Latar Belakang
Pelayanan Paulus di Tesalonika berakhir tiba-tiba ketika orang- orang Yahudi yang tidak percaya menghasut penduduk kota untuk menentang para pemberita injil. Karena penolakan yang hebat ini, saudara-saudara seiman segera mengutus Paulus dan Silas pergi di malam hari (Kis. 17:5-10). Karena gereja di Tesalonika masih belia, Paulus sangat kuatir pada jemaat dan ingin segera kembali kepada mereka. Dalam bagian ayat ini, ia menyebutkan hasratnya untuk bertemu dengan jemaat dan sukacitanya yang meluap ketika mendengar kabar baik tentang mereka.
Ayat-ayat Kunci
(2:19)
Apakah Anda Tahu...?
- “Terpisah” (2:17) secara harfiah berarti “yatim piatu”.
- “Mahkota kemegahan” (2:19): “Bukan mahkota kerajaan, tetapi sebuah mahkota untaian bunga yang digunakan pada acara festival atau sebagai hadiah perlombaan Yunani.” [ref]
- “Kedatangan” (2:19, 3:13): “Di sini digunakan kata kerja parousia, yang dalam catatan tambahan Yunani kadang-kadang berarti sebuah kunjungan dari seorang penguasa ke suatu tempat. Parousia berasal dari dua kata: “akan” dan “sekarang”, dan mungkin menunjukkan suatu waktu kedatangan yang mengawali suatu kunjungan, atau dapat juga menunjukkan menumpang menginap yang diawali dengan kedatangan.” [ref]
- “Tinggal seorang diri di Atena. Lalu kami mengirim Timotius” (3:1): Karena penganiayaan di Berea, jemaat di sana mengutus Paulus ke Atena sementara Silas dan Timotius tetap berada di sana (Kis. 17:13-15). Setelah Silas dan Timotius bertemu kembali dengan Paulus di Atena, Paulus mengutus Timotius ke Tesalonika untuk menguatkan gereja di sana.
- “Menguatkan” (3:2): “Dalam literatur Yunani klasik, kata ini biasanya digunakan dalam maksud harfiahnya yaitu memasang dinding penopang pada sebuah bangunan. Di Perjanjian Baru biasanya digunakan secara kiasan seperti di sini.” [ref]
- “Aku” (3:5): “Paulus menggunakan kata ganti Yunani yang empati (digunakan juga hanya di ayat 2:18) untuk mengungkapkan perhatiannya yang mendalam.” [ref]
- “Sungguh-sungguh” (3:10): “Kata gabungan Yunani yang kuat dan tidak umum ( juga ditemukan hanya di PB ayat 5:13; Ef. 3:20) yang menunjukkan kerinduan Paulus yang mendalam.” [ref]
Garis Besar
Analisa Umum
Analisa Bagian
-
2:17-20
1. Menurut Paulus, apakah satu hal yang tidak dapat diambil oleh perpisahannya dari jemaat? Mengapa?
-
2a. Apakah yang dimaksud Paulus saat ia berkata bahwa jemaat adalah pengharapan, sukacita, dan mahkota kemegahannya?
-
2b. Apakah pengharapan dan sukacita Anda dalam hidup? Bagaimanakah perbandingannya dengan Paulus?
-
3:1-5
3. Mengapa Paulus ingin menemui jemaat Tesalonika?
-
4. Apakah misi Timotius?
-
5. Bagaimanakah seharusnya kita mengasihi saudara seiman yang sedang menderita? Mengapa kasih ini sangat penting?
-
6. Mengapa Paulus berulang kali mengingatkan jemaat bahwa mereka telah ditentukan untuk mengalami penderitaan?
-
7. Cobaan seperti apa yang dipikirkan Paulus di ayat 5?
-
8. “Kalau-kalau usaha kami menjadi sia-sia”. Hal ini mengingatkan apa dalam pelayanan kita?
-
3:6-10
9a. Kabar baik apakah yang dibawa Timotius kepada Paulus?
-
9b. Bagaimanakah reaksi Paulus?
-
10. Apakah maksud Paulus dengan “Sekarang kami hidup kembali, asal saja kamu teguh berdiri di dalam Tuhan”?
-
11a. Apakah yang disyukuri Paulus kepada Tuhan dalam doanya?
-
11b. Dalam hal pelayanan kita, pelajaran apakah yang dapat kita ambil dari ucapan syukur Paulus?
-
12a. Apakah yang ia minta kepada Tuhan dalam doanya?
-
12b. Bagaimanakah sikap doanya?
-
13. Apakah yang ia maksud dengan “menambahkan apa yang masih kurang pada imanmu”?
-
3:11-13
14. Apakah permohonan dan doa Paulus dalam alinea ini?
-
15. Apakah yang dapat Anda pelajari dari doa Paulus tentang pekerjaan Tuhan Yesus Kristus dalam hidup kita?
-
16. Pemikiran Akhir: Dengan pelajaran-pelajaran yang telah Anda dapat dari bagian ini, bagaimanakah Anda dapat melayani saudara- saudari seiman yang Anda kenal dan jauh dari Anda?