Latar Belakang

Untuk menjawab pertanyaan mengenai makanan yang dipersembahkan kepada berhala, Paulus menjelaskan pentingnya pengorbanan hak-hak pribadi demi saudara-saudari seiman. Bagian pelajaran ini meneruskan pembahasan yang sama dan juga memperingatkan kita untuk tidak memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala.

Ayat-ayat Kunci

(10:31)

Apakah Anda Tahu...?

  1. “Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum… ” (7): Paulus mengutip Keluaran 32:6.
  2. “Mati dipagut ular” (9): Tulisan ini merujuk pada peristiwa yang dicatat di Bilangan 21:4–9.
  3. “Dibinasakan oleh malaikat maut” (10): Alkitab tidak menyebutkan malaikat maut yang membinasakan bangsa Israel di tengah perjalanan mereka di padang gurun, tetapi Paulus mungkin merujuk pada peristiwa yang dicatat di Bilangan 14:1-38.

Garis Besar

  • Peringatan terhadap Penyembahan Berhala
  • Kemarahan Allah dengan Nenek Moyang Bangsa Israel
  • Kejatuhan Nenek Moyang Bangsa Israel Sebagai Peringatan bagi Kita
  • Menjauhi Penyembahan Berhala
  • Mencari Keuntungan Orang Lain

Analisa Bagian

  • 10:1–22

    1.

    Kata “semua” terasa mencolok di pasal ini, karena Paulus menyebutkannya berulang kali. Menurut Anda, mengapa kata ini penting di ayat 1-5?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Walaupun seluruh bangsa Israel melalui perjalanan rohani yang sama, sebagian besar dari mereka tidak berhasil menyelesaikannya. Kata “semua” menggarisbawahi kenyataan bahwa kasih karunia Allah diberikan kepada mereka masing- masing dengan sama rata. Sayangnya, tidak semua orang hidup sesuai dengan panggilan Allah. Masalah yang dihadapi orang-orang yang ditolak pada penghujung perjalanan bukanlah karena mereka menerima kasih karunia lebih sedikit, tetapi karena mereka menolak kasih karunia-Nya dan tidak mengikuti perintah-Nya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2a.

    Paulus menyebutkan kehadiran Kristus di antara bangsa Israel dalam perjalanan mereka di padang gurun. Mengapa hal ini penting melihat keseluruhan bagian ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Disebutkannya kehadiran Kristus di antara bangsa Israel sangatlah mencolok. Hal ini menarik garis paralel antara bangsa Israel di padang gurun dengan orang-orang Kristen di masa sekarang.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2b.

    Apakah maksud Paulus dengan menyebutkan pengalaman rohani bangsa Israel?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Paulus menafsirkan ulang catatan sejarah yang dicatat dalam Perjanjian Lama dan melihatnya dari sudut pandang rohani. Walaupun Perjanjian Lama tidak menyebutkan batu yang mengikuti bangsa Israel, menurut Paulus batu sumber air minum bangsa Israel adalah batu rohani. Batu rohani ini mengikuti bangsa Israel, dan Batu ini adalah Kristus (ayat 4). Begitu juga, Paulus juga menempatkan Kristus dalam konteks keluhan bangsa Israel terhadap Allah dan Musa. Menurut Paulus, ketika bangsa Israel mencobai Allah, mereka sesungguhnya sedang mencobai Kristus (ay. 9).

    Melihat keseluruhan bagian ayat ini (10:1-22), tampaknya Paulus sedang menghubungkan bangsa Israel dengan orang- orang Kristen. Bangsa Israel mempunyai hubungan rohani dengan Kristus, sama seperti orang-orang Kristen saat ini. Kesamaan ini membuat kegagalan bangsa Israel menjadi pelajaran bagi orang-orang Kristen. Apabila bangsa Israel yang telah menerima kasih karunia Kristus pun gagal di padang gurun oleh karena dosa-dosa mereka, maka orang-orang Kristen harus belajar dari bangsa Israel sebagai peringatan yang nyata. Sama seperti penyembahan berhala menjadi kejatuhan bangsa Israel di padang gurun, hal yang sama juga dapat menjatuhkan jemaat di masa sekarang (Ref. ay. 12, 14).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Apakah empat dosa yang dilakukan bangsa Israel, yang disebutkan Paulus untuk memperingatkan jemaat Korintus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1. Penyembahan berhala (ay. 7)
    2. Pencabulan (ay. 8)
    3. Mencobai Kristus (ay. 9)
    4. Bersungut-sungut (ay. 10)

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Bagaimanakah pesan di ayat 12 berhubungan dengan perkara yang sedang dibahas Paulus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Setelah menyebutkan contoh-contoh bangsa Israel, Paulus menutupnya dengan peringatan bagi jemaat untuk tidak terlena: “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!” Kelengahan terjadi karena keangkuhan, sikap yang biasanya terdapat pada orang-orang yang berpengetahuan (Ref. 1Kor. 8:1-2) Jemaat yang menganggap dirinya berpengetahuan haruslah berhati- hati untuk juga melakukan kasih kepada Allah dan orang lain. Apabila tidak, ia  dapat  dibutakan  oleh  kesombongannya.  Ia dapat menyangka bahwa ia bebas memilih karena berpengetahuan, tetapi sesungguhnya ia berdosa melawan Kristus (Ref. 8:11-12; 10:21-22).

    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Bagaimanakah kita menyikapi kebenaran di ayat 13?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sebagai orang percaya, kita tidak kebal dengan pencobaan. Allah mengizinkan pencobaan menghampiri hidup kita, tetapi Allah tetap setia. Ia tidak akan mencobai kita melampaui kemampuan kita, dan senantiasa menyediakan jalan keluar agar kita dapat melaluinya. Kebenaran ini mengajarkan kita untuk berpaling kepada Allah dan memohon pertolongan saat kita dicobai. Ia akan memberikan kekuatan yang kita butuhkan untuk menghadapi pencobaan itu. Proses perjuangan kita melawan hawa nafsu atau bertahan terhadap tekanan keadaan memang sulit, tetapi kita dapat merasa yakin bahwa kita dapat melalui ujian itu dengan pertolongan Allah. Tidak ada cobaan yang terlalu berat bagi orang percaya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Menurut bagian ayat ini, apakah cara nyata bagi kita untuk menjauhi penyembahan berhala?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Perintah nyata yang diberikan Paulus mengenai menjauhi penyembahan berhala adalah dengan menjauhi makanan yang dipersembahkan kepada berhalas.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Alasan-alasan apakah yang disebutkan Paulus untuk menjauhi makanan yang dipersembahkan kepada berhala?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1. Melalui persembahan, para penyembah berhala mempersembahkan kepada roh-roh jahat (ay. 20).

    2. Sama seperti memakan korban persembahan di Perjanjian Lama berarti mendapatkan bagian dalam mezbah, memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala berarti mengambil bagian dalam roh-roh jahat (ay. 18, 21).

    3. Kita yang telah ambil bagian dalam darah dan tubuh Kristus melalui Perjamuan Kudus, tidak dapat ambil bagian juga dengan roh-roh jahat. Melakukan hal ini akan membuat Tuhan cemburu (ay. 21, 22).

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Mengapa cawan berkat adalah persekutuan dalam darah Kristus, dan roti yang kita terima adalah persekutuan dalam tubuh Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketika Tuhan Yesus menetapkan Sakramen Perjamuan Kudus, Ia menyebut roti sebagai “tubuh-Ku” dan cawan sebagai “darah-Ku” (Ref. Mat. 26:26-28; Mrk. 14:22-24; Luk. 22:19-20). Dengan begitu, “cawan” dan “perjamuan” adalah rujukan pada Sakramen Perjamuan Kudus.

    Tuhan Yesus berkata, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.” (Yoh. 6:56) Melalui daging dan darah Tuhan, kita mendapatkan kehidupan kekal Tuhan dalam diri kita, dan Ia akan membangkitkan kita di hari terakhir (Yoh. 6:54). Karena itu, ambil bagian dalam Perjamuan Kudus adalah sebuah penyatuan rohani dan persekutuan dengan Tuhan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9a.

    Jelaskanlah makna kecemburuan Tuhan.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kata “cemburu” dan kata-kata lain yang mempunyai asal kata yang sama menunjukkan kemurkaan Allah terhadap umat-Nya saat mereka tidak taat kepada-Nya, terutama ketika mereka menyembah allah-allah lain. Allah menyebut diri-Nya sebagai Allah yang cemburu (Kel. 20:5, 34:14; Ul. 4:24, 5:9, 6:15). Ia tidak akan membiarkan penyembahan berhala. Menggunakan kiasan suami yang cemburu dengan istrinya yang tidak setia, Allah menyatakan penghakiman pada Israel yang tidak setia (Yeh. 16:38). Saat hati kita berbalik dari Allah dan condong kepada allah-allah lain, atau apabila kita ambil bagian dalam persembahan korban penyembahan berhala, kita memancing kemarahan Allah yang cemburu.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9b.

    Bagaimanakah niat untuk tidak membuat Tuhan cemburu menjadi panduan bagi kita untuk mengambil pilihan yang benar?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Walaupun orang dapat berpendapat bahwa berhala bukanlah apa-apa dan hanya ada satu Allah, kita masih tetap harus menjauhi penyembahan berhala, karena kita mengetahui bahwa Allah adalah Allah yang cemburu. Kita harus waspada dengan praktik-praktik penyembahan berhala karena terlibat dengan kegiatan-kegiatan ini adalah persekutuan rohani dengan roh-roh jahat dan jijik di mata Allah.

    Yakobus juga menyebutkan kecemburuan Allah sehubungan dengan memuaskan hawa nafsu (Yak. 4:1-5; Ref. 1Yoh. 2:15-17). Apabila kita memilih untuk mengikuti hawa nafsu ketimbang Allah, kita menjadikan diri kita sebagai musuh Allah dan membangkitkan kecemburuan-Nya. Karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui kehendak Tuhan dan mendahulukan Tuhan dalam setiap pilihan yang kita ambil.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10:23–33

    10.

    Apakah pesan di ayat 23 dan 24?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Walaupun suatu perbuatan diperbolehkan, tetapi bukan berarti perbuatan itu baik bagi kita ataupun orang lain. Menggunakan perkara yang dibahas Paulus di pasal 8 sebagai contoh, walaupun makan di tempat ibadah berhala diperbolehkan, perbuatan seperti itu dapat mendorong saudara yang lebih lemah untuk memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, berlawanan dengan hati nuraninya. Saat mengambil keputusan, kita harus mempertimbangkan apakah perbuatan kita membangun orang lain atau tidak.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Apakah yang dimaksud Paulus dengan mengadakan pemeriksaan  karena   keberatan-keberatan   hati   nurani  (ay. 25-26)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani berarti mengambil penilaian moral. Paulus sedang berkata bahwa karena segala sesuatu adalah milik Allah, tidak ada makanan yang dasarnya najis. Apabila kita membeli makanan dari penyedia makanan, tidak perlu ada pernyataan apakah makanan itu telah dipersembahkan kepada berhala dan membiarkan nurani kita menghakimi (Ref. Rm. 14:22; 1Tim. 4:4-5).

    Sembunyikan Jawaban

  • 12.

    Mengapa kita harus mengambil tindakan demi hati nurani orang lain?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Seperti yang telah diajarkan oleh Paulus di pasal 8 hingga 10, kita harus melakukan segala hal dengan pertimbangan kasih pada orang lain. Apabila memakan sesuatu menyebabkan orang lain melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nuraninya, kita tidak boleh memakannya demi orang lain (Ref. Rm. 14:20-21). Dengan mengorbankan hak kita demi kebaikan orang lain, kita menggenapi perintah untuk mengasihi.

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Bagaimanakah kita melakukan segala sesuatu demi kemuliaan Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Melakukan segala hal untuk kemuliaan Allah berarti melakukan segala sesuatu sedemikian rupa sehingga orang lain dapat memuliakan Allah ketika melihat perbuatan kita (Ref. Mat. 5:14-16). Perbuatan dan hidup kita adalah kesaksian nyata atas iman yang kita pegang. Ketika kita melakukan segala  hal seturut dengan Firman Allah dan hidup saleh di keluarga, sekolah, tempat kerja, berarti kita mengenakan perintah Allah, Juruselamat kita (Tit. 2:1–10).

    Sembunyikan Jawaban

  • 14.

    Dalam hal apakah Paulus menginginkan agar jemaat meneladaninya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Paulus menginginkan jemaat untuk meneladani dia dengan tidak mencari keuntungan sendiri, tetapi untuk keuntungan banyak orang, demi menyelamatkan mereka (ayat 32-33). Tuhan Yesus yang diteladani oleh Paulus, juga mempunyai pemikiran yang sama (Ref. Rm. 15:1–3).

    Sembunyikan Jawaban