Latar Belakang

Setelah menjelaskan keutamaan Kristus, sekarang Paulus mendesak jemaat Kolose untuk menjaga iman mereka dalam Kristus. Tantangan muncul dari mereka yang ingin menyesatkan jemaat dengan kata-kata yang manis dan pengajaran manusia. Namun jemaat harus berjaga-jaga dan tidak membiarkan seorang pun merebut upah mereka.

Ayat-ayat Kunci

(2:10)

Apakah Anda Tahu...?

1. Roh-roh dunia (2:8): Kata Yunani soicheia yang diterjemahkan sebagai 1) “prinsip-prinsip dasar”, berarti pelajaran dasar (seperti ABC) atau 2) “roh-roh elemental”, merujuk pada kuasa- kuasa.

2. Surat utang (2:14): Sebuah istilah bisnis, yang berarti sertifikat hutang piutang yang ditulis pemegang hutang. Paulus menggunakannya untuk merujuk Hukum Musa dengan segala tata aturannya. Di bawah Hukum Taurat, semua orang berhutang kepada Allah.”
[ref]

Garis Besar

  • Berakar di dalam Kristus
  • Dipenuhi dalam Kristus
  • Kesia-siaan Ajaran Palsu

Analisa Umum

  • 1a.

    Dapatkah Anda menemukan tiga ayat di pasal 2 yang menyebutkan peringatan Paulus atas penyesatan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    2:4 – …memperdaya kamu dengan kata-kata yang indah.

    2:8 – …menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.

    2:18 – …digagalkan oleh orang yang berpura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1b.

    Apakah yang merupakan sumber ancamannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pengajaran-pengajaran palsu yang menentang kepenuhan dan kesempurnaan Kristus (lihat 2:9-10).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah penyesatan-penyesatan yang menyerang kesempurnaan dan kepenuhan Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1. Pemaksaan pada pemegangan Hukum Taurat Musa (2:14). Baca juga ayat 2:16, 17 dan 2:20-22.
    2. Penyembahan malaikat dan kerendahan hati yang palsu (2:18, 23; Ajaran sesat ini mungkin mengajarkan bahwa penyembahan malaikat merupakan perbuatan rendah hati).
    3. Perbuatan kesalehan yang berlebihan, seperti menyiksa tubuh sebagai upaya untuk mencapai kerohanian yang lebih tinggi (2:23).

    Bagian 2 dan 3 termasuk dalam pengajaran Gnostik, salah satu ajaran yang disebut sebagai filsafat di masa Kekristenan pertama, yang mengaku sebagai penafsiran filsafat sesungguhnya pada agama Kristen. Ajaran mereka mencampurkan teologi Oriental dan filsafat Yunani dengan doktrin-doktrin Kekristenan. Mereka percaya bahwa segala hal, baik hal yang bersifat materi maupun abstrak dan pengetahuan berasal dari suatu dewa melalui pancaran yang berturut-turut, yang mereka sebut Eons.

    Sumber: Webster’s Revised Unabridged Dictionary, (c) 1996, 1998 MICRA, Inc.

    Catatan: Seorang agnostik tidak menyangkal keberadaan Allah dan surga, tetapi memegang bahwa kita tidak dapat mengetahui pasti apakah mereka ada atau tidak. Istilah agnostik ditemukan oleh ilmuwan Inggris abad ke-19 bernama Thomas H. Huxley, yang percaya bahwa hanya fenomena materi dapat menjadi obyek pengetahuan yang pasti. Ia menggunakan istilah ini dari awalan a-, yang berarti tanpa, bukan” seperti dalam “amoral” dan kata benda Gnostik. Gnostik berkaitan dengan kata Yunani gnosis, yaitu “pengetahuan”, yang digunakan oleh penulis-penulis Kristen awal untuk menyebutkan “pengetahuan tersembunyi yang lebih tinggi pada hal-hal rohani”; karena itu, Gnostik menunjukkan orang-orang dengan pengetahuan ini. Bersamaan dengan penggunakan agnostik, Huxley menganggap para penganut gnostik sebagai kelompok intelektual yang setara, yaitu kelompok yang menerima beberapa paham atau teori yang menjelaskan tentang dunia sesuai dengan keinginan mereka. Oleh karena Huxley adalah seorang yang tidak memiliki gelar, Huxley menyematkan istilah agnostik pada dirinya sendiri. Dokumentasi resmi agnostik diterbitkan pada tahun 1870.

    Sumber: The American Heritage Dictionary of English Language, Edisi ke-3

    Kaum Gnostik memegang bahwa Kristus dalam rupa manusia bukanlah Allah, tetapi merupakan pencaran Allah. Selain itu, sebagai manusia ia lebih rendah daripada malaikat. Lihatlah jawabannya di Ibr. 2:6-9.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Bagaimanakah Paulus menjelaskan kesempurnaan dan kepenuhan Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1. Dalam Dia tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan (2:2, 3).
    2. Dalam Dia berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan (2:9). Ke-Allahan – intisari atau sifat Allah.
    3. Dia adalah kepala semua pemerintah dan penguasa (2:10).
    4. Dia telah meniadakan ketentuan-ketentuan hukum yang mendakwa kita. Ia telah menang atas pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa (2:14, 15).
    5. Ia adalah Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahi (2:19).

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 2:4-7

    1.

    Apakah yang diajarkan Paulus untuk dilakukan jemaat Kolose untuk berjaga-jaga melawan penyesatan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1. Berjalan dalam Kristus (6).
    2. Berakar dan dibangun di atas Dia (7).

    3. Bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan (7).
    4. Ucapan syukur berlimpah dalam hati (7).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2:8-15

    2.

    Menurut ayat 8, apakah sumber pengajaran-pengajaran palsu?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Adat istiadat manusia dan prinsip-prinsip dasar dunia, yaitu ritual dan upacara-upacara yang dilakukan manusia untuk menggapai Allah tanpa Kristus (ref. 4:3, 9-10).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Apakah “Ke-Allahan”? (2:9)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ke-Allahan (theotes di Yunani) berarti yang ilahi, yaitu intisari “kebaikan”. Istilah ini juga ditemukan di 17:29 dan Rm. 1:20. Kol. 2:9 bermaksud bahwa intisari “kebaikan” yang sepenuhnya ada di dalam Kristus; bukan sekadar suatu bagian seperti yang dipegang oleh Kaum Gnostik yang mungkn berpendapat bahwa Kristus sebagai manusia bukanlah Allah yang sepenuhnya.~

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Apakah maksud Paulus di ayat 11-15?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita telah menjadi sempurna dalam Kristus, dan Kristus telah menang atas pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa. Karena itu, kita tidak boleh diperbudak oleh roh-roh dunia dan berusaha mencapai kebenaran melalui tata aturan

    Sembunyikan Jawaban

  • 5a.

    Diskusikanlah bagaimana sunat merupakan penggambaran baptisan (2:11-13).

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    1. Sunat adalah tanda perjanjian antara Allah dengan Abraham (Kej. 17:11). Begitu juga, darah Kristus adalah tanda perjanjian yang baru antara Allah (Yesus Kristus) dengan manusia (Mat. 26:28). Darah Kristus ada di dalam baptisan untuk menghapus dosa (Kis. 22:16, 1:7; 1Yoh. 5: 6, 8).
    2. Sunat adalah persyaratan untuk masuk ke dalam keturunan Abraham (Kej. 17:14). Begitu juga, baptisan adalah syarat untuk masuk ke dalam keturunan Abraham melalui Kristus (Gal. 3:26-29).
    3. Anak bayi yang dilahirkan dalam rumah tangga Abraham menerima sunat (Kej. 17:12). Begitu juga, anak bayi orang percaya menerima baptisan (lihat 16:15, 23).
    4. Hanya yang telah disunat yang dapat ambil bagian dalam paskah (Kel. 12:47, 48). Begitu juga, hanya yang telah dibaptis yang dapat ambil bagian dalam Perjamuan Kudus (1Kor. 10:16, 17). Ada perbedaan antara mereka yang disebut saudara dengan “yang berada di luar jemaat” yang dapat dilihat di 5:6-13.
    Sembunyikan Jawaban

  • 5b.

    Apakah yang dimaksud dengan “sunat Kristus”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Baptisan. Melalui baptisan air, kita menerima sunat Kristus (11-12).

    Sembunyikan Jawaban

  • 5c.

    Apakah khasiat baptisan air?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    1. Penghapusan dosa (11).
    2. Penguburan dan kebangkitan bersama Kristus (12; ref. Rm. 6:3-4).

    Pengampunan dosa menyebabkan kebangkitan rohani (13). Karena itu, ketika dosa-dosa kita diampuni saat baptisan air, kita juga menerima hidup yang baru. Itulah sebabnya baptisan juga disebut sebagai permandian kelahiran kembali (Tit. 3:5; Yoh. 3:3-5).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Mengapa orang Kristen tidak lagi perlu memegang tata aturan Hukum Musa (2:13-17, 20-23)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pertama, Hukum Musa (Torah), dan penafsiran- penafsirannnya menurut para rabi (Talmud), tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi pemecahan masalah yang permanen (Gal. 3:22-25). Hukum-hukum ini juga sangat membebankan, dan “mengancam kita” (2:14). Kematian Kristus menggenapi seluruh persyaratan Hukum Taurat (Mat. 5:17, 19, 2:14 dan banyak bagian lain dalam Kitab Ibrani) dan membawa hukum iman yang baru. Ini adalah ungkapan perjanjian Allah dengan Abraham yang sejati (Gal. 3:17-19). Jadi aspek jasmani dan penafsiran-penafsiran para rabi dalam Hukum Musa tidak perlu lagi dilakukan karena dengan Kristus, kita bebas dari roh-roh dunia (2:20-23).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2:16-23

    7.

    Apakah menurut ayat 2:16 orang Kristen tidak lagi perlu memegang Hari Sabat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yang dihapuskan adalah “ketentuan-ketentuan hukum yang mendakwa dan mengancam kita” (14), yaitu tata aturan yang mengatur perihal daging, minuman, hari kudus, bulan baru, dan sabat (2:16). Perikop ini tidak berbicara tentang penghapusan makanan, minuman, hari-hari raya, bulan baru dan Jikalau benar perikop ini berbicara tentang penghapusan, maka sebagai contohnya, kita juga tidak diperbolehkan untuk makan dan minum. Yang dihapuskan adalah tata aturan yang sulit dalam hukum-hukum mengenai sabat seperti tidak memetik gandum (Mrk. 2:23, 24), atau tidak berjalan lebih dari jarak tertentu, yang disebut “seperjalanan Sabat jauhnya” (Kis. 1:12). Sebaliknya, dalam perjanjian yang baru, kita melakukan apa yang baik dan menikmati sabat, karena sabat ditetapkan bagi manusia dan Anak Manusia adalah Tuhan atas Hari Sabat (Mrk. 2:27, 28; Yoh. 5:8-17, 7:21-24). Terakhir, penggenapan persyaratan Hukum Taurat oleh Kristus tidak membatalkan Sepuluh Perintah yang merupakan bagian yang tak terhapuskan (Mat. 22:36-40; Mat. 19:16-19; Yak. 2:8-12). Karena itu, Sepuluh Perintah seringkali disebut hukum moral. Sebagai Hukum ke-4, Hari Sabat tidak dapat dihapuskan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Bagaimanakah tata aturan mengenai makanan, minuman, hari raya, bulan baru dan hari Sabat berkaitan dengan Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Adalah bayangan yang menunjuk pada Kristus, yang merupakan wujudnya (17; Gal. 3:19-23).

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Menurut alinea ini, apakah motivasi orang-orang yang memegang dan mengajarkan ajaran-ajaran palsu?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka yang mengikuti tata aturan manusia dan menyembah malaikat-malaikat berusaha tampak berhikmat (23). Mereka bermegah dalam kerendahan hati yang palsu dan merasa diri mereka saleh, namun tidak berpegang pada Kristus sebagai Kepala (18-19). Pendeknya, mereka dikendalikan oleh kecongkakan dan hanya tertarik pada kesalehan yang di permukaan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Dalam hal apakah jemaat “telah mati bersama-sama dengan Kristus dan bebas dari roh-roh dunia” (20)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka telah dibebaskan dari belenggu roh-roh Mereka tidak lagi bergantung pada tradisi dan tata aturan manusia, tetapi percaya kepada Kristus untuk dibenarkan.

    Sembunyikan Jawaban