Latar Belakang

Allah telah mencurahkan murka-Nya dan Kristus telah mengalahkan Iblis. Di penghakiman yang terakhir, bumi yang pertama telah berlalu. Kitab Wahyu ditutup dengan penglihatan langit dan bumi yang baru. Orang-orang percaya memperoleh cuplikan rumah kekal mereka yang disiapkan oleh Allah. Di kota kudus yang megah, Allah tinggal bersama umat-Nya, dan tidak ada lagi maut, duka, tangis atau sakit. Orang-orang yang diselamatkan akan menikmati kesukaan surgawi itu selamanya. Penglihatan kota yang indah itu menyalakan pengharapan kita dan mendesak kita untuk mempersiapkan kedatangan kembali Kristus yang segera.

Ayat-ayat Kunci

(21:4, 22:7)

Apakah Anda Tahu...?

1. Hasta (21:17): “Ukuran tetap yang penting bagi orang-orang Ibrani (Kel. 25:10, 17, 23; dsb.; 1Raj. 7:24, 27, 31; dsb.; Yeh. 40:5; dsb.), dan bangsa-bangsa masa lampau. Panjang satu hasta umumnya diukur dari panjang tangan dari siku hingga ujung jari tengah, kira-kira 18 inci (45 sentimeter).”
[ref]

2. 12.000 stadia (21:16) “setara dengan 1500 mil (2400 kilometer); 144 hasta setara dengan 216 kaki (66 meter); dan bentuk yang dijabarkan oleh ayat 16b mungkin serupa dengan sebuah kubus atau piramida.”
[ref]

3. Anjing (22:15): “Istilah yang dikenakan pada segala macam orang yang najis. Di Ulangan 23:18 ini menunjukkan seorang pelacur laki-laki.”
[ref]

“…anjing (pada masa itu) adalah pengembara dan berlaku seperti seekor hyena (sejenis anjing liar di padang gurun Afrika; sangat buas) di desa-desa dan di luar tembok; walaupun diklasifikasikan sebagai binatang karnivora, mereka hidup dari segala macam buangan, sehingga berpotensi menjadi penyebar berbagai jenis penyakit… mayat kadang-kadang dilemparkan kepada anjing-anjing.”
[ref]

Garis Besar

Analisa Umum

  • 1.

    Catatlah secara singkat pengamatan Anda mengenai Yerusalem baru di bawah ini. a. Penampilannya. b. Penduduknya. c. Peran Allah dan Anak Domba di dalam kota. d. Keadaan di dalam kota. e. Siapa dan apa yang terkecuali dari kota ini.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Mempunyai kemuliaan Allah. Cahayanya seperti permata yang paling indah, seperti permata yaspis, jernih seperti kristal (21:11). Ia bertembok tinggi dan besar dengan 12 pintu gerbang, dan 12 malaikat pada pintu-pintu gerbang (12). Ada tiga pintu gerbang di tiap sisi (13). Kota ini berbentuk bujur sangkar; panjang, lebar dan tingginya sama; sangat besar, 12.000 stadia, yang sama dengan 2400 kilometer (16). Temboknya juga sangat tinggi, sekitar 144 hasta (17); temboknya terbuat dari permata yaspis, dan kotanya dari emas tulen, bagai kaca murni (18). Dasar-dasar tembok dihiasi dengan 12 jenis permata (19-20). Kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara, dan jalan- jalan kota dari emas murni bagaikan kaca bening (21).
    b. Mereka yang haus (21:6, 22:17); mereka yang menang (21:7); mereka yang diselamatkan (21:24); mereka yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba (21:27); hamba-hamba Allah (22:3); mereka yang melakukan perintah Allah (22:14).
    c. Allah diam di tengah-tengah penduduk kota (21:3); Tuhan Allah dan Anak Domba adalah Bait Sucinya (21:22); Kemuliaan Allah menerangi kota dan Anak Domba adalah lampunya (21:23, 22:5); Allah dan Anak Domba duduk di atas tahta, memberikan hidup kepada semua orang (22:1-4).
    d. Tidak ada lagi maut, perkabungan, ratap tangis, atau dukacita (21:4). Kota itu tidak membutuhkan matahari atau bulan untuk meneranginya, sebab kemuliaan Tuhan yang meneranginya. Anak Domba adalah lampunya (21:23, 22:5); bangsa-bangsa yang diselamatkan akan berjalan dalam cahayanya, dan raja-raja di bumi membawa kekayaan mereka kepadanya (21:24, 26); sungai air kehidupan, jernih seperti kristal, keluar dari tahta Allah dan Anak Domba (22:1); di tengah-tengah jalan kota, yaitu seberang-menyeberang sungai, ada pohon-pohon kehidupan, yang berbuah dua belas kali, setiap bulan. Dedaunan pohonnya digunakan untuk menyembuhkan bangsa-bangsa (22:2); tidak ada lagi laknat (22:3); hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya (22:3); tidak ada lagi malam (22:5).
    e. Orang-orang penakut, tidak percaya, keji, pembunuh, sundal, tukang-tukang sihir, penyembah berhala, dan semua pendusta; segala yang najis, atau yang melakukan kekejian atau dusta; anjing-anjing; siapa pun yang menambahkan atau mengurangi perkataan kitab nubuat ini (21:8, 27, 22:15, 18, 19).

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Bandingkanlah penjelasan langit dan bumi yang baru dengan yang dicatat pada Yesaya 60; 65:17-25; Yeh. 40-48; 2Ptr. 3:13.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kesamaan dengan Yesaya pasal 60; 65:17-25: Allah akan menjadi terang Sion, dan bangsa-bangsa dan raja-raja akan datang kepada terang-Nya (60:1-9, 19); pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup (60:11); hal- hal yang lama tidak akan diingat (65:17); suara ratapan atau tangisan tidak lagi terdengar (65:19); tidak ada penindasan atau kejahatan (65:20-25); langit dan bumi yang baru adalah gunung Allah yang kudus (65:25).
    Kesamaan dengan Yehezkiel 40-48: kota itu ada di atas gunung yang tinggi (Yeh. 40:2); diukur (ref. 40-42); kemuliaan Allah memenuhi Bait Suci (43:4, 5); hamba- hamba Allah akan melayani-Nya (44:16); air dari Bait Suci menyebabkan tanah berbuah dan memberikan kesembuhan (47:1-12); tiga pintu gerbang di tiap sisi dengan nama 12 suku (48:30-34); nama kota itu adalah “TUHAN HADIR DI SITU” (48:35).
    2Petrus 3:13 menyatakan bahwa langit dan bumi yang baru adalah rumah orang benar. Ini sama dengan penjelasan Kota Suci, yang tidak ada yang jahat di situ.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Catatlah penjelasan atau identitas-identitas Kristus dalam dua pasal ini.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Pertama dan Yang Terkemudian (21:6, 22:13); Anak Domba (21:9, 14, 22, 23, 27, 22:1, 3); Tunas keturunan Daud, bintang timur yang gilang gemilang (22:16).

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 21:1-8

    1.

    Mengapa kota kudus juga merupakan pengantin perempuan? Kota ini melambangkan apa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yerusalem baru adalah sebuah kota dan juga pengantin perempuan. Ayat 9 memberitahukan kita bahwa pengantin perempuan ini adalah istri Anak Domba. Karena baik kota dan pengantin melambangkan gereja (Gal. 4:25, 26; Ef. 5:23-27, 31-32; Ibr. 12:22, 23), kita tahu bahwa Yerusalem baru di dalam Kitab Wahyu melambangkan gereja dalam kemuliaan. Kota Suci ini bukan sekadar entitas jasmani, karena sebuah kota tidak dapat menjadi pengantin, tetapi merupakan kumpulan umat Allah di surga.
    Walaupun Yerusalem baru adalah sebuah penggambaran tempat tinggal kekal di surga, tetapi ia juga mempunyai kesamaan langsung dengan gereja pada hari ini. Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa setelah kita percaya kepada Kristus, kita duduk di tempat surgawi (Ef. 2:6; ref. Kol. 3:3-4), dan kita telah datang ke Yerusalem surgawi (Ibr. 12:22). Karena itu, kita berada di Yerusalem dalam roh. Sementara kita masih berusaha mencapai kesempurnaan pada saat ini, Kota Suci sedang dipersiapkan di surga (2; ref. 19:7, 8). Pada waktunya, gereja yang sempurna akan digenapi, turun dari surga dari Allah. Jadi penjelasan Kota Suci adalah hal-hal yang dapat kita hubungkan pada masa sekarang di gereja Allah, sembari kita terus mempersiapkan diri sampai kita siap bertemu dengan Tuhan kita dalam kemuliaan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah asal mula kota kudus ini? Apakah maksudnya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kota ini turun dari surga dari Allah (2:10; ref. 3:12). Ini berarti Allah yang membangun dan mendirikan kota ini (Ibr. 11:10, 16). Allah adalah pendiri gereja melalui penebusan darah-Nya sendiri (Kis. 20:28). Gereja sejati tidak didirikan oleh manusia, tetapi oleh kehendak Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Mengapa adanya kemah Allah di tengah-tengah manusia merupakan berkat yang besar? Apakah maksudnya “mereka akan menjadi umat-Nya” dan “Ia akan menjadi Allah mereka”? (Yer. 24:7; Yeh. 37:27-28; 2Kor. 6:16)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Diamnya Allah di antara manusia menunjukkan hubungan yang dekat antara Allah dengan umat-Nya, dan dengan hubungan yang telah dipulihkan ini, kita dapat menikmati kasih dan perlindungan Allah (Im. 26:9-13; Rm. 5:1, 9-11). Pada masa penciptaan, manusia terlempar dari hadapan Allah karena dosa. Tetapi pada langit dan bumi yang baru, kita sekali lagi menjadi anak-anak-Nya (7).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Bagaimanakah kata-kata di dalam ayat 4 menyentuh hati Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Amatilah kata “baru” yang seringkali disebutkan. Apa saja hal-hal yang baru? Apa saja yang lama? (4)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Segalanya baru (5), termasuk hubungan dengan Allah yang baru dan kehidupan rohani yang baru. Hal-hal yang lalu adalah maut, perkabungan, ratap tangis dan dukacita. Tidak ada lagi ketakutan, ketidakpercayaan, kekejian, pembunuhan, kesundalan, sihir, penyembahan berhala, dan dusta. Allah akan menghapuskan segala air mata, dan hal-hal yang lama, bersama dengan kutukan-kutukannya (21:4, 22:3).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Bagaimanakah kata-kata “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru” juga mencirikan proses seseorang menjadi Kristen?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Setelah seseorang percaya dibaptis ke dalam Kristus, ia mengenakan hidup yang baru dalam keserupaan dengan Allah. Ia tidak lagi mempunyai bagian dalam kehidupan dosa yang lalu (Rm. 6:4-7; Ef. 4:20-32). Kita sekarang telah didamaikan dengan Allah dan telah mengenakan kebenaran Allah; kita tidak lagi hidup bagi diri sendiri, tetapi bagi Dia yang telah mati bagi kita dan bangkit kembali (2Kor. 5:14-21); “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (2Kor. 5:17).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Apakah maksudnya tidak ada lagi laut? (1)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Laut adalah lambang keresahan dan kejahatan (Yes. 57:20). Pada Kitab Wahyu, binatang berasal dari laut (13:1) dan tempat orang mati (20:13). Jadi ketiadaan laut melambangkan dosa dan maut dihapuskan sepenuhnya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Jelaskanlah tiga dosa berikut dari beberapa dosa yang layak menerima kematian kedua: a. Penakut b. Keji c. Pendusta

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Takut ada pertanda tidak adanya iman (Mat. 8:26). Penakut tidak mempunyai iman dan keberanian untuk mengakui Kristus (ref. Mat. 10:32-39).
    b. Tiga dosa pertama pada daftar ini saling berkaitan, dan berhubungan dengan sifat dan kecenderungan hati, sementara dosa-dosa lain dalam daftar berhubungan dengan pelanggaran tertentu. Kekejian menunjukkan segala yang dibenci oleh Allah. Jadi “orang-orang keji”, seperti “orang-orang penakut” dan “yang tidak percaya”, akan melibatkan dosa-dosa berikut: pembunuhan, kesundalan, sihir, penyembahan berhala, dan dusta.
    c. Mereka adalah orang-orang yang bersaksi dusta (ref. Kel. 20:16), yaitu orang-orang tidak jujur, munafik, orang-orang yang tidak mau menerima atau melakukan kebenaran, dan juga guru-guru pengajaran palsu (ref. Mat. 23:33; Yoh. 8:44, 45; 1Yoh. 1:10, 2:4, 22; Why. 2:2, 9, 20, 3:9).

    Sembunyikan Jawaban

  • 21:9-21

    9.

    Dari penjelasan kota kudus, apakah kesan Anda pada Yerusalem Baru?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Apa saja kemungkinan kebenaran yang dapat ditemukan dari hal-hal ini? a. Tembok besar dan tinggi b. Dua belas pintu gerbang, tiga pintu di tiap sisi, dengan nama kedua belas suku bangsa Israel. c. Pintu-pintu gerbang mutiara d. Dua belas batu dasar dengan nama kedua belas rasul Anak Domba e. Pengukuran pintu gerbang dan tembok (12.000 stadia) f. Hiasan berbagai macam permata.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Perlindungan dan pemisahan dari kejahatan. Orang berdosa tidak boleh memasuki kota. Ini mengajarkan kita bahwa jemaat harus hidup terpisah dari dosa (Rm. 12:1-2; 2Kor. 6:14-18; 1Ptr. 1:13-17).
    b. Pintu-pintu gerbang dari semua sisi dapat mewakili sifat universal keselamatan (Gal. 3:26-28). Orang-orang yang diselamatkan akan datang dari berbagai suku, bahasa, kaum, dan bangsa (Why. 5:9). Nama-nama dua belas suku dapat melambangkan bahwa kota itu adalah bagi umat pilihan Allah, karena 12 suku Israel melambangkan umat pilihan Allah (ref. Yoh. 4:22; Kis. 13:23).
    c. Seperti pada Matius 7:6, 13:45-46, mutiara di sini juga dapat melambangkan kebenaran. Dalam hal ini, pintu gerbang mutiara melambangkan pintu gerbang keselamatan yang merupakan kebenaran seperti yang diajarkan oleh Kristus dan para rasul (Mat. 7:13-23; Yoh. 14:6). Hari ini, apabila kita ingin memasuki Kota Suci, kita harus datang ke gereja sejati yang mengabarkan injil yang sepenuhnya.
    d. Seperti 12 pintu gerbang, 12 dasar dengan nama para rasul dapat melambangkan gereja sejati yang dibangun di atas dasar injil Yesus Kristus dan pengajaran para rasul (ref. Ef. 2:20).
    e. Mengukur kota adalah tindakan menentukan batasan kota, yang berarti pemisahan dan perlindungan (ref. Why. 11:1-2). Perbatasan ini melambangkan perintah- perintah Allah. Hanya orang yang taat kepada perintah- perintah Allah yang dapat masuk ke dalam kota (22:14). Panjang, lebar, dan tingi kota yang sama (12.000 stadia, angka yang penuh ), juga dapat melambangkan ketaatan yang sempurna dan penuh pada firman Allah.
    f. Dua belas jenis permata, yang merupakan benda- benda yang sangat indah dan kemilau, dapat melambangkan sifat-sifat rohani yang sempuna pada orang percaya. Seperti batu-batu permata di dada imam besar (Kel. 28:15-20), batu-batu permata ini juga dapat menunjukkan kemuliaan umat pilihan Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 21:22-27

    11.

    Apakah maksudnya Tuhan Allah dan Anak Domba adalah Bait Suci dalam kota itu?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di Yerusalem kuno, Bait Suci adalah lambang kehadiran Allah. Tetapi Bait Suci juga memisahkan bagian yang kudus dengan yang umum, sehingga hanya para imam yang dapat masuk ke dalamnya. Tetapi di Perjanjian Baru, karena penebusan Kristus, orang percaya dapat masuk ke tempat maha kudus (Ibr. 10:19-20). Karena tidak ada lagi pemisahan di Kota Suci, Bait Suci jasmani tidak lagi diperlukan. Hadirat Allah sekarang memenuhi seluruh gereja. Ia dan Anak Domba menjadi Bait Suci.

    Sembunyikan Jawaban

  • 12a.

    Apakah sumber cahaya di kota itu?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kemuliaan Allah dan Anak Domba.

    Sembunyikan Jawaban

  • 12b.

    Apakah maksudnya berjalan dalam cahayanya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Terang dapat melambangkan kemuliaan dan kebenaran Allah. Dalam hal ini, umat Allah akan berjalan dalam kebenaran yang penuh, dan tidak ada sedikit pun tanda-tanda kejahatan dan dosa (ref. Yoh. 1:7-9, 3:19, 8:12, 12:35-36; 1Yoh. 1:1-7).

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Apakah yang akan dibawa oleh bangsa-bangsa yang diselamatkan dan raja-raja di bumi ke dalam kota? Apakah maksudnya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Mereka akan membawa kemuliaan dan hormat ke dalamnya (24, 26). Di gereja, umat percaya senantiasa memanjatkan syukur dan pujian kepada Allah karena keselamatan-Nya (ref. 19:5-6). Dalam perbuatan mereka yang kudus, mereka juga membawa kemuliaan dan hormat kepada Allah (ref. Mat. 5:14-16; Flp. 2:14- 15).

    Sembunyikan Jawaban

  • 22:1-5

    14.

    Apakah bagian atau figur utama dalam alinea ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Allah dan Anak domba duduk di atas tahta.

    Sembunyikan Jawaban

  • 15a.

    Apakah yang dilambangkan dengan sungai air kehidupan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Roh Kudus Allah (Yes. 44:3; Yoh. 4:13-14, 7:37-39); Roh Kudus datang dari tahta Allah karena Ia berasal dari Bapa (Yoh. 15:26; Kis. 2:32, 33).

    Sembunyikan Jawaban

  • 15b.

    Jelaskanlah pengaruh sungai air kehidupan dalam kehidupan orang percaya.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Membawa kehidupan ke dalam Kota Suci sehingga pohon-pohon kehidupan dapat menghasilkan buah setiap bulan dan daun-daunnya dapat memberikan kesembuhan. Begitu juga, Roh Kudus membawakan hidup kepada jemaat sehingga mereka dapat berbuah dan mewujudkan sifat Allah. Dedaunan yang menghasilkan kesembuhan dapat melambangkan damai sejahtera dan pemulihan yang diberikan Roh Kudus kepada kita (ref. Yeh. 47:7-12). Hari ini, gereja sejati dicirikan dengan pembaruan Roh Kudus senantiasa, yang membawa kehidupan baru dari Allah dalam diri orang-orang percaya (ref. Rm. 8:9-11; Tit. 3:5-6).

    Sembunyikan Jawaban

  • 22:6-21

    16a.

    Kalimat manakah yang paling mencolok dalam bagian ini? Berapa kali kalimat ini muncul?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Aku datang segera (7, 12, 20; ref. 10).

    Sembunyikan Jawaban

  • 16b.

    Mengapa Tuhan menekankan kalimat ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Keseluruhan pesan Wahyu berpusat pada kedatangan Kristus yang segera. Membaca Kitab Wahyu tanpa mempersiapkan diri menyambut kedatangan Kristus adalah hal yang percuma. Karena Kristus akan segera datang membawa penghakiman dan upah, semua orang harus siap menyambut kedatangan-Nya dengan menuruti kata-kata nubuat ini.

    Sembunyikan Jawaban

  • 16c.

    Bagaimanakah epilog ini menggemakan bagian-bagian pembukaan dalam Kitab Wahyu?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di awal Kitab Wahyu, Kristus memberitahukan kita bahwa waktunya sudah dekat. Sekarang pada penghujung kitab, Ia sekali lagi memberitahukan kita bahwa Ia akan segera datang. Karena sifat mendesak ini, diberkatilah kita yang membaca dan memelihara kata-kata nubuat kitab ini (1:3, 22:7). Baik pasal pertama dan terakhir, keduanya menawarkan janji-janji bagi orang-orang yang menang dan memperingatkan orang-orang yang berbuat jahat. Kita juga membaca identitas Kristus sebagai Alfa dan Omega. Ia adalah Tuhan yang berkuasa di sepanjang sejarah, yang setia pada janji-janji-Nya, dan yang akan melaksanakan keadilan. Kita harus tunduk pada kehendak-Nya dan tetap setia hingga mati, agar kita dapat menerima upah-Nya dan tinggal bersama-sama dengan-Nya dalam kemuliaan selama-lamanya (ref. 2Tim. 2:11-13).

    Sembunyikan Jawaban

  • 17a.

    Bagaimanakah ajakan dalam ayat 17 menggambarkan sifat keselamatan? Dengan kata lain, siapakah yang layak memasuki Kota Suci?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Siapa yang haus dapat mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma. Keselamatan adalah karunia yang cuma-cuma bagi semua orang yang percaya (Yoh. 7:37-39; Rm. 3:24).

    Sembunyikan Jawaban

  • 17b.

    Bagaimanakah fakta ini berkaitan dengan persyaratan di ayat 14?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Melakukan perintah Allah menunjukkan perbuatan- perbuatan kebenaran orang-orang kudus, tetapi pertama-tama kita dibenarkan melalui Kristus (Ef. 2:8-10; Tit. 3:5). Ketaatan orang-orang kudus merupakan jawaban dalam iman pada belas kasih Allah dan pekerjaan keselamatan Kristus; ini bukanlah kebenaran kita sendiri. Tetapi setelah kita mengenakan Kristus, kita harus menjaga jubah ini agar tetap bersih dengan melakukan perbuatan-perbuatan kebenaran (1Yoh. 3:7). Kehidupan beriman ini akan memungkinkan kita untuk masuk ke dalam Kota Suci.

    Sembunyikan Jawaban

  • 18a.

    Catatlah penekanan yang berulang-ulang mengenai pentingnya perkataan-perkataan nubuat ini.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    “Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi, telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi” (6). “Berbahagialah orang yang menuruti perkataan- perkataan nubuat kitab ini” (7). “Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini” (9). “Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat” (10). “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang” (16). “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini”” (18, 19).

    Sembunyikan Jawaban

  • 18b.

    Menurut pasal ini, mengapa kita harus mencamkan perkataan nubuat Kitab Wahyu?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1) Waktunya sudah dekat, dan Kristus segera datang untuk mengadili semua orang sesuai dengan perbuatan mereka (7, 10, 12, 20).
    2) Ketaatan kita pada perkataan nubuat ini akan menentukan apakah kita akan memasuki Kota Suci atau tidak (14, 15).

    Sembunyikan Jawaban

  • 19.

    Bagaimanakah perkataan-perkataan nubuat ini mencerminkan belas kasihan dan kasih karunia Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Perkataan-perkataan nubuat ini memperingatkan kita atas dosa-dosa kita, dan mengajak kita memasuki karunia kehidupan dari Allah. Karena kasih-Nya, Ia mendesak kita untuk mempersiapkan diri menghadapi kedatangan-Nya sehingga kita tidak mengalami penderitaan kematian yang kedua, tetapi agar dapat menerima hidup kekal.

    Sembunyikan Jawaban

  • 20.

    Apakah pesan di dalam ayat 11?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Karena waktunya sudah dekat (10), kita harus segera mengambil keputusan mengenai perbuatan-perbuatan kita. Jemaat harus terus bertahan di waktu terakhir ini, agar mereka dapat menerima upah dari Tuhan. Ayat ini tidak boleh ditafsirkan bahwa orang jahat boleh terus tinggal dalam kejahatan mereka. Sebaliknya, ayat ini memanggil kita untuk segera bertindak; tidak ada waktu untuk menunda-nunda dan bersantai.

    Sembunyikan Jawaban

  • 21a.

    Bagaimanakah kata “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!” mencerminkan kerinduan orang-orang percaya dari segala zaman?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kedatangan Tuhan akan menjadi penggenapan terakhir segala pengharapan kita. Sejak kenaikan Yesus Kristus, orang-orang percaya telah menanti-nantikan Tuhan datang kembali. Sekarang mereka menunggu dengan sabar dan bersemangat, mengharapkan agar hari yang mulia itu segera tiba (Rm. 8:18-25; Gal. 5:5; Flp. 3:20; Yak. 5:7-9). Bahkan orang-orang kudus di masa lalu pun menantikan hari itu agar bersama kita dapat menerima janji ini (2Tim. 4:8; Ibr. 11:39-40). Umat Allah, termasuk jiwa-jiwa orang yang mati bagi Tuhan, juga berseru- seru siang dan malam memohon pembenaran (Luk. 18:7; Why. 6:9-11). Kumpulan jemaat dari sepanjang zaman menantikan-Nya. Di sini, di penghujung akhir Kitab Suci, Yohanes berbicara mewakili seluruh orang percaya dari segala zaman, dan dengan sepenuh hati menjawab janji Kristus dengan berkata, “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”

    Sembunyikan Jawaban

  • 21b.

    Apakah kata-kata ini mencerminkan sikap Anda pada kedatangan Tuhan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1:3; 14:13; 16:15; 19:9; 20:6; 22:7, 14.

    Sembunyikan Jawaban

  • 22.

    Catatlah tujuh kata-kata berkat dalam Kitab Wahyu. Bagaimanakah ini berlaku dalam kehidupan Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 23.

    Bagaimanakah pembelajaran Kitab Wahyu ini akan mempengaruhi kehidupan Kristiani Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 24.

    Bandingkanlah dua pasal terakhir dalam Kitab Wahyu ini dengan dua pasal pertama Kitab Kejadian. Bagaimanakah penglihatan langit dan bumi yang baru mengakhiri keseluruhan isi Alkitab dengan indah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban