Latar Belakang

Yesus menutup pelayanan-Nya di Galilea, dan mengarah ke selatan menuju Yerusalem. Pertama-tama ia kembali ke Sungai Yordan, tempat Ia dibaptis. Di bagian ini Yesus memusatkan pengajaran- Nya pada perkara-perkara yang akan datang: kerajaan Allah, hidup kekal, kebangkitan, dan hari-hari terakhir.

Ayat-ayat Kunci

(“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang- halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” 10:14)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Yudea (10:1): Sebutan Yunani dan Romawi pada wilayah Yehuda, kerajaan selatan di masa Perjanjian 7/1510
  2. Surat cerai (10:4): Hukum Perjanjian Lama (Ref. 24:1-4) mengharuskan seorang suami menyatakan dengan jelas alasan mengapa ia menceraikan istrinya dengan dokumen resmi. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi istri dari perceraian yang diputuskan terburu-buru dan menghindarkannya dari sangsi-sangsi hukum.10/1420 Namun ada berbagai penafsiran pada alasan-alasan resmi yang membenarkan seorang suami menceraikan istrinya. Salah satu alasan yang tergolong ekstrim, Shammai dan para pengikutnya berpendapat bahwa hanya perkara perzinahan yang dapat membenarkan seorang suami menceraikan istrinya. Di sisi lain, Hillel dan para pengikutnya berpendapat bahwa perceraian harus diizinkan dengan alasan sekecil apa pun, seperti apabila istri membuat masakan yang gosong atau pergi keluar dengan rambut tidak diikat. 11.
  3. “Sejak masa mudaku” (10:20): “Ini mungkin merujuk pada usia tiga belas tahun, ketika anak laki-laki Yahudi menjadi “bar mitzvah” (“anak perintah”). Di usia ini, anak laki-laki bertanggung jawab sepenuhnya untuk mengikuti hukum-hukum Allah”. 9/715
  4. Unta (10:25): Binatang paling besar di wilayah Palestina masa itu. 3/151.
  5. Lobang jarum (10:25): Beberapa orang merujuk ungkapan ini sebagai suatu gerbang kecil di tembok kota Yerusalem. Namun tidak ada bukti adanya gerbang seperti ini di masa 11 Perbedaan besar antara binatang terbesar (unta) dan lubang terkecil (lubang jarum) mewakili apa yang mustahil bagi manusia. 7/1512

Garis Besar

  • Perceraian dan pernikahan
  • Orang-orang Farisi menguji Yesus tentang perceraian
  • Hukum Musa tentang perceraian
  • Ajaran Allah tentang pernikahan
  • Anak kecil dan kerajaan Allah
  • Murid-murid memarahi orang yang membawa anak-anak kecil kepada Yesus
  • Pengajaran dari anak kecil
  • Masuk ke dalam kerajaan Allah
  • Seorang kaya bertanya tentang hidup kekal
  • Menuruti perintah
  • Meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus
  • Orang kaya sulit masuk ke dalam kerajaan Allah
  • Upah mengikuti Yesus

Analisa Bagian

  • 10:1-12

    1.

    Bagaimanakah pertanyaan orang-orang Farisi merupakan sebuah pencobaan? (Ref. Tahukah Anda 2)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Seperti kebiasaan mereka, orang-orang Farisi datang dengan pertanyaan untuk menjerat Apabila Yesus berkata tidak boleh, Ia akan membantah hukum Musa. Tetapi kalau Ia berkata diperbolehkan, Yesus akan membantah orang-orang yang meyakini bahwa perceraian tidak diperbolehkan kecuali karena dosa-dosa perzinahan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2a.

    Bandingkanlah pertanyaan orang-orang Farisi dengan jawaban Dari sini, apakah yang kita pelajari tentang pernikahan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang-orang Farisi bertanya tentang perceraian, tetapi Yesus menjawab mereka dengan ajaran tentang pernikahan. Daripada memikirkan tentang kemungkinan bercerai, kita harus memegang maksud Allah dalam lembaga pernikahan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2b.

    Apakah perbedaan antara “perintah” (3) dan “izin” (4 – NKJV: “permit”)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Allah memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal tertentu yang baik bagi kita. Tetapi Ia menyadari pergumulan kita dengan daging, dan mengizinkan beberapa hal tertentu untuk memaklumi kelemahan kita (Rm. 3:25-26). Namun, walaupun segala sesuatu diperbolehkan, tidak semuanya membangun (1Kor. 10:23-24). Apabila kita tidak berusaha hidup menurut Roh Kudus, kita akan “kehilangan kemuliaan Allah.” (Rm. 3:23).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2c.

    Bagaimanakah Yesus menghubungkan Hukum Musa tentang perceraian dengan perintah Allah tentang pernikahan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Allah memerintahkan agar seorang laki-laki “bersatu dengan istrinya” (Kej. 2:24). Yesus menjelaskan perintah itu: “Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (9) Allah membenci perceraian (Mal. 2:16). Paulus juga mengajarkan untuk menolak perceraian (1Kor. 7:10-11). Tetapi orang- orang Farisi menitikberatkan pada apa yang diperbolehkan ketimbang apa yang pada awalnya diperintahkan Allah.

    Hukum Taurat (Ref. Ul. 24:1-4) sebenarnya menetapkan perceraian sebagai keputusan yang serius dan tidak dapat dicabut. Sesungguhnya, arah bagian ayat di Kitab Ulangan ini tidak pada perceraian, tetapi pada larangan menikah setelah bercerai. Ketentuan Musa ini adalah bentuk kesabaran Allah (dan bukan dukungan-Nya) pada “ketegaran hatimu.” (5)

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Apakah bahaya yang ada dalam memperhatikan apa yang diperbolehkan atau tidak?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Apabila perhatian kita terpaku pada apa yang boleh dan yang tidak boleh, kita akan terjerat pada hukum Allah secara harfiah, dan tidak memperhatikan apa yang awalnya diperintahkan Allah kepada kita. Kita akan menjadi seperti orang-orang Farisi, memperdebatkan “celah” dalam ajaran-ajaran Alkitab. Sebaliknya, kita harus berusaha menjalankan dua hukum yang mencakup “seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi” – mengasihi Allah, dan sesama manusia (Mat. 22:37-40).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4a.

    Jelaskanlah pernikahan yang Bagaimanakah penjelasan Anda sesuai dengan pengajaran- pengajaran Alkitab?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 4b.

    Bagaimanakah pernikahan Anda dapat/akan membantu Anda melayani Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Apakah yang diwakilkan hal-hal di bawah ini dalam sisi rohani? Apakah yang diajarkan kepada kita tentang hubungan kita dengan Allah? a. Pernikahan (Hos. 2:19-20; Yoh. 3:29; Ef. 5:22-33; Why. 21:2); b. Perzinahan (Yeh. 6:9; Mrk. 8:38; Yak. 4:4); c. Perceraian (Yes. 50:1-2; Yer. 3:8).

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Pernikahan – Hubungan kita dengan Allah adalah komitmen yang Allah tidak akan melanggar sumpah-Nya dengan kita selama kita tetap setia. Kita harus taat pada Kepala kita, Yesus Kristus. Seperti mempelai perempuan mempersiapkan diri untuk menyambut mempelai laki-laki, kita harus mempersiapkan diri untuk bertemu dengan-Nya di masa depan.

    b. Perzinahan – Kita menyembah Alah, tetapi masih berpegang pada dunia. Allah adalah Allah yang cemburu, yang menghendaki kita untuk setia pada ajaran dan perintah-Nya dengan segenap hati kita.

    Namun, kadang-kadang kita ingin melayani dua tuan (Mat. 6:24) dan berzinah melawan Dia.

    c. Perceraian – Kita terputus dengan Allah saat kita berbuat dosa dan menjauhi-Nya. Apabila dosa- dosa kita telah memenuhi murka-Nya, Allah akan menolak dan menceraikan kita. Hal ini akan seperti bangsa Israel ketika mereka berbalik melawan Allah; mereka kehilangan perlindungan Allah dan menjadi bangsa buangan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10:13-16

    6a.

    Mengapa murid-murid memarahi orang-orang yang membawa anak-anak kecil kepada Yesus? Mengapa Yesus menegur mereka?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka mungkin mengira Yesus mempunyai hal-hal lain yang lebih penting daripada diganggu anak-anak. Yesus marah karena mereka melupakan ajaran-Nya tentang menyambut anak-anak kecil (9:37).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6b.

    Bagaimanakah kita dapat melakukan kesalahan yang sama seperti murid-murid?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dalam semangat kita melayani Allah, kita rentan melupakan alasan kita melayani. Demi efisiensi, kita mungkin mengabaikan kebutuhan orang-orang yang tampaknya tidak penting. Menyelesaikan berbagai pekerjaan mungkin tampak lebih penting daripada memelihara jemaat yang membutuhkan.

    Yesus memperingatkan kita untuk tidak meremehkan orang- orang kecil (Mat. 18:10).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7a.

    Bagaimanakah seorang anak kecil bersikap pada perkara perceraian (2) atau menjual hak milik (21)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Seorang anak kecil mungkin tidak mengerti apa arti kata perceraian, apalagi persoalan boleh atau tidak. Seorang anak hanya menginginkan agar ayah dan ibunya tetap bersama- Dan juga, anak kecil hanya mempunyai sedikit hak milik. Menyerahkan hak miliknya yang sedikit untuk menukarnya dengan sesuatu yang jauh lebih baik (harta di surga – ayat 21) bukanlah sesuatu yang sulit. Inilah sebabnya, Yesus mengajarkan kita untuk menjadi seperti anak kecil (Mat. 18:3).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7b.

    Tuliskanlah sifat-sifat anak kecil yang harus kita pelihara sebagai orang dewasa.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Polos, mudah percaya, memiliki sedikit hak milik, dan sebagainya. Dan lagi, Paulus mengajarkan kita untuk hidup sebagai anak-anak terang (Ef. 4:25-32). Sifat-sifat yang ia jelaskan adalah sifat-sifat yang dahulu kita miliki saat kita masih belia atau ketika kita baru bercaya, tetapi seringkali kita kehilangan sifat-sifat ini setelah menjadi dewasa.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Apakah perbedaan antara menyambut dan memasuki kerajaan Allah (15)? Bagaimanakah kita menyambut kerajaan Allah seperti anak kecil?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Allah menginginkan semua orang selamat (1Tim. 2:4). Ketika kita mendengarkan Injil Yesus Kristus, kita menerima kerajaan Allah. Bagaimana kita menjawab pesan Allah akan menentukan apakah kita dapat memasuki kerajaan-Nya. “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang ” (Mat. 22:14).

    Kita harus menyerap sifat-sifat seorang anak. Apabila kita merendahkan diri di hadapan Allah, Ia akan menuntun dan melindungi kita, seperti seorang ayah yang peduli dengan anaknya. Kerajaan Allah dinyatakan kepada anak-anak kecil (Luk. 10:21). Dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat terus mengejar tujuan ini (Flp. 3:14) sampai kita memasukinya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Bagaimanakah Anda membawa anak kecil kepada Yesus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Anak-anak perlu mengenal Yesus sama seperti orang-orang dewasa. Apakah Anda orang tua atau guru agama, atau kakak seiman, Anda mengemban tanggung jawab untuk menanam pengajaran Allah ke dalam hati mereka (Ul. 6:6-7, 22:6). Kita harus mengajarkan Alkitab kepada anak-anak di rumah, dan membawa mereka ke gereja sejak kecil.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10:17-31

    10.

    Apakah yang diwakilkan orang-orang di bawah ini tentang persyaratan keselamatan? a. Orang Kaya; b. Murid-murid; c. Petrus.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Orang kaya – menuruti perintah Allah (20); mencari guru yang baik (17).

    b. Murid-murid – Yesus meminta pengorbanan yang mustahil.

    c. Petrus – Merasa bangga ia telah meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus (28). Mungkin ia merasa layak diselamatkan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Bagaimanakah Anda menjelaskan pengajaran Yesus di ayat 18? Apakah Yesus menyangkal kebaikan atau keilahian-Nya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    1. Orang itu menyebut Yesus sebagai guru yang baik, mungkin karena ia menilai kebaikan Yesus dengan tolok ukur manusia. Karena kesalahpahamannya dalam hal kebaikan, orang itu meyakini bahwa ia akan mendapatkan hidup kekal karena perbuatan-perbuatan baik yang telah ia Jadi Tuhan Yesus membetulkannya dengan mengarahkannya pada kebaikan Allah, dengan menekankan bahwa tidak ada orang yang “baik” selain Allah saja. Dengan kata lain, tidak ada orang yang dapat dibenarkan di hadapan Allah semata karena kebaikannya.
    2. Yesus mungkin menginginkan orang itu untuk mengenali diri-Nya sebagai apa adanya. Yesus bukan hanya sekadar “guru yang baik” (“baik” menurut tolok ukur manusia). Kebaikan Yesus melampaui segala kebaikan menurut manusia. Orang itu seharusnya menyadari bahwa Yesus adalah Allah sendiri, dan kebaikan yang ia saksikan dalam diri Yesus membuktikan hal ini.
    Sembunyikan Jawaban

  • 12.

    Berdasarkan bagian ayat ini, apakah yang Yesus ajarkan tentang persyaratan keselamatan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menuruti segala perintah Allah (18-19), menjual segalanya dan memberikannya kepada orang- orang miskin (21), memikul salib dan mengikuti Yesus (21). Kalau hal-hal ini terdengar mustahil, ingatlah bahwa segala sesuatu menjadi mungkin dengan Allah (27). Hari ini, dengan pertolongan Roh Kudus, kita dapat hidup menurut tolok ukur Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Apakah kekuatan dan kelemahan orang kaya ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kelebihannya: dapat mengatur hidupnya dengan baik, walaupun usianya yang masih muda (Mat. 19:20), bersemangat mencari kebenaran (berlari mengejar Yesus ketika Ia pergi), merendahkan dirinya (berlutut di hadapan Yesus), menyadari pentingnya hidup kekal, menuruti segala perintah Allah.

    Kelemahannya: melihat Yesus hanya sebagai guru yang baik; tidak dapat meninggalkan harta kekayaannya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14a.

    Yesus mengasihi orang kaya ini (21). Bagaimanakah Yesus menunjukkan kasih-Nya kepada orang ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus memberitahukan apa yang masih kurang pada dirinya dan menawarkan cara untuk melengkapinya. (Dengan cara yang sama, Tuhan Yesus juga mengutus Roh Kudus-Nya kepada kita untuk menunjukkan dosa-dosa kita dan mengajarkan bagaimana kita hidup menurut kebenaran [Yoh. 16:7, 13]).

    Sembunyikan Jawaban

  • 14b.

    Mengapa orang itu pergi dengan sedih? Apakah yang sebaiknya ia lakukan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang itu telah mencapai banyak keberhasilan pribadi; ia mengelola hartanya dengan baik dan memegang segala perintah Allah. Tetapi ia pergi karena Yesus menunjukkan kehampaan dalam sifatnya (ia tidak dapat meninggalkan harta kekayaannya). Hal ini berada di luar kemampuannya. Namun, ia sebenarnya dapat meminta kepada Yesus untuk menolongnya mengalahkan kelemahannya (Ref. 9:24). Apabila ia menghabiskan waktu lebih lama bersama Yesus, ia mungkin dapat belajar betapa banyaknya berkat yang akan ia terima apabila ia mengikuti Kristus (30).

    Sembunyikan Jawaban

  • 14c.

    Apakah kelemahan rohani Anda? Apakah yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 15a.

    Bagaimanakah seseorang dapat berkesimpulan bahwa orang kaya lebih mudah memasuki kerajaan Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita beralasan bahwa apabila kita tidak harus menguatirkan kehidupan kita, maka akan lebih mudah bagi kita untuk menuruti perintah Alasan-alasan umum yang kita dengar antara lain: “Kalau aku tidak perlu bekerja sedemikian keras, aku akan lebih sering pergi ke gereja.”; “Kalau aku kaya, aku dapat memberi lebih banyak persembahan.”; “Aku akan lebih sering melayani kalau aku sudah pensiun.”

    Sembunyikan Jawaban

  • 15b.

    Bandingkanlah perkataan Yesus di ayat 23 dengan di ayat Mengapa murid-murid tercengang dengan perkataan Yesus? Bagaimanakah perkataan Yesus (24) menjawab keheranan mereka?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pertama-tama, Yesus berkata tentang betapa sulitnya “orang yang beruang” (23) memasuki kerajaan Karena murid-murid-Nya tercengang, Yesus menjelaskan betapa sulitnya orang-orang yang percaya pada harta kekayaan untuk memasuki kerajaan Allah (ayat 24 NKJV: “How hard it is for those who trust in riches to enter the kingdom of God!”).

    Sembunyikan Jawaban

  • 15c.

    Mengapa bagi manusia tidak mungkin orang kaya memasuki kerajaan Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kekayaan bukanlah pantangan seseorang dari hidup kekal. Namun semakin banyak harta kita, semakin sulit bagi kita untuk menyerahkan segala-galanya bagi Kita tidak dapat melayani Allah dan uang secara bersamaan (Mat. 6:24). “” (Mat. 6:21) Apabila dunia terlalu berharga bagi kita, kita tidak dapat memasuki kerajaan Allah (Luk. 9:57-62).

    Sesungguhnya, tanpa Yesus, siapa pun baik kaya atau miskin tidak dapat diselamatkan. Orang kaya ini tampak saleh di mata manusia, tetapi ia tidak mencapai tolok ukur Yesus. Tidak ada orang benar di hadapan Allah (Rm. 3:10-11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 15d.

    Sebutkanlah suatu hal yang tidak dapat Anda Mengapa? Bagaimanakah Anda menerapkan perintah Yesus, “pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin” (21)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita cenderung terikat pada keinginan kita, tetapi sebagai murid Kristus kita harus meninggalkan apa yang bernilai bagi Kita harus menyerahkan hak atas milik kita. Kita hanyalah pengelola yang menerima amanat atas hak milik Allah pada waktu yang ditentukan (Luk. 12:42-44).

    Petrus tidak menjual seluruh harta miliknya secara harfiah, tetapi ia meninggalkan segala sesuatu demi mengikuti Yesus (1:18). Ia mempersembahkan segala yang ia miliki kepada Yesus; rumahnya menjadi tempat Yesus mengajar dan menyembuhkan. Begitu juga, sebelum kita dapat mengaku mengorbankan hidup kita bagi seorang saudara, pertama- tama kita harus menolongnya memenuhi kebutuhannya sehari-hari (1Yoh. 3:16-18).

    Sembunyikan Jawaban

  • 15e.

    Bagaimanakah Allah memungkinkan orang kaya memasuki kerajaan Allah? Tuliskanlah contoh- contoh orang kaya yang memperoleh kerajaan Allah.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus mengajarkan kita untuk mempunyai prioritas yang Apabila kita mencari kerajaan Allah terlebih dahulu, kita tidak perlu kuatir dengan hidup kita (Mat. 6:25, 33). Roh Kudus memberikan pengertian bahwa hanya Yesus yang mempunyai nilai yang kekal (Flp. 3:7-8). Harta kekayaan adalah sebuah cara atau maksud untuk mencapai tujuan, tetapi harta bukanlah tujuannya. Kita tidak boleh menaruh pengharapan pada harta kekayaan, tetapi menggunakannya dengan bijak untuk melayani Allah.

    Abraham (Yak. 2:23), Ayub (Ayb. 1:8), dan Kornelius (Kis. 10:4) adalah contoh orang-orang kaya yang memelihara hubungan dengan Allah dan menggunakan sumber daya yang mereka miliki untuk membantu orang-orang di sekitar mereka.

    Sembunyikan Jawaban

  • 16.

    Apakah upah seratus kali lipat di masa sekarang?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ada banyak kesaksian tentang jemaat yang memilih untuk menghormati Allah di atas mata pencarian Mereka menutup usaha mereka di hari Sabtu (biasanya hari yang paling menguntungkan) agar mereka dapat memegang hari Sabat. Tidak saja Allah menjauhkan mereka dari kesulitan keuangan, tetapi Ia bahkan menambah penghasilan mereka. Berkat-berkat lain yang menyertai ketaatan pada perintah Allah antara lain berjalan dekat dengan Kristus, keluarga yang harmonis, persekutuan dengan jemaat lain, damai sejahtera dan sukacita dalam hati kita, memiliki arti hidup yang berarti, sifat rohani yang dewasa, dan sebagainya.

    Selain itu, berkat yang terbesar menanti kita. Abraham taat kepada Allah dan meninggalkan kampung halamannya karena Allah berjanji bahwa ia akan mempunyai keturunan lahiriah dan rohani yang tak terhitung jumlahnya. Tidak hanya ia menjadi bapa orang-orang bersunat (Yahudi), tetapi ia juga menjadi bapa atas semua orang yang mengikuti imannya (Rm. 4:11-12). Seperti Abraham, kita harus menyadari bahwa kita adalah orang-orang asing di dunia (Ibr. 11:13). Maka kita dapat menantikan negara yang lebih baik (Ibr. 11:16), di mana kita akan menikmati berkat terbesar – hidup kekal.

    Sembunyikan Jawaban

  • 17.

    Bagaimanakah penganiayaan merupakan upah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus bersama-sama kita saat kita dianiaya oleh karena iman (Mat. 5:10-12, 4:13-14). Penderitaan kita menjadi bernilai ketika kita melihat gereja bertumbuh (Kol. 1:24). Melalui penderitaan, kita belajar untuk bersandar kepada Allah (Zak. 13:9). Allah menggunakan penganiayaan untuk memurnikan iman kita (1Ptr. 1:7).

    Sembunyikan Jawaban

  • 18.

    Siapakah yang pertama dan yang terakhir?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dalam konteks ini, yang terdahulu dan terakhir adalah prioritas kita di dunia, dan upah kita di Mereka yang terdahulu di dunia akan menjadi yang terakhir dalam kerajaan Allah – mereka yang menjunjung apa yang mereka miliki akan menjadi yang terakhir memasuki kerajaan Allah (kalau mereka masuk). Apabila kita memiliki harta kekayaan dan kehormatan, tetapi tidak memiliki pengertian rohani, kita sama seperti “hewan yang dibinasakan” (Mzm. 49:20). Sebaliknya, Mereka yang terakhir di dunia akan menjadi yang terdahulu dalam kerajaan Allah – mereka yang rela menyerahkan segala-galanya demi mengikuti Kristus akan menjadi yang terdahulu memasuki kerajaan Allah. Sama seperti anak kecil, mereka mungkin tampak tidak penting atau bahkan bodoh di dunia, tetapi mereka akan menerima upah yang besar di dunia dan hidup kekal di surga.

    Sembunyikan Jawaban