Latar Belakang

Dari pembelajaran kita mengenai kitab ini, kita melihat bahwa kitab ini dipenuhi peringatan dan teguran yang keras. Yakobus secara efektif memperbaiki pemikiran dan perbuatan yang keliru di antara jemaat dengan menyatakan arti iman yang sejati. Mendekati akhir kitab ini, Yakobus memberikan pedoman yang menguatkan bagi kumpulan orang percaya. Seperti pada pembukaan, gaya bicara dalam perikop terakhir ini bersifat menghibur dan memberikan dorongan besar. Sebuah pesan tentang iman, pengharapan, dan kasih tercakup dalam nasihat penutup ini.

Ayat-ayat Kunci

(“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yakobus 5:16)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Penatua (5:14): Mereka adalah orang-orang yang ditetapkan untuk menjadi gembala dan penilik gereja (Kis. 20:17, 28; 1Ptr. 5:1-2).
  2. Mengoles dengan minyak (5:14): Di zaman Alkitab, minyak digunakan sebagai obat (Ref. Yes. 1:6; Luk. 10:34). Namun sepertinya Yakobus menggunakan perkataan ini sebagai kiasan.

Garis Besar

  • Doa dalam Penderitaan dan Nyanyian dalam Kegembiraan
  • Doa untuk Yang Sakit
  • Pengakuan Dosa dan Doa Orang Benar
  • Membawa Kembali Orang Berdosa

Analisa Umum

  • 1.

    Catatlah apa yang diajarkan bagian ayat ini tentang topik-topik berikut. a. Doa; b.Dosa; c. Saudara saudari di gereja

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Berdasarkan pada bagian ayat ini, cara-cara praktis apakah yang dapat kita lakukan untuk menyatakan iman kita dalam perbuatan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 5:13

    1.

    Apa yang dapat kita pelajari dari ayat 13 mengenai hubungan kita dengan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Hati kita harus senantiasa bersama dengan Tuhan, baik dalam susah maupun senang. Kita harus senantiasa bersekutu dengan-Nya, baik dalam bentuk doa maupun menyanyikan pujian.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Bagaimanakah doa dapat membantu kita dalam penderitaan? Ingatlah kembali pengalaman Anda sendiri.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Melalui doa, damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus (Flp. 4:6-7). Doa dalam Roh Kudus juga akan memberikan kita sukacita dan kekuatan untuk menghadapi penderitaan (Ref. Ef. 3:13-16, Rm. 14:17).

    Sembunyikan Jawaban

  • 5:14-15

    3.

    Jelaskan makna istilah berikut ini dalam konteks mendoakan orang sakit: a. Memanggil para penatua. b. Mengoles dengan minyak. c. “Dalam nama Tuhan”

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Penatua ditetapkan oleh Roh Kudus untuk menjadi penilik jemaat (Kis. 20:28). Karena para pengerja gereja dipilih oleh Roh Kudus untuk melayani jemaat, kita harus datang kepada mereka bilamana kita perlu doakan. Sebagai bagian dari tubuh Kristus, kita dapat meminta bantuan gereja untuk membantu ketika kita sakit. Jika seluruh jemaat berdoa dengan satu hati, maka besarlah kuasanya (Mat. 18:19- 20).

    b. Perhatikan bahwa “doa” di ayat 14 adalah kata kerja utama sedangkan “mengoles” adalah pelengkap yang menjelaskan kata kerja utama. Dengan kata lain, penekanan ayat ini adalah pada pelayanan doa, sementara pengolesan hanyalah bagian dalam pelayanan. Minyak digunakan sebagai obat pada zaman Alkitab (Lihat Yes. 1:6; Luk. 10:34). Jadi jika kita menafsirkan “mengoleskan dengan minyak” secara harfiah, ayat ini mengajarkan bahwa para penatua harus mendoakan yang sakit sembari memberikan obat. Tetapi apabila pengolesan ini bersifat simbolis, maka perbuatan ini mengacu pada kuasa penyembuhan Allah melalui doa.

    c. Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa bukan doa penatua yang menyebabkan kesembuhan, tetapi Tuhan sendiri, karena kesembuhan berasal dari Tuhan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Menurut Yakobus, apa kunci doa yang efektif? Mengapa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Doa yang efektif adalah doa yang dipanjatkan dengan iman (15; Mat. 17:20, 21:21, 22; Luk. 17:6). Tanpa iman, tidak mungkin orang berkenan kepada Allah, karena iman adalah pengakuan akan adanya Allah dan menyadari bahwa Allah memberi upah kepada mereka yang sungguh sungguh mencari Dia (Ibr. 11:6). Tanpa iman, doa hanya akan menjadi formalitas belaka. Iman adalah intisari setiap doa kepada Allah dan siapa saja yang ingin menerima apa saja dari Tuhan harus mempunyai kepercayaan yang tulus kepada Allah (Yak. 1:5-8). Inilah sebabnya mengapa Tuhan Yesus seringkali mengaitkan kesembuhan jasmani dan rohani pada iman seseorang yang datang memohon pertolongan-Nya (Mat. 8:5-13, 9:2-8, 18-22, 27-29, 15:21-28; Mrk. 5:34, 10:46-52; Luk. 5:20, 7:9, 36-50, 8:42-48, 17:11-19, 18:35-43).

    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Menurut Anda, mengapa di sini Yakobus juga menyebutkan pengampunan dosa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sakit kadang-kadang disebabkan oleh dosa (1Kor. 11:30; Why. 2:22), walaupun tidak selalu demikian (Yoh. 9:1-3). Kesembuhan jasmani juga dapat menunjukkan pengampunan dosa dari Allah (Mat. 9:2-8). Karena itu, Yakobus menyebutkan kesembuhan jasmani dan rohani secara bersamaan. Doa yang dipanjatkan dengan iman akan menyelamatkan orang sakit, dan lebih penting lagi, membawa pengampunan dosa.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Pernahkah Anda berdoa untuk seseorang yang sakit? Pernahkah Anda meminta orang lain untuk mendoakan Anda? Apakah Anda belajar sesuatu dari pengalaman Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 5:16-18

    7a.

    Apakah tujuan saling mengaku dosa, sedangkan hanya Tuhan Yesus-lah yang dapat mengampuni dosa kita?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ayat 16 berbunyi: “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”. Maksud saling mengakui dosa adalah agar kita dapat saling mendoakan. Apabila kita berdosa terhadap Allah, doa orang benar yang dipanjatkan untuk kita akan membawa pengampunan Allah dan kesembuhan rohani. Tentu saja, saling mengakui kesalahan juga memberikan kesempatan untuk saling mengampuni.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7b.

    Bagaimanakah kita saling mengakui kesalahan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita tidak perlu sampai menyatakan dosa-dosa kita di depan seluruh jemaat. Karena maksud pengakuan ini adalah agar orang-orang yang benar dapat mendoakan kita, kita dapat meminta pertolongan orang-orang yang tekun berdoa ini untuk mendoakan kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Mengapa anggota tubuh Kristus harus saling mendoakan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Saling mendoakan dan memikul beban mendorong persatuan anggota tubuh Kristus (1Kor. 12:21-26; Gal. 6:2). Melalui doa yang dilandasi dengan kasih, orang yang terluka akan dipulihkan dan yang lemah akan dikuatkan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Apakah yang diajarkan ayat 16 mengenai doa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    1. Kita harus saling mendoakan, memohon Tuhan mengampuni dosa kita.
    2. Jika dosa kita diampuni dan kita menjadi orang benar, doa kita menjadi penuh kuasa.
    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Mengapa Yakobus mengingatkan kita bahwa “Elia adalah manusia biasa sama seperti kita”? Pengajaran apa yang dapat kita pelajari dari doa Elia?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yakobus menggunakan Elia untuk menggambarkan kuasa dari doa yang tekun. Mujizat musim kemarau dan hujan terjadi bukan karena Elia memiliki kekuatan supranatural, namun karena kuasa doa. Jika doa Elia yang adalah manusia biasa dapat memiliki kuasa yang besar, maka begitu juga doa kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5:19-20

    11a.

    Apakah maksudnya menyimpang dari kebenaran?
    Bagaimanakah kita mengetahui seseorang telah menyimpang dari kebenaran?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menurut ayat 20, yang menyimpang dari kebenaran adalah seorang saudara seiman yang jatuh dalam dosa.
    Kata “menyimpang” menyiratkan proses yang terjadi secara perlahan-lahan. Ketika seseorang menyimpang dari kebenaran, sikap dan gaya hidupnya perlahan-lahan meninggalkan jalan Allah. Secara gradual tempat Allah dalam hatinya menghilang dan hatinya dapat menjadi keras. Seringkali orang yang tergelincir ke dalam gaya hidup yang tidak saleh ini tidak menyadari kesalahannya. Inilah mengapa saudara-saudari seimannya harus membawanya kembali.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11b.

    Bagaimanakah caranya kita membawa mereka kembali?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ayat 15 dan 16 mengajarkan bahwa doa mempunyai kuasa untuk menyembuhkan baik jasmani maupun rohani. Karena itu, cara terpenting untuk membawa seorang saudara kembali adalah dengan mendoakannya dengan penuh keyakinan, memohon Tuhan mengampuni dan menggerakkannya untuk bertobat. Selain itu, kita harus menyatakan kesalahannya dan membimbingnya kepada kebenaran (Mat. 18:15). Tetapi semuanya ini harus dilakukan dengan lemah lembut dan rendah hati (2Tim. 2:25, 26; Gal. 6:1).

    Sembunyikan Jawaban

  • 11c.

    Apakah manfaatnya membawa seseorang kembali dari jalan yang keliru?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    1. Menyelamatkan jiwa orang itu dari maut.
    2. Menutupi banyak dosa.
    Sembunyikan Jawaban

  • 12.

    Apakah maksudnya menutupi banyak dosa? Dari hal ini, apakah yang perlu dimiliki dalam diri kita untuk membawa kembali orang yang berdosa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dengan mendoakan saudara kita yang berdosa dengan tekun, Allah tidak lagi mengingat dosa yang dilakukan terhadap-Nya, bahkan apabila dosanya banyak. “Menutupi banyak dosa” dapat juga mengacu pada sikap orang-orang yang mendoakan. Seperti Sem dan Yafet menutupi ketelanjangan ayahnya dan tidak membeberkan aib Nuh, kita juga tidak boleh membeberkan dosa-dosa saudara kita atau mempermalukannya dengan teguran yang berlebihan. Sikap ini membutuhkan kasih dan kepekaan. Karena itu, ketika kita membawa kembali seorang saudara yang berdosa, kita harus memastikan diri bahwa kita didorong oleh motivasi kasih yang tulus kepada saudara ini.

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Bagaimana alinea ini berkaitan dengan bagian ayat secara keseluruhan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Alinea ini meneruskan tema kesembuhan melalui permohonan doa. Ketika seorang jemaat menderita atau menyimpang dari kebenaran, jemaat yang lain harus mendoakannya dengan tekun dan membawanya kembali dari kesalahannya. Apabila setiap anggota tubuh Kristus saling memperhatikan dan peduli, khasiat doa sangatlah besar. Tidak hanya yang sakit disembuhkan dan dosa dosanya diampuni, tetapi juga jiwa-jiwa diselamatkan dari maut dan banyak dosa tertutupi.

    Sembunyikan Jawaban