Latar Belakang

Penulis telah menyatakan perhatiannya pada ketidakdewasaan rohani pembaca dan mengingatkan mereka pada akibat yang menantikan kemurtadan. Namun ia yakin pada sesuatu yang baik dalam diri mereka. Dalam bagian ini, penulis mendorong mereka untuk tekun dan menaruh pengharapan mereka kepada Allah, yang telah memberikan janji-Nya dan menjaminnya dengan sebuah sumpah.

Ayat-ayat Kunci

(6:11-12)

Apakah Anda Tahu...?

1. Ia bersumpah demi diri-Nya sendiri” (6:13): Ini merujuk pada Kejadian 22:16.
2. Belakang tabir  (6:19): yang maha kudus, yang mewakili kehadiran Allah.

Garis Besar

  • Dorongan untuk bertekun
  • Kepastian janji Allah

Analisa Bagian

  • 6:9-12

    1a.

    Apakah yang membuat penulis merasa yakin bahwa pembacanya memiliki “sesuatu yang lebih baik”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ia mengetahui dari perbuatan dan kasih mereka bahwa mereka adalah orang-orang beriman, bukan orang-orang tidak percaya yang telah menolak Allah. Ia juga mengetahui bahwa Allah yang setia, akan memberikan upah yang setimpal kepada mereka. Jadi, ia merasa optimis dengan masa depan mereka, dan khususnya, keselamatan mereka.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1b.

    Apabila si penulis merasa yakin pada hal yang baik pada diri mereka, mengapa ia masih perlu menegur mereka di 5:11-12?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menurut ayat ini, jemaat bersikap aktif dalam iman dan kasih, tetapi mereka tampaknya telah menjadi tersendat. Walau ini bukan semata-mata merupakan pertanda bahwa mereka tertinggal, namun ini tentu adalah sebuah keprihatinan, karena kemungkinan mereka tertinggal sangat nyata, bukan perkiraan saja.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah syarat agar kita mempunyai jaminan penuh pengharapan dan mewarisi janji-janji Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita harus terus tekun hingga akhir.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Apakah yang menyebabkan kelambanan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kelambanan dapat merupakan hasil dari rasa puas dan rasa aman yang keliru (ref. Why. 3:1, 17). Hal ini juga dapat disebabkan karena dosa, yang menjurus pada kemurtadan (Ibr. 3:12-13). Kenikmatan dunia ini dapat mengeraskan hati kita dan mengakibatkan kelambanan rohani, dan bahkan kemunduran. Apa pun penyebabnya, kelambanan merupakan pertanda ketidakpercayaan. Jemaat yang sejati tidak menganggur, tetapi menghasilkan buah dan berguna bagi Tuhan (6:7; ref. 2Ptr. 1:8-11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Dalam bidang apakah Anda secara khusus harus lebih tekun? Apakah sasaran-sasaran Anda dalam mengejar kedewasaan rohani?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 6:13-20

    5.

    Bagaimanakah alinea ini melanjutkan pemikiran di ayat 12?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ayat 12 mengajarkan kita untuk meneladani mereka yang mewarisi janji melalui iman dan kesabaran. Di sini penulis menyebutkan Abraham sebagai teladan bagi kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Pengajaran apakah yang penulis ingin kita pelajari dari Abraham?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita perlu meneladani kesabaran Abraham, yang menantikan janji Allah (15).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Apakah yang ditambahkan suatu sumpah pada sebuah janji?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ini memastikan janji dan menguatkannya, karena sebuah sumpah mengakhiri segala bantahan (16). Sementara manusia bersumpah demi seseorang yang lebih besar, yang akan menurunkan hukuman padanya apabila ia gagal memegang sumpahnya, Allah bersumpah demi diri-Nya sendiri, karena tidak ada yang lebih tinggi dari Dia (13). Sumpah Allah, yang merupakan sumpah tertinggi, mengokohkan janji-Nya yang sudah terjamin sepenuhnya. Ia melakukannya untuk lebih meyakinkan para pewaris janji-Nya akan kepastian putusan-Nya (17).

    Sembunyikan Jawaban

  • 8a.

    Apakah “dua kenyataan yang tidak berubah-ubah” (18)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kepastian putusan Allah dan sumpah-Nya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8b.

    Apakah maksud penulis dalam membahasnya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ia memberitahukan kita bahwa tujuan Allah dalam menyediakan kekekalan adalah untuk menghibur kita, dan ia meyakinkan kita bahwa pengharapan kita pasti dan teguh (18-19).

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Bagaimanakah kita telah “mencari perlindungan”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita telah luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakannya, untuk menjadi bagian dari kodrat ilahi (2Ptr. 1:4). Kristus adalah perlindungan kita, tempat kita bernaung dari jerat dan belenggu Iblis.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10a.

    Apakah “sauh yang kuat dan aman bagi jiwa” yang dilabuhkan sampai ke belakang tabir?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sauh ini adalah pengharapan kita, yang dimungkinkan melalui pekerjaan penebusan Yesus Kristus (19-20).

    Sembunyikan Jawaban

  • 10b.

    Bagaimanakah pengharapan Anda dalam Kristus menjadi sauh bagi jiwa dalam keraguan, kekuatiran, kelemahan, kesalahan, dan penderitaan Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban