Latar Belakang

Pasal ini dapat dilihat sebagai kelanjutan dari topik yang lebih luas, yaitu persoalan tata aturan di gereja yang dimulai di pasal 11. Khususnya, pasal ini juga merupakan bagian dari pembahasan penggunaan karunia-karunia rohani. Di dua pasal sebelumnya, Paulus telah menjelaskan tujuan karunia-karunia rohani dan mengajarkan indahnya kasih. Dengan menerapkan prinsip-prinsip inti ini, Paulus mengajarkan tentang pentingnya bahasa roh dan nubuat di gereja.

Ayat-ayat Kunci

(14:5)

Apakah Anda Tahu...?

Garis Besar

  • Bahasa Roh dan Nubuat
  • Nubuat lebih besar daripada bahasa roh
  • Bahasa roh tidak berarti apabila tidak diterjemahkan
  • Roh dan akal budi
  • Nubuat membangun orang-orang di luar gereja
  • Peraturan dalam ibadah
  • Bergiliran berbicara dalam bahasa roh dan bernubuat
    (14:26–33a)
  • Perempuan harus berdiam diri di gereja
    (14:33b–35)
  • Kata-kata penutup

Analisa Umum

  • 1a.

    Apakah yang dapat kita pelajari dari pasal ini tentang tujuan karunia-karunia roh?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di sepanjang pasal ini, Paulus berulang kali menekankan pentingnya membangun orang lain (ayat 4, 5, 12, 17, 26). Apa pun pelayanan yang kita lakukan, atau karunia yang kita terima, kita harus melakukan segala sesuatu demi membangun gereja. Ketika kita harus memilih antara nubuat atau berbahasa roh di gereja, nubuat mendapatkan prioritas yang lebih tinggi karena nubuat dapat membangun orang lain, sementara berbahasa roh harus disertai dengan karunia penafsiran untuk dapat membangun.

    Catatan Editor: Akar kata “nubuat” di bahasa Yunani  memiliki tiga makna: 1) menyampaikan firman/wahyu; 2) untuk memberitahukan sesuatu yang tersembunyi; 3) untuk menyampaikan sesuatu yang akan terjadi di masa depan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1b.

    Bagaimanakah kasih berlaku pada perintah Paulus kepada jemaat di Korintus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pengajaran kasih di pasal 13 berhubungan erat dengan pembahasan karunia rohani di pasal 12 dan 14. Mempunyai karunia rohani yang hebat tanpa disertai kasih tidaklah berguna. Namun apabila kita mempunyai kasih Allah, secara alami kita akan melakukan pelayanan kita dengan dorongan untuk membangun orang lain.

     

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 14:1–5

    1.

    Siapakah yang dituju dalam berbahasa roh dan bernubuat (ayat 2-3)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang yang berbicara dalam bahasa roh, berbicara kepada Allah, sementara orang yang bernubuat, berbicara kepada jemaat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Siapakah yang diuntungkan dari berbahasa roh dan dari bernubuat (ayat 3-4)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang yang bernubuat membangun orang lain di gereja, sementara orang yang berbicara dalam bahasa roh membangun dirinya sendiri.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Jelaskanlah sifat dan khasiat berbahasa roh menurut ayat 2.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Berbicara dalam bahasa roh adalah bentuk komunikasi dengan Allah. Ia yang berbicara dalam bahasa roh menyampaikan rahasia-rahasia dalam Roh. Kita dapat menghubungkan hal ini dengan apa yang disampaikan Paulus di Kitab Roma mengenai perantaraan Roh Kudus untuk menyampaikan keluhan-keluhan yang terlalu mendalam untuk disampaikan dalam bentuk kata- kata (Rm. 8:26-27). Ketika kita berbahasa roh dalam doa, Roh Kudus menjadi perantara bagi kita menurut kehendak Allah, sehingga membangun diri kita secara rohani.

     

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Apakah praktik berbahasa roh saat ibadah di gereja pada hari ini bertolak belakang dengan pengajaran Paulus di sini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Paulus sedang mengajarkan jemaat Korintus untuk berbicara dengan jemaat-jemaat lain dengan bahasa akal yang dapat dimengerti ketimbang dalam bahasa roh. Berbahasa roh, kecuali apabila diterjemahkan, hanyalah ditujukan kepada Allah (Ref. ayat 28). Paulus tidak melarang jemaat untuk berbahasa roh dalam doa kepada Allah.

     

    Sembunyikan Jawaban

  • 14:6–12

    5.

    Bagaimanakah kiasan-kiasan di bagian ini menunjukkan seperti apakah suara berbahasa roh?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ayat 9 menunjukkan bahwa bahasa roh tidak dapat dimengerti (Ref. ayat 2). Ayat 7 dan 8 menunjukkan bahwa berbahasa roh mengeluarkan suara yang khas. Pendeknya, berbahasa roh mengeluarkan suara yang berbeda dari bahasa-bahasa manusia.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14:13–19

    6a.

    Apakah dua hal yang diperbandingkan Paulus di sini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Roh dan akal budi (ayat 14–16, 19).

     

    Sembunyikan Jawaban

  • 6b.

    Bagaimanakah dua hal ini berhubungan dengan berbahasa roh dan bernubuaty?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Berbicara dalam bahasa roh berkaitan dengan roh. Saat kita berdoa dalam bahasa roh, roh kita berdoa (ayat 14). Ketika Paulus menyebutkan tentang bersyukur dengan roh (ayat 16-17), ia merujuk pada bersyukur dalam bahasa roh, yang tidak dapat dipahami oleh orang-orang yang mendengarnya. Di ayat 19, Paulus mengganti perbandingannya: berbicara dengan akal budi dan berbicara dengan bahasa roh, dengan demikian menyamakan berbicara dengan roh dan berbicara dengan bahasa roh.

    Berbicara dengan akal budi (bahasa akal) adalah rujukan bernubuat. Walaupun bagian ini tidak menyebutkan nubuat, kita dapat menyimpulkan “lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain” sebagai penjelasan tentang nubuat.

    Bagian ini menjelaskan salah satu perbedaan utama antara berbicara dalam bahasa roh dengan nubuat. Ketika kita berbahasa roh, roh kita aktif. Tetapi ketika kita bernubuat dengan kata-kata yang dapat dimengerti orang lain, kita menggunakan akal budi pikiran kita.

     

    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Mengapa akal budi kita tidak berdoa saat kita berdoa dalam bahasa roh?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketika kita berdoa dalam bahasa roh, akal budi kita tidak turut berdoa karena kita mengucapkan hal – hal yang rahasia dalam Roh menurut tuntunan Roh Kudus ketimbang dari pikiran kita. Sebaliknya, ketika kita bernubuat, kita menggunakan akal budi kita untuk menyampaikan pesan Allah dengan bahasa manusia yang tepat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14:20–25

    8.

    Bagaimanakah ayat 20 berhubungan dengan pesan Paulus secara keseluruhan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menjadi dewasa berarti memahami prioritas dan mempertimbangkan orang lain. Paulus sedang menekankan tentang membangun orang lain di gereja sebagai tujuan utama karunia-karunia rohani. Orang yang dewasa akan mengingat tujuan ini ketika ia menggunakan karunia rohani di gereja dan tidak akan mempertimbangkan kepentingan pribadinya. Begitu juga, di pasal sebelumnya Paulus juga menggunakan kiasan tentang meninggalkan sifat kanak-kanak setelah menjadi dewasa untuk menunjukkan kebesaran kasih (13:8-11). Orang dewasa menyadari bahwa kasih adalah tujuan utama. Ia tidak akan menggunakan karunia rohaninya agar orang lain menjadi terpukau atau meninggikan statusnya sendiri.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Bagaimanakah bahasa roh menjadi tanda bagi orang-orang tidak beriman, dan mengapa nubuat ditujukan kepada orang- orang beriman (22)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Paulus menyebutkan Yesaya 28:11-12, ketika TUHAN berbicara dengan bahasa-bahasa yang asing pada orang-orang tidak percaya, sehingga mereka tidak memahami apa yang Ia katakan. Jadi kata “tanda” dalam konteks ini menunjukkan bahasa yang tidak dimengerti. Dalam hal ini, bahasa roh adalah sebuah tanda bagi orang-orang tidak percaya karena tidak dapat dimengerti.

     

    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Apakah yang dapat kita pelajari di sini tentang kehadiran orang-orang dari luar atau yang tidak percaya di antara kita?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketika ada orang-orang dari luar atau tidak percaya di antara kita di gereja, tujuan kita adalah untuk menyampaikan firman Allah kepada mereka dengan pengharapan agar hati mereka dapat disentuh oleh Allah. Dalam pelayanan dan kegiatan gereja lainnya, penting bagi kita untuk mempertimbangkan kebutuhan pengunjung gereja ketimbang hanya memperhatikan jemaat. Pola pikir ini sesuai dengan pengajaran Paulus tentang kasih dan melakukan segala sesuatu demi keselamatan orang lain (Ref. 1Kor. 9:19-22).

    Sembunyikan Jawaban

  • 14:26–33a

    11.

    Bagaimanakah prinsip yang dijelaskan Paulus di ayat 32 dan 33 berlaku pada penggunaan karunia-karunia rohani di gereja?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menjadi rohani tidaklah sejalan dengan kekacauan. Walaupun ada orang yang keliru menyamakan ilham dengan ketidakberaturan, Paulus mengajarkan kita bahwa Allah, yang merupakan sumber segala ilham dan karunia rohani, “tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.” Karena itu, nabi Allah yang benar tidak akan menyebabkan kekacauan dalam ibadah. Ia mampu menjalankan akal budi yang baik dan mengarahkan rohnya sendiri dengan cara yang tertib.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14:33b–35

    12.

    Bagaimanakah Anda menjawab seseorang yang menafsirkan ajaran Paulus sebagai paham yang menentang kesetaraan gender (jenis kelamin)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketika mengajarkan tentang kesantunan istri dalam ibadah, Paulus menjelaskan bahwa kepala istri adalah suami, karena istri diciptakan dari suami (1Kor. 11:3, 8; Ref. 1Tim. 2:13-14). Namun perintah bagi istri untuk tunduk pada suaminya tidak menunjukkan martabat istri yang lebih rendah di hadapan Allah. Laki-laki maupun perempuan diperlukan dan keduanya berasal dari Allah (1Kor. 11:12). Dalam Yesus Kristus, tidak ada perbedaan status (Ref. Gal. 3:28). Suami tidak boleh memandang istrinya sebagai figur yang lebih lemah, tetapi harus mengasihi dan menghormatinya (Ef. 5:25-33; Kol. 3:19; 1Ptr. 3:7). Karena itu, tidak seperti mentalitas sekuler tentang kesetaraan gender, Alkitab menekankan ketaatan dan kasih. Begitu pula, perintah bagi anak-anak untuk taat kepada orang tua mereka dalam Tuhan tidak menunjukkan bahwa anak-anak bermartabat lebih rendah. Tetapi Allah telah menetapkan aturan bagi anak- anak untuk taat pada orang tua mereka, dan orang tua harus memelihara anak-anak mereka dan membesarkan mereka dalam iman.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14:36–40

    13.

    Apakah yang Paulus katakan di bagian ini tentang dasar pengajaran yang ia sampaikan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Perintah Paulus kepada gereja di Korintus adalah perintah Tuhan, bukan sekadar gagasan pribadinya. Setiap orang yang rohani atau telah menerima nubuat dari Tuhan akan sepakat dengan perintah Paulus mengenai keteraturan dalam gereja.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14.

    Mengapa peraturan sangat penting dalam gereja?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tujuan ibadah dan persekutuan adalah untuk memuliakan Allah dan membangun gereja. Kekacauan dan keributan tidak dapat mencapai tujuan ini. Di gereja, seseorang tidak dapat sekadar bertindak semata-mata karena ia berkemampuan atau berkarunia melakukannya. Kita harus dengan rendah hati memperhatikan kepentingan orang lain dan tidak mencari kepentingan pribadi (Ref. Flp. 2:1-11). Walaupun kita telah menerima karunia-karunia tertentu dari Allah untuk melakukan pelayanan-pelayanan yang berbeda, kita juga harus menahan diri demi kebaikan gereja secara keseluruhan. Seperti inilah anggota-anggota berbeda dalam satu tubuh dapat bekerja sama agar tubuh dapat bertumbuh dan menjadi kuat (Ref. 1Kor. 12:12-27).

    Sembunyikan Jawaban