Latar Belakang
Setelah mengajarkan tentang sifat dan pengaruh warga negara kerajaan Allah, Tuhan Yesus meneruskannya dengan menjelaskan hukum-hukum kerajaan Allah. Dalam pengajaran-Nya, Tuhan menetapkan patokan moral yang lebih tinggi dan menunjukkan sebuah dimensi yang baru dalam memegang hukum-hukum Allah.
Ayat-ayat Kunci
(5:17 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” )
Apakah Anda Tahu...?
- Kafir (Raca) (5:22): ucapan hinaan yang bersifat serangan verbal secara pribadi. 1/1419 Mungkin berhubungan dengan kata bahasa Aram “kosong” yang maksudnya “kepala kosong”. 8/1446
- Surat cerai (5:31; lihat Ul. 24:1-4): Hukum Taurat sebenarnya dimaksudkan untuk menghindari perceraian, bukan menggalakkannya. Seorang perempuan membutuhkan dokumen umum berupa surat cerai tertulis untuk mendapatkan hak untuk menikah kembali tanpa sanksi sipil atau agama. Perceraian tidak dapat dilakukan diam-diam. 4/439
- Bersumpah (5:33): Orang Farisi terkenal dengan sumpah-sumpah mereka yang mudah sekali diucapkan dalam hal sepele sekali pun. Tetapi mereka membuat pengecualian-pengecualian dalam pemahaman mental di dalam sumpah mereka. Apabila mereka ingin melepaskan diri dari sumpah yang telah mereka ucapkan atas nama surga, atau bumu, atau Yerusalem, atau kepala mereka sendiri, mereka dapat berdalih bahwa karena Allah tidak terlibat dalam sumpah mereka, sumpah itu tidak mengikat. 12/31
- Pemungut cukai (5:46): Umumnya disebut “pemungut pajak”, adalah orang-orang setempat yang dipekerjakan pemungut pajak Romawi untuk mengumpulkan pajak bagi mereka. Karena mereka bekerja untuk Kekaisaran Romawi dan seringkali menuntut bayaran yang tidak beralasan, mereka mendapatkan reputasi yang buruk dan umumnya dibenci dan dianggap sebagai pengkhianat. 8/1447
Garis Besar
Analisa Umum
-
1. Apakah Anda mengamati suatu pola yang muncul berulang kali dalam pengajaran Yesus di bagian ini? Catatlah setiap perintah dengan menggunakan pola ini.
-
2. Bandingkanlah ketentuan hukum Allah baru dengan yang lama. Apakah ciri-ciri ketentuan yang baru?
Analisa Bagian
-
5:17-20
1. Apa yang dimaksud dengan “Hukum Taurat atau Kitab para nabi”?
-
2. Bagaimanakah Yesus menggenapi hukum Taurat?
-
3a. Apakah kebenaran orang-orang Farisi?
-
3b. Bagaimanakah kita dapat melampauinya?
-
5:21-26
4. Mengapa kita harus berdamai dengan saudara kita sebelum memberi persembahan di atas mezbah?
-
5:27-30
5a. Apakah secara hurufiah kita harus mencungkil mata dan memotong tangan kanan untuk menghindari dosa? Jelaskan jawaban Anda.
-
5b. Bagaimana kita dapat menjalankan perintah ini jika kita mempunyai kecenderungan untuk melakukan berdosa?
-
5:33-37
6a. Apakah arti kata-kata “jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak”?
-
6b. Apakah hubungan perintah ini dengan bersumpah?
-
7. Sebagai orang Kristen, apakah kita boleh bersumpah di pengadilan? Mengapa?
-
5:38-42
8a. Apakah pengajaran di balik ayat 39 hingga 42?
-
8b. Apakah Yesus mengajarkan kita untuk menjadi malu dan lemah? Jelaskan jawaban Anda.
-
5:43-48
9. Mungkinkah kita memenuhi perintah Yesus:“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna”?