Latar Belakang

Orang-orang Farisi menilai Yesus dalam hati mereka (2:6-7) dan bertanya kepada murid-murid-Nya (2:16). Sekarang, dengan terang-terangan mereka menuduh Yesus melanggar Hukum Taurat. Mereka tidak menerima kenyataan bahwa Yesus datang untuk menunjukkan arti Taurat yang sesungguhnya. Karena baik orang- orang Farisi (para pemimpin agama) dan orang-orang Herodian (para pemimpin politik) merasa bahwa Yesus menjadi ancaman kekuasaan mereka, mereka berencana untuk membunuh-Nya.

Ayat-ayat Kunci

(“Tidak seorangpun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua… Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua.” 2:21-22)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Puasa (2:18): Di masa Yesus, orang Farisi berpuasa dua kali seminggu, pada hari Senin dan Mereka menampilkan kesan muram dan sedih dengan tidak membasuh mukanya dan pantang cukur, dan menaburkan abu pada diri mereka untuk menyatakan penyangkalan diri.9/175
  2. Beberapa murid Yohanes mungkin masih belum mendengar tentang Bahkan setelah beberapa tahun kemudian Rasul Paulus menemukan beberapa murid di Efesus yang hanya menerima baptisan Yohanes dan belum pernah mendengar tentang Roh Kudus (Kis. 19:1-7).
  3. Berdasarkan pada penafsiran mereka pada perintah hari Sabat (Ref. 20:9-10; 31:15), orang- orang Farisi menentukan 39 perbuatan yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Di antaranya adalah menuai, yang mereka tuduhkan pada murid- murid Yesus.9/637 Begitu pula, penyembuhan (sebuah bentuk pekerjaan) juga dilarang di hari Sabat.
  4. Baju yang tua (2:21): Apabila sepotong kain baru yang dijahitkan ke baju tua menjadi basah, potongan kain baru akan menyusut sehingga menarik jahitan pada baju tua, sehingga menyebabkan lubang 3/114
  5. Kantong kulit (2:22): Di masa kuno, kulit kambing digunakan untuk menyimpan anggur.7/1451 Setelah beberapa lama, kulit itu menjadi keras dan Apabila anggur baru yang masih berfermentasi ditempatkan ke kantong kulit yang lama, gas- gas fermentasi akan memecah kantong sehingga baik kantong dan anggurnya akan terbuang. Anggur yang baru hanya ditempatkan di kantong kulit baru yang masih lentur sehingga dapat menampung tekanan gas.9/227
  6. Abyatar (2:26): Daud sebenarnya menerima roti kudus dari Ahimelekh, ayah Abyatar. Hal ini umum dilakukan untuk menandakan bagian Perjanjian Abyatar menjadi imam besar setelah Ahimelek, dan menjadi lebih ternama, sehingga penggunaan namanya di sini dapat dibenarkan.3/114
  7. Roti sajian / roti kudus (2:26): Dua belas roti tidak beragi ditempatkan di meja di tempat kudus dalam dua Roti- roti ini tetap berada di atas meja selama satu minggu, lalu dipindahkan dan dimakan oleh imam-imam di tempat kudus. Siapa pun yang bukan imam melakukan kenajisan apabila ia memakan roti sajian.8/421
  8. Orang-orang Herodian (3:6): kelompok politik Yahudi minoritas yang menyatakan dukungan terbuka pada keluarga Herodes yang berkuasa dan sikap mereka yang pro-Romawi.9/458

Garis Besar

  • Berpuasa
  • Orang-orang bertanya kepada Yesus mengapa murid- murid-Nya tidak berpuasa
  • Perumpamaan tentang mempelai laki-laki
  • Yang Lama dan yang Baru
  • Kain yang belum susut pada baju tua
  • anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua
  • Sabat
  • Orang-orang Farisi menuduh murid-murid melanggar Sabat
  • “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.”
  • Orang-orang Farisi menunggu untuk menuduh Yesus melanggar Sabat
  • Yesus menegur orang-orang Farisi dan menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya
  • Rencana untuk membunuh Yesus
    (3:6)

Analisa Umum

  • 1.

    Kapankah terakhir kalinya Anda mempelajari sesuatu yang baru dalam pengetahuan rohani Anda? Apakah yang Anda pelajari?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Tuliskanlah rutinitas Anda dalam pekerjaan, sekolah, dan di Mengapa Anda melakukannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Tuliskanlah orang-orang yang bertanya di bagian ayat ini. Mengapa mereka masing-masing bertanya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang-orang bertanya tentang berpuasa (2:18). Mereka bertanya karena murid-murid Yesus tidak melakukan apa yang dilakukan tokoh-tokoh agama terhormat lainnya. Orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus mengapa murid-murid-Nya melakukan apa yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat (2:24). Mereka bertanya untuk menjatuhkan Yesus yang membiarkan murid- murid-Nya melanggar Hukum Taurat.

    Yesus menjawab pertanyaan-pertanyaan atau tuduhan itu dengan berbalik bertanya (2:19, 2:25, 3:4). Seringkali Yesus mengajar dengan mengajukan pertanyaan yang tepat. Mengajar dengan memancing seseorang menjawab pertanyaan lebih efektif ketimbang sekadar memberitahukan langsung jawabannya. Orang-orang Farisi sebenarnya mengetahui apa yang benar dan yang salah. Namun mereka memilih untuk mengabaikan kebenaran (3:4-5) dan menjalankan maksud mereka yang jahat (3:6).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Orang-orang Farisi mencari-cari kesempatan untuk menyerang Apakah Anda mengetahui orang yang menemukan kekurangan dalam iman Anda atau di gereja? Bagaimanakah Anda menyikapinya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Bacalah Yesaya 58. Apakah pengajaran-pengajaran mengenai puasa dan memegang hari Sabat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 2:18-20

    1.

    Tuliskanlah alasan-alasan berpuasa dalam Alkitab. (Lihatlah “puasa” dan “berpuasa” dalam Konkordansi Alkitab)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Merendahkan diri, bertobat (Mzm. 69:10); mendoakan orang lain (Mzm. 35:13); mengusir roh najis (Mrk. 9:29); mencari tuntunan dan wahyu Allah (Kis. 10:30); berdoa memohon pekerja-pekerja dari Allah (Kis. 14:23); mempersiapkan diri melawan pencobaan (Mat. 4:1-3). Perhatikanlah bagaimana berpuasa berjalan beriringan dengan doa.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah yang digambarkan oleh figur-figur ini? a. Mempelai laki-laki (Yoh. 3:28-30, 25:10-11). b. Sahabat mempelai laki-laki (Mat. 22:1-14, 3:29)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Mempelai laki-laki – Yesus.  b. Tamu perjamuan perkawinan – murid-murid; orang- orang percaya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Bagaimanakah kiasan mempelai laki-laki dan sahabat- sahabatnya menjawab tuduhan orang- orang Farisi? (Ref. 6:16-18)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tujuan berpuasa adalah untuk menguatkan rohani kita dalam doa dan mendekatkan diri kepada Allah. Puasa juga merupakan ungkapan ratapan dan penyesalan. Karena Yesus selalu bersama murid- murid-Nya dalam hidup sehari-hari dan membagikan firman Injil kepada mereka, berpuasa pada waktu itu akan terlihat Sesungguhnya mereka patut bersukacita karena Yesus masih bersama-sama dengan mereka.

    Sebaliknya, orang-orang Farisi memutar-balikkan puasa menjadi tanda penderitaan yang tidak bermakna, bahkan menggunakan puasa untuk memberikan penampilan kesalehan yang semu. Mereka mengikuti aturan puasa dengan ketat, tetapi tidak bersukacita menyambut kedatangan Anak Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2:21-22

    4.

    Apakah yang diwakilkan oleh benda-benda berikut ini? a. Kain yang belum susut (Mat. 5:17); b. Baju yang tua (Mzm. 102:25-27); c. Koyak; d. Anggur yang baru (Ef. 5:18, 1:2); e. Kantong kulit yang tua; f. Kantong yang baru.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Kain yang belum susut – Penggenapan hukum-hukum Perjanjian Lama oleh Yesus.

    b. Baju tua – tata aturan hukum yang ditetapkan orang- orang Farisi dan ditegakkan dengan ketat; dunia secara jasmani (kebalikan dari dunia rohani).

    c. Koyak – Kegagalan menjalankan hukum-hukum Allah.

    d. Anggur baru – ajaran Yesus yang baru; Roh Kudus; kasih Allah.

    e. Kantong kulit tua – kedegilan orang-orang Farisi.

    f. Kantong kulit baru – pribadi yang baru, mau menerima Yesus.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Bagaimanakah kiasan tentang kain dan kantong kulit menjawab tuduhan-tuduhan orang-orang Farisi? (Ref. 5:17-48; Rm. 8:13-16; 1Kor. 5:6; Ef. 2:11-18; Ibr. 5:4-6).

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus mengajarkan bahwa semangat hukum Taurat lebih penting daripada tulisan harfiah hukum Taurat (Mat. 5:17-18). Kita harus melihat melampaui perkara-perkara teknis (Mat. 17:20). Misalnya, hukum Allah menyatakan, “Jangan membunuh,” tetapi kita tidak boleh berbangga karena kita tidak pernah membunuh siapa pun. Yesus mengajarkan kita bahwa kebencian sama seperti pembunuhan (Mat. 5:22).

    Melalui Yesus Kristus, Allah telah menetapkan perjanjian yang baru dengan kita (Ibr. 8:10-13, 9:15). Saat kita dibaptis, Kristus menjadi pakaian kita yang baru (Gal. 3:27). Pengajaran Yesus (kain yang belum susut) dapat menutupi kelemahan-kelemahan kita (koyak), apabila kita meninggalkan anggapan- anggapan kita yang lama (mengganti baju tua dengan baju baru). Orang-orang Farisi tetap berpegang pada adat istiadat mereka (2Kor. 3:14-15), dan Yesus menjadi batu sandungan bagi mereka (1Ptr. 2:8), seperti kain yang belum susut yang membuat baju tua semakin koyak. Mereka menghancurkan diri sendiri seperti kantong kulit yang tua, dan membuang- buang anugerah Allah (Ibr. 10:29).

    Melalui darah Kristus, kita menikmati perjanjian yang sama seperti yang ditetapkan Allah dengan bangsa Israel (Ef. 2:12-13). Hukum-hukum Perjanjian Lama bukan berarti tidak berlaku. Hari ini, Roh Kudus mengajarkan kita bagaimana menerapkan prinsip-prinsip Alkitab ini ke dalam hidup sehari- hari, melampaui tata aturan tertulis (Ef. 2:14-16). Yesus mungkin tidak pernah bertanya-tanya pada diri- Nya sendiri, “Haruskah Aku berpuasa hari ini atau tidak?” “Bolehkah Aku menyembuhkan di hari Sabat?” Secara alami Ia mengetahui apa yang boleh dan yang tidak boleh. Apabila Roh Kudus diam dalam diri kita, kita juga dapat hidup seperti Yesus (Rm. 8:10-11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Mengingat yang baru lebih baik daripada yang tua, mengapa kita tidak dapat menyesuaikan ajaran-ajaran Alkitab dengan nilai-nilai masa kini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus tidak mengajarkan bahwa apa pun yang baru pasti lebih Ia hanya menggunakan kiasan tentang yang baru dan yang lama untuk membandingkan pengajaran- Nya dengan tradisi orang- orang Farisi. Ia tidak mengajarkan bahwa nilai-nilai manusia kontemporer lebih baik daripada kebenaran-kebenaran kuno dalam Alkitab.

    Firman Allah dapat diterapkan kapan saja dan di mana saja. Firman Allah juga tidak pernah berubah, dan tidak perlu berubah. Kita tidak boleh mengubah-ubah pengajaran Alkitab untuk menyesuaikannya dengan keinginan kita. Sebaliknya, kita harus mengubah diri sendiri untuk menerima tuntunan Roh Kudus (Rm. 8:5-7).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2:23-3:6

    7a.

    Bacalah 1 Samuel 21:1-6. Mengapa Daud memakan roti sajian?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Daud sedang melarikan diri menyelamatkan hidupnya. Kita dapat berasumsi ia tidak membawa banyak makanan, atau tidak sama sekali. Yesus berkata bahwa Daud dan orang-orang yang mengikutinya kelaparan dan sangat membutuhkan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7b.

    Bagian Hukum Taurat manakah yang dilanggar Daud?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Satu-satunya hukum yang dilanggar Daud adalah memakan roti sajian, yang seharusnya hanya boleh dimakan oleh imam- imam. Tetapi lain daripada itu, Daud mengikuti hukum Taurat sebaik yang dapat ia lakukan. Ia meminta roti dari imam besar, dan tidak mengambilnya dengan paksa. Orang-orang yang mengikuti Daud menjauhkan diri mereka dari perempuan (1Sam. 21:4-5). Imam memberikan kepada Daud roti yang telah dipindahkan dari meja, bukan roti yang masih dipersembahkan kepada Tuhan (1Sam. 21:6).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7c.

    Apakah hubungannya kisah Daud memakan roti sajian dengan apa yang Yesus katakan di ayat 2:27? (Ref. Mat. 12:1-8)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus menunjukkan urutan yang benar antara manusia dan hari Sabat. Allah tidak menciptakan manusia untuk mengikuti hukum-hukum yang sewenang-wenang. Ia menciptakan Sabat agar manusia dapat beristirahat, memulihkan kebutuhan jasmani dan rohaninya. Namun orang-orang Farisi menjadikan hari Sabat sebagai beban.

    Daud memakan roti sajian karena ia membutuhkannya. Murid-murid juga makan karena memerlukan makan. Menolong kebutuhan jasmani atau rohani seseorang lebih penting daripada tata aturan agama. Di Matius 12:5, Yesus menunjukkan kelemahan pola pikir orang-orang Farisi. Apabila seorang imam diperbolehkan melayani di Bait Allah pada hari Sabat, maka kita diperbolehkan melayani manusia dan Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Apakah yang dimaksud Yesus dalam perkataan-Nya di ayat 2:28? Bagaimanakah Yesus sampai pada kesimpulan ini? (perhatikanlah kata “jadi”)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus adalah Tuhan atas seluruh umat manusia, dan Ia adalah Dia yang menjadikan Sabat dan Karena itu, Ia juga adalah Tuhan atas hari Sabat. Karena Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat, Ia berhak menentukan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Apabila Tuhan atas hari Sabat saja tidak mendakwa murid-murid melanggar hari Sabat, bagaimana mungkin orang-orang Farisi dapat mendakwa mereka?

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Apakah pengaruh/akibat dari setiap jawaban yang memungkinkan untuk menjawab pertanyaan Yesus (3:4)? Apabila Anda menjadi salah satu orang Farisi, bagaimanakah Anda akan menjawab Yesus?a. “Berbuat baik diperbolehkan pada hari ” b. “Berbuat baik tidak diperbolehkan pada hari ” c. “Berbuat jahat diperbolehkan pada hari ” d. “Berbuat jahat tidak diperbolehkan pada hari ” e. “Menyelamatkan nyawa orang diperbolehkan pada hari ” f. “Menyelamatkan nyawa orang tidak diperbolehkan pada hari ” g. “Membunuh orang diperbolehkan pada hari ” h. “Membunuh orang tidak diperbolehkan pada hari ”

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. “Berbuat baik diperbolehkan pada hari Sabat.” – Ini berarti kebutuhan manusia dikedepankan di atas tata aturan. Jadi murid-murid diperbolehkan memetik gandum untuk makan, karena merupakan kebutuhan manusia (rasa lapar), seperti Daud memakan roti sajian karena ia membutuhkannya. Dan lagi, Yesus tidak dapat dituduh melanggar Sabat dengan menyembuhkan di hari itu.

    b. “Berbuat baik tidak diperbolehkan pada hari ” – Apabila demikian, maka para imam juga tidak diperbolehkan bekerja di hari Sabat, dan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat tidak boleh mengajar di hari Sabat.

    c. “Berbuat jahat diperbolehkan pada hari ” – Hal ini jelas bertentangan dengan hukum Allah.

    d. “Berbuat jahat tidak diperbolehkan pada hari ” – Orang-orang Farisi ingin menjebak Yesus dan menuduh- Nya (dan belakangan juga ingin membunuh-Nya). Dan lagi, menangguhkan pertolongan pada seseorang yang membutuhkan adalah hal yang jahat (Yak. 2:14-17). Mereka mempunyai maksud jahat dalam hati mereka. Jadi mereka akan menghakimi diri mereka sendiri apabila mereka mengatakan hal ini.

    e. “Menyelamatkan nyawa orang diperbolehkan pada hari Sabat.” – Maka Yesus boleh melakukan penyembuhan, dan murid-murid boleh memetik gandum untuk makan agar mereka tidak

    f. “Menyelamatkan nyawa orang tidak diperbolehkan pada hari ” – Di Matius 12:11-12, Yesus bertanya kepada orang- orang Farisi, bukankah mereka akan menolong domba mereka di hari Sabat apabila domba itu jatuh ke dalam lubang. Apabila mereka bersedia menyelamatkan binatang, bagaimana mungkin mereka tidak menyelamatkan seorang manusia?

    g. “Membunuh orang diperbolehkan pada hari ” – Hal ini jelas bertentangan dengan hukum Allah dan tata aturan orang-orang Farisi sendiri.

    h. “Membunuh orang tidak diperbolehkan pada hari ” – Pada waktu yang sama, orang-orang Farisi menampi pikiran untuk membunuh Yesus.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Mengapa orang-orang Farisi terdiam?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Satu-satunya cara untuk menjawab pertanyaan Yesus adalah mengakui bahwa Yesus Orang-orang Farisi berdiam (3:4) karena mereka tidak mau mengakui bahwa mereka salah. Sebaliknya, mereka pergi dan melakukan pelanggaran yang jauh lebih besar (berencana membunuh Yesus) daripada pelanggaran hukum Sabat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Mengapa Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus menjawab pertanyaan-Nya sendiri melalui perbuatan- Dengan menyembuhkan orang di hari Sabat, Ia menunjukkan bahwa berbuat baik dan menyelamatkan hidup diperbolehkan pada hari Sabat. Lebih lagi, kuasa yang Allah berikan kepada Yesus untuk menyembuhkan di hari Sabat menunjukkan bahwa ajaran-Nya benar (Ref. 16:20).

    Sembunyikan Jawaban