Latar Belakang

Yakobus mengawali kitab ini dengan membicarakan tentang pencobaan iman, sebuah pembahasan yang berlaku sebagai prinsip dasar untuk nasihat-nasihat berikutnya mengenai iman dan perbuatan. Pencobaan iman dapat muncul dari luar maupun dari dalam diri kita sendiri. Dengan kedewasaan iman, kita dapat tetap bersukacita dalam berbagai-bagai pencobaan dan berakhir sebagai pemenang.

Ayat-ayat Kunci

(“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” Yakobus 1:17)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Salam (1:1) secara harfiah berarti “bersukacitalah”
  2. Pencobaan (1:2, 12-14) berasal dari bahasa Yunani peirasmos yang memiliki dua arti. Jika mendatangkan kebaikan, peirasmos berarti “pengujian”. Namun jika berasal dari si jahat dan
    mengarah pada dosa berarti “pencobaan”.
  3. Ujian (1:3) berarti ”pembuktian” (sebuah proses) atau “diperkenan” (hasil)

Garis Besar

  • Salam kepada Dua Belas Suku
    (1:1)
  • Bersukacita dalam Berbagai Pencobaan
  • Memohon dengan Iman
  • Pencobaan bagi Yang Miskin dan Yang Kaya
  • Sumber Pencobaan
  • Allah sebagai Sumber Segala yang Baik

Analisa Umum

  • 1.

    Sebutkan dua jenis pencobaan dan apakah perbedaaannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pencobaan dapat datang dalam bentuk kesukaran dari luar, seperti penganiayaan, kehilangan kekayaan, ataupun dalam bentuk godaan dari dalam diri sendiri. Kita cenderung menghindari kesukaran dari luar yang menyakitkan, namun kita terpikat oleh godaan dari dalam karena kenikmatan yang ditawarkannya. Kesukaran dari luar secara moral bersifat netral, bahkan dapat menguntungkan kita secara rohani. Namun pencobaan dari dalam pada dasarnya adalah jahat karena timbul dari keinginan yang berlawanan dengan hukum Allah dan mengakibatkan dosa.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Sebutkan beberapa pasangan lawan kata dalam perikop ini.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kebahagiaan dan pencobaan, iman dan bimbang, orang kaya dan orang miskin, dimegahkan dan direndahkan, kehidupan dan maut, jahat dan baik.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Carilah ayat-ayat yang berisi pengajaran tentang Allah dalam perikop ini.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Lihat ayat 5, 7, 12, 13, 17, 18.

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 1:1

    1.

    Bagaimana Yakobus menyebut dirinya? Apakah yang tersirat dari sebutan ini dalam hal hubungannya dengan Tuhan Yesus Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yakobus melihat dirinya sebagai hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus (1). “Hamba” berarti budak. Seperti seorang budak yang tunduk kepada tuannya di dalam segala hal, Yakobus juga taat kepada Tuhan. Dan juga seperti seorang budak adalah milik tuannya, Yakobus adalah milik Tuhan, baik tubuh dan jiwanya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2a.

    Apabila istilah “kedua belas suku” ditafsirkan secara harfiah, siapakah yang dimaksud?Bagaimana bila ditafsirkan secara kiasan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Secara harfiah berarti orang orang Kristen Yahudi. Secara kiasan, ini mengacu pada orang Israel rohani, yaitu mereka yang percaya dan dibaptis dalam Kristus menjadi anak-anak Abraham (Ref. Rm. 9:6-8; Gal. 3:7-9, 26-29, 6:16; Flp. 3:3).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2b.

    Bagaimanakah sebutan “di perantauan” menjelaskan tentang keadaan jemaat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Apakah penyebaran ini merujuk pada Diaspora (terseraknya orang Yahudi di antara bangsa-bangsa lain setelah pembuangan di Babel) atau penyebaran orang-orang percaya setelah Stefanus mati dibunuh (Kis. 8:1), jemaat seringkali hidup di tengah-tengah keadaan yang tidak kondusif. Banyak di antara mereka yang mengalami penganiayaan dan penindasan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1:2-4

    3a.

    Pernahkah Anda menghadapi berbagai macam pencobaan yang datang bertubi-tubi secara bersamaan dalam hidup Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 3b.

    Apakah sikap yang harus kita ambil ketika menghadapi pencobaan? Mengapa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita harus menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan (2). Alasannya dapat kita lihat di ayat 3 dan 4.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3c.

    Apa yang dapat membuat kita mengeluh saat menghadapi pencobaan? Apa yang dapat membuat kita bersukacita?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Orang akan mengeluh jika ia tidak siap untuk menderita (Ref. Kis. 14:22; 1Tes. 3:3; 1Ptr. 4:12) dan tidak melihat tujuan atas penderitaannya. Sebagai orang Kristen, kita dapat bersukacita dalam pencobaan karena kita tahu bahwa melalui penderitaan, kita dapat menumbuhkan karakter rohani dan dapat membuktikan bahwa iman kita tahan uji. (Rm. 5:3-5; Yak. 1:12; 1Ptr. 1:6, 7, 4:1, 2, 12, 13).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4a.

    Apa maksudnya “biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita harus bertahan dalam pencobaan sampai akhir.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4b.

    Apa maksudnya “sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun”? (Ref. Ef. 4:13; Kol. 4:12).

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Artinya mencapai kedewasaan penuh secara rohani dan tidak kekurangan karakter Kristen apapun.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1:5-8

    5a.

    Dari ayat 2-4, hikmat seperti apakah yang dimaksud di ayat 5?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    “Hikmat” di sini berarti pengertian untuk memahami maksud di balik pencobaan. Hikmat untuk menyadari kelemahan kita dan bagaimana mengatasinya. Hikmat untuk menghadapi berbagai macam pencobaan dalam kehidupan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5b.

    Adakah keadaan dalam hidup Anda saat ini yang mendesak Anda untuk berdoa memohon hikmat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Mengapa Yakobus mengingatkan bahwa Allah memberikan dengan murah hati dan dengan tidak membangkit bangkit?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Karena Allah tidak akan menghukum kita karena kelemahan kita tetapi sebaliknya memberi apa yang kita butuhkan dengan murah hati, kita dapat berdoa kepada-Nya dan memohon hikmat dengan tidak bimbang dan penuh keberanian.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Dengan melihat ayat 6, bagaimanakah pencobaan menjadi ujian bagi iman kita? Apakah yang menjadi tolok ukur iman kita di tengah masa yang sulit?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tolok ukur iman yang murni kepada Allah akan dilihat dari apakah kita masih dapat berdoa kepada Tuhan dengan tidak bimbang ketika menghadapi pencobaan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Seperti apakah doa “orang yang mendua hati”. Pernahkah Anda berdoa seperti itu?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Contohnya adalah orang yang berdoa kepada Allah, namun ia juga mempersiapkan “rencana cadangan” andaikata Allah tidak menjawab doanya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1:9-12

    9a.

    “Kedudukan yang tinggi” dan “kedudukan yang rendah” apakah yang dimaksud Yakobus di ayat 9-10?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Melihat konteksnya, baik kedudukan yang tinggi maupun kedudukan yang rendah menunjukkan pencobaan dalam kehidupan orang percaya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9b.

    Mengapa yang rendah harus bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan yang tinggi bermegah karena kedudukannya yang rendah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yang rendah harus bermegah dalam kedudukan yang tinggi karena pencobaan iman adalah sebuah kehormatan yang dianugerahkan oleh Tuhan (Kis. 5:41, 1Ptr. 4:13-14). Yang kaya harus bermegah karena kedudukan yang rendah karena pencobaan iman mengingatkannya bahwa hidup dan kelimpahan sifatnya sementara.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Bagaimanakah orang kaya serupa dengan bunga rumput?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Seperti bunga rumput menjadi layu di bawah teriknya matahari, orang kaya akan menjadi rendah hati melalui pencobaan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Apa pengajaran utama mengenai ujian dalam alinea ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pencobaan menyamakan derajat jemaat kaya dan miskin. Pencobaan menyadarkan kita bahwa hidup kita rapuh dan sementara, dan kita tidak boleh bersandar pada harta ataupun meninggikan diri karenanya (Ref. 1Tim. 6:17).

    Sembunyikan Jawaban

  • 12.

    Berdasarkan apa yang ingin Anda capai pada saat ini, sepenting apakah kekayaan bagi Anda? Apakah yang Anda pelajari dari nasihat Yakobus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 13a.

    Siapa yang akan mendapatkan mahkota kehidupan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka yang mengasihi Tuhan (12).

    Sembunyikan Jawaban

  • 13b.

    Berdasarkan konteks alinea ini, bagaimana kita dapat menyatakan kasih kita kepada Tuhan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Jika kita mengaitkan ayat 12 dengan ayat-ayat sebelumnya, kita akan dapat mengerti bahwa mereka yang mengasihi Tuhan adalah mereka yang bertahan dalam pencobaan dan yang memandang pengejaran kekayaan sebagai hal yang kurang berarti. Mereka akan memilih untuk mengasihi Allah daripada mengasihi Mamon (Mat. 6:24). Dengan kata lain, mereka melayani Tuhan dengan segenap hati tanpa terpikat oleh ambisi pribadi.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1:13-15

    14.

    Mengapa seseorang berkata “pencobaan ini datang dari Allah”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Seseorang dapat mengaitkan pencobaan dengan Allah untuk membenarkan dosanya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 15a.

    Catatlah alur proses pencobaan dari ayat 14-15.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Diseret dan dipikat oleh keinginan –> keinginan dibuahi –> melahirkan dosa –> dosa menjadi matang –> melahirkan maut.

    Sembunyikan Jawaban

  • 15b.

    Dengan mengetahui sifat dasar pencobaan, cara apakah yang paling tepat untuk berjaga-jaga terhadap kematian rohani?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Karena kuasa dosa akan semakin kuat sampai akhirnya mengendalikan kita, kita harus segera menghentikan keinginan jahat sebelum dibuahi. Kita harus menjauhi nafsu orang muda (2Tim. 2:22) dan mematikan keinginan tubuh (Rm. 8:13). Biarlah hati kita dipenuhi dengan Firman Allah dan Roh Kudus-Nya sehingga tidak ada ruang bagi si jahat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1:16-18

    16.

    Apa yang ditekankan dalam alinea ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Allah adalah Pencipta atas segala sesuatu yang baik dan sempurna. Di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan (1Yoh. 1:5)

    Sembunyikan Jawaban

  • 17.

    Keyakinan apa yang dapat kita peroleh dengan mengetahui bahwa Allah “Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita dapat percaya sepenuhnya pada Allah. Karena itu kita dapat selalu bersandar pada kebaikan-Nya dan berdoa pada-Nya tanpa perlu takut dikecewakan (Luk. 9-13; Rm. 8:31, 32).

    Sembunyikan Jawaban

  • 18a.

    Bagaimana Allah “telah menjadikan kita oleh firman kebenaran”. Mengapa hal ini merupakan pemberian yang baik dan anugerah yang sempurna?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita telah dilahirkan kembali oleh Firman Allah (1Ptr. 1:23). Dengan mendengar Injil dan percaya kepaya Tuhan Yesus Kristus, kita mendapatkan pemberian terbaik dari Allah –keselamatan (Rm. 6:23).

    Sembunyikan Jawaban

  • 18b.

    Apakah yang dimaksud Yakobus dengan “menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya”? (Ref. Kel. 34:22; Im. 23:10; Rm. 8:23)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sementara semua ciptaan menantikan datangnya hari penebusan, kita yang telah menerima penebusan secara rohani, menjadi yang pertama mengecap kemuliaan itu.

    Sembunyikan Jawaban