Latar Belakang
Di pasal ini, Paulus mengalihkan perhatiannya dari pertanyaan mengenai makanan yang dipersembahkan kepada berhala pada dua topik yang berbeda: tudung kepala bagi kaum perempuan dan sikap yang patut ketika menerima Perjamuan Kudus. Walaupun dua topik ini tampaknya tidak berhubungan, tetapi keduanya adalah mengenai tata aturan dalam kegiatan gereja.
Apakah Anda Tahu...?
- “Tudung kepala adalah sebuah lambang dalam seni pemahatan di Kekaisaran Romawi era akhir dan di bawah pemerintahan Agustus, di mana palla (tudung) menutupi bagian kepala. Hal ini menjadi lambang kesederhanaan dan kekudusan.” [ref]
- “Perempuan harus memakai tanda wibawa di kepalanya” (11:10): “tanda wibawa” (NKJV: symbol of authority – lambang) kata ini tidak ada dalam teks aslinya. Kalimat ini dapat diterjemahkan lebih tepat sebagai “perempuan harus memakai wibawa di kepalanya.”
- “Perjamuan Tuhan” (11:20): Umumnya dituliskan untuk menyebutkan Sakramen Perjamuan Kudus.
Garis Besar
Analisa Umum
-
1. Apakah yang Paulus puji dari jemaat Korintus? Apakah yang tidak?
Analisa Bagian
-
11:2–16
1a. Apakah yang disiratkan dengan menjadi kepala?
-
1b. Apakah maksudnya suami adalah kepala istri?
-
2. Mengapa Paulus menyebutkan bahwa kepala Kristus adalah Allah?
-
3a. Mengapa istri harus menutupi kepalanya saat ia berdoa atau bernubuat?
-
3b. Mengapa suami tidak perlu menutupi kepalanya?
-
4. Pelajaran apakah yang dapat dipelajari oleh para suami dari kebenaran bahwa mereka adalah gambaran dan kemuliaan Allah?
-
5. Apakah maksud di ayat 8 dan 9?
-
6a. Bagaimanakah seorang istri di masa sekarang “memakai tanda wibawa di kepalanya” [ref] (10)?
-
6b. Apakah arti ungkapan “oleh karena para malaikat”?
-
7. Bagaimanakah ayat 11 dan 12 mengajukan sudut pandang yang baru bagi jemaat dalam hal hubungan antara suami dan istri?
-
11:17–34
8. Apakah permasalahan di Gereja Korintus dalam hal Perjamuan Kudus?
-
9. Menurut Anda, mengapa Paulus menyebutkan kembali saat- saat Tuhan menetapkan Perjamuan Kudus?
-
10. Jelaskanlah tujuan mengikuti Perjamuan Kudus.
-
11. Bagaimanakah kita mengikuti Perjamuan Kudus dengan sikap yang layak?
-
12. Mengapa Allah menghukum orang-orang yang tidak mengakui tubuh dan darah Tuhan?