyatakan bahwa Ia akan “ditinggikan dari bumi”, dan ayat berikutnya menjelaskan bahwa pernyataan- Nya menandakan kematian seperti apakah yang akan Ia Apabila orang-orang Yahudi berhasil merajam Yesus hingga mati (Ref. Yoh. 8:59), perkataan Yesus tidak akan tergenapi. Namun oleh kehendak Allah dan menurut kemahatahuan Yesus, orang-orang Yahudi menyerahkan Yesus kepada otoritas Romawi untuk dihukum mati. Ini menyebabkan Yesus dihukum mati dengan cara penyaliban, dan merupakan penggenapan nyata nubuat Yesus.

    Sembunyikan Jawaban

  • 18:33–38a

    4a.

    Apakah yang mengejutkan dalam pertanyaan Pilatus kepada Yesus di ayat 33?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang-orang Yahudi yang menyerahkan Yesus kepada Pilatus sama sekali tidak menyebutkan tentang Yesus sebagai raja.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4b.

    Bagaimanakah ini berkaitan dengan pertanyaan Yesus pada Pilatus di ayat 34?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pilatus mungkin bertanya kepada Yesus tentang sebutan “Raja orang Yahudi” karena ia telah mendengar tentang Yesus dari orang-orang Yahudi di Yerusalem, karena nama dan perbuatan Yesus telah banyak diketahui (Ref. Yoh. 12:19). Ketika Yesus masuk ke Yerusalem beberapa hari sebelum Ia ditangkap, orang- orang mengelu-elukan-Nya sebagai “Raja Israel” (Yoh. 12:13). Karena itu, tidak mengherankan orang-orang Romawi pun telah mendengar tentang seorang “raja” di antara orang-orang Yahudi. Pertanyaan Yesus kepada Pilatus, “Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?” harus dipahami dalam konteks ini.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4c.

    Apakah maksud di balik pertanyaan Yesus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Penting bagi Yesus untuk menempatkan jawaban- Nya kepada Pilatus dalam lingkup yang tepat. Apabila pertanyaan itu datang dari Pilatus sendiri, mungkin Yesus akan menjawab bahwa Ia bukan seorang musuh politik seperti yang dianggap oleh orang-orang Romawi ketika mereka mendengar julukan “Raja orang-orang Yahudi”. Tetapi Pilatus undur dari pertanyaan ini dan mengalihkan tanggung jawab kepada orang-orang Yahudi mengenai julukan ini. Namun bagi orang-orang Yahudi, “Raja orang Yahudi” mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan nubuatan tentang Mesias. Karena itu, Yesus tidak akan menyangkal bahwa Ia sungguh adalah Raja mereka, tetapi Ia juga perlu menjelaskan bahwa kerajaan-Nya berbeda dengan kerajaan di dunia.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5a.

    Kerajaan Yesus tidak berada di dunia. Bagaimanakah kebenaran ini menentukan jalannya peristiwa bagi Yesus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus diserahkan kepada keinginan orang-orang jahat dan berada di bawah kuasa Pilatus karena kerajaan- Nya tidak berasal dari dunia. Apabila Ia datang untuk memerintah sebagai kekuatan politik seperti yang umumnya pandangan dunia tentang raja, Yesus akan dihancurkan musuh-musuh-Nya tanpa perlu repot- repot. Tetapi Yesus datang untuk memerintah sebagai Raja damai dengan mendamaikan dunia dengan Allah melalui kematian-Nya. Jadi Ia tidak menolak orang-orang yang berencana membunuh-Nya atau menangkap-Nya. Penting baginya untuk menanggung segala penderitaan ini dan mati di kayu salib untuk menggenapi tujuan-Nya sebagai Raja dari atas.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5b.

    Bagaimanakah  pemahaman  ini  membantu menentukan hubungan Anda dengan Yesus pada hidup Anda di saat ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tuhan Yesus bukanlah raja yang kita datangi untuk memohon agar setiap penderitaan hidup kita dihapuskan. Ia adalah Raja dari surga yang menyediakan warisan yang mulia dan kekal di surga bagi kita. Seperti Ia sendiri telah menjalani penderitaan terbesar untuk menggenapi kehendak Alah, kita juga harus mengikuti teladan-Nya saat melalui berbagai pengujian dalam hidup ini (1Ptr. 1:3-9). Dalam penderitaan dan pergumulan, kita dapat datang di hadapan tahta kasih karunia untuk memohon dan pemperoleh belas kasihan dan kasih karunia dari Tuhan kita yang juga telah mengalami penderitaan (Ibr. 4:16).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Apakah maksudnya bagi Anda bahwa Yesus adalah Raja?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Bagaimanakah Yesus     memberi    kesaksian    tentang kebenaran?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus adalah Firman yang menjadi manusia untuk menyatakan Bapa, dan Ia penuh dengan kasih karunia dan kebenaran (Yoh. 1:14, 18). Dengan kata lain, Yesus bersaksi pada kebenaran secara di dalam-Nya kita melihat Bapa yang sesungguhnya, dan Ia menyatakan segala yang telah Ia dengar dari Dia yang benar (Yoh. 8:26, 40). Yesus juga memberikan firman Bapa, yaitu kebenaran, kepada orang-orang yang percaya kepada- Nya (Yoh. 17:14, 17). Sesungguhnya, Yesus sendiri adalah kebenaran, karena hanya dalam diri-Nya-lah seseorang dapat menemukan jalan untuk kembali kepada Bapa (Yoh. 14:6). Sebaliknya, orang yang tidak menerima kebenaran yang disampaikan Tuhan Yesus, ia tidak berasal dari kebenaran, tetapi adalah milik Iblis, bapa segala dusta (Yoh. 8:43-47).

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Apakah maksudnya mendengarkan suara-Nya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

  • 9.

    Hal-hal apa saja dalam hidup kita yang dapat menunjukkan bahwa kita “berasal dari kebenaran”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 18:38b-40

    10.

    Apakah yang kita ketahui tentang Pilatus ketika ia bertanya, “apakah kebenaran itu?”

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Walaupun Pilatus tertarik dengan perkataan Yesus tentang kebenaran, ia tidak sungguh-sungguh ingin mempelajari kebenaran dari Tuhan Ia hanya mengajukan pertanyaan dengan sikap tidak peduli, dan keluar lagi dari gedung pengadilan. Karena itu ia melewatkan kesempatan yang ada padanya untuk mengenal Juruselamat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Apakah yang kita ketahui mengenai orang-orang Yahudi dari tuntutan mereka?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang-orang Yahudi berikhtiar membunuh Yesus sehingga mereka rela membebaskan seorang penjahat. Dalam hati mereka sama sekali tidak mengasihi Dari contoh ini, kita dapat melihat seberapa jauh seseorang yang hidup dalam kegelapan siap berbuat demi memuaskan keinginannya yang egois.

    Sembunyikan Jawaban

  • 19:1–7

    12.

    Mengapa Pilatus    menyesah   Yesus      dan     kemudian menunjukkan-Nya ke hadapan orang-orang Yahudi?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Setelah Pilatus menyesah Yesus dan para prajurit telah mengenakan jubah ungu dan mahkota duri ke atas kepala-Nya, Pilatus menghadapkan Yesus kepada orang-orang Yahudi. Kita dapat menggambarkan peristiwa mengerikan itu, ketika Yesus bersimbah darah karena penyesahan dan mahkota duri, sembari dihujat secara sarkastis sebagai raja. Pilatus bermaksud membebaskan Yesus dengan menunjukkan kepada orang-orang Yahudi bahwa ia sudah menghukum Yesus (walaupun Ia tidak bersalah). Mungkin ia berharap bahwa pemandangan tubuh Yesus yang mengerikan dapat memuaskan tuduhan orang-orang Yahudi agar mereka tidak lagi memaksakan hukuman mati.

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Apabila Anda didera oleh karena ketidakadilan, apakah yang membantu Anda menanggung hal ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 14.

    Bagaimanakah tuduhan orang-orang Yahudi semakin menunjukkan kesalahan mereka?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Melalui tuduhan-tuduhan mereka, tanpa sadar orang- orang Yahudi mengakui Yesus sebagai diri-Nya yang sesungguhnya, yaitu Anak Allah. Hasrat membunuh mereka berasal dari penolakan mereka untuk percaya kepada Anak Allah. Mereka menyatakan kejahatan mereka sendiri, dengan menuntut agar Anak Allah dihukum mati.

    Sembunyikan Jawaban

  • 19:8–12

    15a.

    Bagaimanakah terjadi pertukaran peran pada bagian ini antara Pilatus dengan Yesus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Awalnya Pilatus berusaha menggunakan jabatannya sebagai gubernur untuk memaksa Yesus berkata-kata. Tetapi pada akhirnya Yesus menunjukkan bahwa kuasa- Nya jauh lebih tinggi.

    Sembunyikan Jawaban

  • 15b.

    Antara orang-orang Yahudi dengan Yesus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Walaupun Ia dituduh oleh orang-orang Yahudi, Tuhan Yesus sekarang menyatakan penghakiman atas para penuduh-Nya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 15c.

    Antara Pilatus dengan orang-orang Yahudi?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Awalnya orang-orang Yahudi kelihatan berada di bawah belas kasihan Pilatus, dan pada beberapa kesempatan kita dapat merasakan kesan superioritas dalam kata- kata Pilatus (seperti di Yoh. 18:31, 19:6). Namun pada akhirnya, Pilatus terjebak dalam keadaan serba salah, dan akhirnya terpaksa tunduk pada tekanan dan ancaman orang-orang Yahudi.

    Sembunyikan Jawaban

  • 16.

    Bagaimanakah Yesus secara tidak langsung menjawab pertanyaan Pilatus, “dari manakah asal-Mu?”

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus tetap diam ketika Pilatus bertanya, “Dari manakah asal-Mu?” Namun ketika Pilatus mencoba menekan Yesus dengan kekuasaannya, Yesus menjawab, “Engkau tidak mempunyai kuasa apa pun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari ” (Yoh. 19:11) Jawaban ini secara tidak langsung menjawab pertanyaan tentang asal usul Yesus. Bersama dengan perkataan Yesus semula di pengadilan bahwa kerajaan- Nya bukan berasal dari dunia, jawaban Yesus kepada Pilatus semakin menjelaskan bahwa Yesus menyatakan bahwa Ia berasal dari atas.

    Sembunyikan Jawaban

  • 17.

    Jelaskanlah alasan mengapa orang-orang Yahudi melakukan dosa yang jauh lebih besar.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pilatus mengira ia mempunyai kekuasaan sepenuhnya untuk menyalibkan dan membebaskan Yesus, tetapi Yesus menunjukkan kepadanya bahwa kuasanya atas Yesus diberikan oleh Allah. Pilatus masih harus bertanggung jawab atas kematian Yesus (“lebih besar dosanya” menyiratkan “dosa yang lebih kecil”) karena pada akhirnya, Pilatus masih harus mengambil keputusan. Namun karena Pilatus tidak tertarik untuk menyalibkan Yesus, tetapi umumnya menjadi pelaksana dalam maksud Allah yang lebih besar, kesalahannya di hadapan Allah lebih kecil dibandingkan orang-orang yang berencana membunuh Yesus karena tidak percaya dan iri

    Sembunyikan Jawaban

  • 18.

    Bagaimanakah perbuatan kita menunjukkan apakah kita mengetahui sumber kuasa yang terutama?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 19.

    Ancaman apakah yang dilancarkan orang-orang Yahudi?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka mengancam Pilatus dengan komentar bahwa membebaskan Yesus berarti tidak setia kepada Kaisar.

    Sembunyikan Jawaban

  • 19:13–16a

    20.

    Pertimbangan apakah yang akhirnya membuat Pilatus melawan penilaiannya sendiri tentang Yesus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ancaman orang-orang Yahudi sangat mempengaruhi Pilatus (Yoh. 19:13). Pilatus tidak dapat mengambil resiko kehilangan perkenanan Kaisar, walaupun sekarang ia melihat Yesus sebagai sosok yang patut Rasa takutnya pada kuasa Kaisar melebihi ketakutannya pada siapa diri Yesus.

    Sembunyikan Jawaban

  • 21.

    Dalam keadaan apakah kita mengambil perbuatan serupa, dengan berpura-pura buta pada kebenaran dan berbuat melawan hati nurani kita sendiri?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 22.

    Imam-imam kepala menjawab Pilatus, “Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” Dari pernyataan kesetiaan ini apakah yang dapat kita ketahui tentang hati mereka?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dari luar, para imam kepala bertindak dan berbicara seakan-akan mereka ingin menghukum mati Yesus karena setia kepada Allah. Mereka kelihatannya menuruti hukum Allah dan menghormati-Nya (Yoh. 19:7). Namun, ketika mereka menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai raja selain Kaisar, mereka telah menunjukkan maksud mereka yang Mereka rela begitu saja mengorbankan kesetiaan mereka kepada Allah demi melaksanakan rencana pembunuhan mereka terhadap Yesus. Dalam hati, mereka adalah hamba hawa nafsu mereka sendiri. Mereka bukan hamba-hamba Allah.

    Sembunyikan Jawaban