Latar Belakang

Paulus mulai membahas perkara serius lainnya di Gereja Korintus – percabulan dan pembiaran yang dilakukan gereja. Paulus sangat kuatir pada sikap jemaat yang menganggapnya sepele. Ia mendesak mereka untuk mengusir orang-orang yang berbuat jahat dari antara mereka.

Ayat-ayat Kunci

(5:8)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Pencabulan (5:1): kata ini digunakan untuk mewakili setiap jenis hubungan seksual yang tidak benar. [ref] 
  2. Orang yang hidup dengan isteri ayahnya” (5:1): TUHAN melarang siapa pun di antara bangsa Israel untuk menjalin hubungan seksual dengan istri ayahnya (Im. 18:8).
  3. Hari Tuhan (5:5) adalah hari Tuhan datang kembali (Ref. 1Tes. 5:2; 2Ptr. 3:10; Mat. 24:29-44)
  4. Makan bersama-sama (5:11): “Perjamuan makan mempunyai arti yang sangat penting di masa kuno, yang berarti menerima orang-orang mengikuti perjamuan.”  [ref]
  5. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu” (5:13): Perintah ini sering ditemukan di Perjanjian Lama, ketika Allah menyuruh bangsa Israel untuk menghukum mati orang yang berbuat jahat di tengah-tengah mereka (Ul. 13:5, 17:7, 12, 21:21, 22, 24).

Garis Besar

  • Laporan tentang Percabulan dan Sikap Jemaat Korintus
  • Penghakiman atas Orang Berdosa dan Perintah untuk Menyerahkannya Kepada Iblis
  • Membuang Ragi yang Lama
  • Peringatan untuk Tidak Bergaul Dengan Pembuat Kejahatan di Gereja

Analisa Umum

  • 1a.

    Dalam keadaan seperti apakah gereja harus memutuskan keanggotaan seorang jemaat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Apabila seorang jemaat tetap melakukan dosa setelah berulang kali diperingatkan, ia harus dikeluarkan dari keanggotaan gereja. Dalam Alkitab, dosa-dosa yang menyebabkan penghapusan keanggotaan ini antara lain percabulan (1Kor. 5:1-13), menolak iman (1Tim. 1:19-20), perpecahan (Tit. 3:10), dan menyebarkan ajaran palsu (2Yoh. 1:10-11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 1b.

    Bagaimanakah sebaiknya gereja memutuskan keanggotaan jemaat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di Matius 18:15-20, Tuhan Yesus menggariskan langkah-langkah yang harus kita ambil pada jemaat yang melakukan dosa: [ref]

    1. Memberitahukan dosanya secara pribadi. Apabila ia tidak mendengarkannya, maka:

    2. Ikut sertakan dua atau tiga saksi untuk berbicara dengannya. Apabila ia masih tidak mau mendengarkannya, maka:

    3. Beritahukanlah kepada gereja. Apabila ia masih tidak mau mendengarkan gereja, maka:

    4. Anggaplah ia sebagai orang luar.

    Maksud di balik langkah-langkah ini adalah untuk memulihkan jemaat itu. Tetapi apabila ia tetap tidak mau memperbaiki dirinya, kita harus memperlakukannya seperti orang tidak percaya.

    Yang dimaksud dengan memecat atau menghapus keanggotaan (excommunication) adalah mengeluarkan seseorang dari persekutuan. Ini sesuai dengan ajaran para rasul – untuk tidak bergaul dengan orang-orang yang berbuat jahat di gereja. Selain itu, gereja dapat menyatakan penghakiman kepada orang yang berbuat dosa, seperti yang dilakukan Paulus di 1Korintus 5:3. Ketika gereja melakukan hal ini, gereja bertindak sesuai dengan kuasa yang diberikan Tuhan Yesus kepadanya (Mat. 18:18-20; 1Kor. 5:4-5).

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 5:1–2

    1.

    Apakah percabulan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Alkitab tidak dengan jelas mendefinisikan rupa-rupa perbuatan seksual yang termasuk dalam percabulan. Di Perjanjian Lama, kata percabulan umumnya menunjukkan “pelacuran” atau “perzinahan” (seperti di Kej. 38:24). Tetapi penggunaan istilah ini di Perjanjian Baru menunjukkan bahwa kata ini tidak terbatas pada arti pelacuran seperti di masa sekarang (yaitu perilaku seksual dengan imbalan uang). Misalnya, di Matius 5:32, ketika Yesus menyebutkan percabulan sebagai satu-satunya dasar yang sah untuk bercerai dan menikah kembali, tampaknya Ia merujuk pada perzinahan. Di bagian ayat yang sekarang kita bahas, melakukan hubungan seks dengan istri ayahnya dianggap sebagai percabulan. Kata “percabulan yang begitu rupa” menunjukkan bahwa ada bentuk-bentuk hubungan percabulan yang lain. Lebih lanjut, ajaran Paulus tentang monogami di 1Korintus 7:2 menyiratkan bahwa hubungan seks dalam bentuk apa pun di luar pernikahan adalah percabulan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2a.

    Bagaimanakah sikap Gereja Korintus mengenai percabulan yang ditemukan di antara jemaat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka sombong (ayat 2).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2b.

    Apakah yang dapat kita simpulkan dari cara mereka dapat menunjukkan sikap ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Bukannya berkabung seperti yang sepatutnya mereka lakukan, mereka malah menyombongkan diri (ayat 2, 6). Kita tidak tahu bagaimana persisnya mereka menyombongkan diri, tetapi pembiaran yang mereka lakukan pada kejahatan yang dilakukan di antara mereka dapat merupakan sebuah bentuk kesombongan. Konteks pada ayat 6 menunjukkan bahwa mereka mungkin membanggakan toleransi pada kejahatan. Sebagai gereja yang membanggakan hikmat dan pengetahuan, Gereja Korintus mungkin merasa rohani mereka kuat dan memandang ringan percabulan yang terjadi di antara mereka.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5:3–5

    3a.

    Apakah maksudnya menyerahkan seseorang kepada Iblis?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kata “menyerahkan” menunjukkan kuasa, dan digunakan dalam konteks hukum di mana seseorang yang berkuasa menyerahkan orang yang bersalah untuk diadili, dipenjarakan, atau dihukum (Ref. Mat. 5:25, 18:34; Yoh. 18:35, 19:16). Menurut ayat 4, gereja harus menyerahkan orang berdosa kepada Iblis di dalam nama Tuhan Yesus, saat gereja bersekutu, berkumpul dalam roh dan dengan kuasa Tuhan Yesus Kristus. Dengan kata lain, gereja mempunyai mandat dan kuasa dari Tuhan, untuk menyatakan penghakiman pada jemaat yang bersikukuh berbuat dosa dan tidak mau mendengarkan nasihat gereja.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3b.

    Apakah akibatnya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sebuah penjelasan yang mungkin pada ayat ini adalah melihat “tubuh” dan “roh” sebagai kiasan gereja secara kolektif. Dengan kata lain, dengan menyerahkan jemaat yang berdosa kepada Iblis, gereja dapat membersihkan dirinya dari pekerjaan-pekerjaan daging yang berdosa, dan memelihara kemurnian rohaninya sampai Tuhan datang kembali. Penafsiran ini selaras dengan bagian berikutnya (5:6-8), yang membahas penyucian gereja secara keseluruhan.

    Menyerahkan jemaat kepada Iblis bersifat menghukum, yaitu untuk membiarkan Iblis melakukan hukuman kepadanya. Paulus memberitahukan Timotius bahwa ia telah menyerahkan Himeneus dan Aleksander kepada Iblis agar mereka tidak lagi menghujat (1Tim. 1:20). Akibatnya, tampaknya jemaat yang berdosa dapat merendahkan dirinya setelah mengalami penderitaan di tangan Iblis.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5:6–8

    4.

    Apakah maksud di balik kiasan “sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ayat 8 menjelaskan bahwa ragi digunakan untuk melambangkan kejahatan. Dosa bekerja seperti ragi, yang dapat menyebar dan mempengaruhi jemaat-jemaat lain.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Bagaimanakah gambaran membuang ragi berhubungan dengan Kristus sebagai anak domba Paskah kita?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Istilah-istilah dalam bagian ini berasal dari Hari Raya Paskah. Perayaan Paskah dilakukan dengan menyembelih seekor anak domba, mencurahkan darahnya ke ambang pintu, memanggang dan memakan dagingnya, membuang semua ragi dari dalam rumah, dan memakan roti tidak beragi (Kel. 12:1-20).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6a.

    Apakah maksudnya berpesta?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menurut Paulus, Hari Raya Paskah menunjukkan bagaimana gereja yang diselamatkan oleh pengorbanan Kristus tidak boleh membiarkan dosa di dalam dirinya. Di masa sekarang, kita merayakan hari raya ini dengan saling menasihati agar tidak dikeraskan oleh muslihat dosa, dan berpegang teguh pada keyakinan dalam Kristus hingga akhir (Ref. Ibr. 3:6-14). Gembala-gembala di gereja harus sangat memperhatikan diri mereka dan juga jemaat, memelihara gereja yang telah Allah beli dengan darah-Nya sendiri (Kis. 20:28).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6b.

    Bagaimanakah kita berpesta “dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kata “kemurnian” berarti tidak ada kepura-puraan [ref]

    Bentuk kata sifat ini diterjemahkan sebagai “suci” di Flp. 1:10. Kita merayakan Paskah dengan roti tidak beragi, yaitu ketulusan dan kebenaran, dengan cara menyerahkan diri kita sebagai gereja yang tidak bercacat cela dan taat pada kebenaran.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5:9–13

    7.

    Apakah yang ditunjukkan oleh ayat 10 tentang bergaul dengan orang-orang tidak percaya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita tidak mungkin sepenuhnya menghindari hubungan dengan orang-orang di luar gereja, karena kita hidup di antara orang-orang tidak percaya, yang tidak mengikuti cara hidup saleh yang dituntut Allah. Kita juga tidak berhak untuk menghakimi mereka, dan kita tidak perlu menjaga jarak dengan mereka. Allah sendiri-lah yang akan menghakimi mereka (1Kor. 5:13). Sebaliknya, kita harus hidup sebagai garam dan terang di antara mereka, berusaha sekuat tenaga untuk memberitakan kabar baik Yesus Kristus dan keselamatan-Nya kepada mereka.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Apakah tidak bergaul dengan jemaat yang berdosa bertentangan dengan kasih Kristen?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kasih bukanlah kenikmatan. Tuhan kita Yesus Kristus, perwujudan kasih Allah yang terbesar, mengajarkan kita untuk melihat seorang saudara yang berdosa dan tidak mau mendengarkan gereja sebagai orang luar. Paulus yang mengasihi saudara-saudaranya sebangsa dan juga semua orang dari berbagai suku bangsa, juga mengajarkan gereja untuk membuang yang jahat dari antara mereka. Kasih sejati memulihkan, tidak memaklumi. Kita harus memperingatkan saudara yang jatuh dalam dosa, dengan mengharapkan agar ia didapatkan kembali (Ref. Mat. 18:15). Namun apabila ia meneruskan kejahatannya, tanggung jawab kita adalah untuk menunaikan kasih demi seluruh gereja, dengan membuang kejahatan dari antara jemaat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Bagaimanakah kita menyesuaikan pengajaran Yesus untuk tidak menghakimi dengan ajaran Paulus di sini agar kita harus menghakimi orang-orang yang berbuat dosa di gereja?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pengajaran Yesus di Matius 7:1-5 adalah mengenai menghakimi orang lain dengan sikap merasa kita lebih benar daripada orang lain. Ajaran ini berlaku bagi kita secara perorangan sebagai individu. Sebelum kita berusaha menunjukkan selumbar di mata saudara kita, pertama-tama kita harus membuang balok di mata kita sendiri. Tetapi 1 Korintus 5 memuat konteks yang berbeda. Gereja sebagai satu tubuh bertanggung jawab untuk menghakimi orang berdosa di dalam gereja, sesuai dengan kewenangan yang diberikan Tuhan Yesus kepada gereja. Tindakan ini tidak berasal dari keangkuhan pribadi, tetapi didasarkan pada pentingnya memelihara kesucian dan kemurnian tubuh Kristus.

    Sembunyikan Jawaban