Latar Belakang

Setelah Abram menerima nubuat dari Tuhan mengenai keturunannya dan berkat-berkatnya, Abram dan Sarai menunggu selama sepuluh tahun tanpa keturunan. Di bagian ayat ini, kita akan melihat bagaimana Abram dan Sarai menyikapi janji Allah dengan cara-cara mereka sendiri, dan konflik-konflik yang disebabkan dari keputusan mereka. Belakangan, peristiwa ini juga menunjukkan kepada kita bagaimana perbuatan seseorang untuk mendapatkan janji tertentu akan mempengaruhi iman orang itu kepada Allah.

Ayat-ayat Kunci

(“Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: ‘Engkaulah El-Roi.’ Sebab katanya: ‘Bukankah di sini kulihat Dia yang telah melihat aku?’” Kejadian 16:13)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Hamba perempuan (16:1): Budak perempuan atau hamba perempuan dianggap sebagai hak milik dan perpanjangan yang sah atas nyonya yang ia pertuan.74
  2. Memperoleh seorang anak (16:2): Dalam bahasa Ibrani, kata “memperoleh” dapat diterjemahkan sebagai “membangun”. Jadi kita dapat menerjemahkan ayat kedua sebagai: “… mungkin aku akan menjadi seorang pembangun dari dia.
  3. Malaikat (16:7) secara harfiah berarti “pembawa pesan” dalam bahasa Ibrani.
  4. “Di jalan ke Syur” (16:7): Di Kejadian 25:18, dikatakan bahwa Syur terletak di timur Mesir apabila seseorang pergi ke arah Asyur. Di masa sekarang, kemungkinan Syur ada di Dschifar modern, di barat laut Gurun Pasir Arabia. Jadi Hagar dengan jelas mengarahkan perjalanannya ke Mesir.75
  5. Ismael (16:11) secara harfiah berarti “Allah akan mendengar” atau “yang didengar Allah” dalam bahasa Ibrani.
  6. Sumur Lahai-Roi (16:14): Dalam bahasa Ibrani, kalimat ini secara harfiah berarti “Sumur Orang yang Hidup dan Melihat Aku.”
  7. Kadesh (16:14) adalah sebuah oase di sisi selatan Palestina (Yos. 15:3). Oase ini mungkin ada di Ain el-Qureirat modern, dahulu dikenal sebagai En-Mispat (Kej. 14:7). Saat ini Kadesh adalah mata air terbesar di wilayah itu dan mengalir sepanjang tahun.76
  8. Bered (16:14) adalah sebuah tempat di Negev, melampaui Sumur Lahai-Roi. Lokasi tepatnya belum pernah ditentukan, walaupun secara berbeda dikenal sebagai Ain Muweileh, 20 kilometer di barat laut Ain-Qedeis, dan Khirbet Halaseh, 24 kilometer di barat daya Bersyeba.77
  9. “Memberikannya… untuk menjadi isterinya” (16:3): Selir tidak memiliki status penuh sebagai istri. Mereka adalah perempuan-perempuan yang tidak menerima mas kawin dan salah satu peran mereka adalah melahirkan anak. Selir adalah perpanjangan yang sah atas nyonya yang mereka pertuan dan anak-anak yang mereka lahirkan dapat ditetapkan sebagai anak-anak nyonya yang mereka pertuan.78
  10. “Biarkanlah engkau ditindas” (16:9): Dalam bahasa Ibrani, kalimat ini dapat diterjemahkan secara harfiah sebagai “rendahkanlah dirimu.”

Garis Besar

  • Membangun Keluarga Melalui Hagar
  • Perintah dan Nubuat Malaikat TUHAN kepada Hagar

Analisa Umum

  • 1.

    Apakah konflik yang ada di antara Kejadian 15:4 dan 16:1?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di Kejadian 15:2-4, TUHAN secara langsung berjanji kepada Abram, bahwa hambanya yang bernama Eliezer, hamba yang dilahirkan dalam rumahnya (Kej. 15:3), tidak akan menjadi keturunannya. Sebaliknya, TUHAN berjanji kepadanya bahwa keturunannya akan berasal dari darah dagingnya sendiri. Tetapi di Kejadian 16:1, baik Abram maupun Sarai harus menghadapi kenyataan bahwa Sarai masih belum melahirkan anak bagi Abram. Dengan kata lain, Sarai mandul. Ini adalah kenyataan biologis yang tidak mungkin berubah.

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 16:1-6

    1.

    Berapakah umur Sarai di Kejadian 16? Dan berapa lamakah ia telah menunggu penggenapan janji Allah mengenai keturunannya? Lihat juga Kejadian 17:1, 17.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pada waktu Kejadian 16, Sarai telah berumur 76 tahun (Kej. 16:16, 17:1, 17). Sejak TUHAN berjanji dan menetapkan perjanjian dengan Abram mengenai keturunannya dari darah dagingnya sendiri di Kejadian 15, Sarai telah menunggu penggenapain janji itu selama sepuluh tahun di Kanaan. Tetapi setelah sepuluh tahun berlalu, ia masih mandul. Sesungguhnya ia mandul sepanjang hidupnya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Bagaimanakah Sarai menyikapi kemandulannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menghadapi kemandulannya, Sarai berkata bahwa TUHAN-lah yang menghalanginya melahirkan anak (Kej. 16:2). Dengan kata lain, Sarai merasa bahwa TUHAN mencegahnya melahirkan keturunan bagi Abram. Sarai juga menyodorkan hambanya dari Mesir, Hagar, kepada suaminya untuk menjadi istrinya agar Sarai dapat memperoleh keturunan melalui Hagar (Kej. 16:2-3). Karena TUHAN menutup rahimnya, Sarai “meminjam” rahim Hagar sebagai cara untuk memberikan keturunan bagi Abram.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3a.

    Bagaimanakah Abram menanggapi rencana Sarai?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Setelah Sarai mengajukan rencana ini, Abram mendengarkan perkataan Sarai (Kej. 16:2) dan menghampiri Hagar demi mendapatkan keturunan melalui hamba perempuan itu (Kej. 16:4).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3b.

    Sebagai suami Sarai, apakah yang seharusnya dapat Abram lakukan daripada mengikuti rencana istrinya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketimbang mengikuti rencana Sarai dan tunduk pada adat istiadat budaya, Abram dapat mengingatkan istrinya bahwa TUHAN telah berjanji dan menetapkan perjanjian dengannya tentang keturunan. Abram juga dapat menegur Sarai bahwa penggenapan janji TUHAN bukanlah melalui rencana mereka sendiri, tetapi melalui cara dan waktu TUHAN.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Apakah yang dapat kita pelajari dari sikap Abram dan Sarai dalam menanggapi janji Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sama seperti Abram dan Sarai, kita mungkin juga berdoa dan menunggu penggenapan pertolongan Allah. Tetapi ketika kita menjadi tidak sabar, kita cenderung menggunakan cara-cara kita sendiri untuk mendapatkan hasil janji Allah. Misalnya, mungkin kita berdoa memohon pimpinan Allah dalam mencari pekerjaan. Setelah beberapa waktu berdoa dan mencari, datang undangan wawancara pekerjaan tetapi mengharuskan kita bekerja pada hari Sabat. Walaupun orang dapat berkata bahwa itu adalah bagian dari pimpinan Tuhan, kita harus berhati-hati untuk tidak menafsirkan segala sesuatu yang sejalan dengan keinginan kita sebagai kehendak Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5a.

    Apakah Allah setuju dengan sikap dan rencana Abram dan Sarai? Bagaimanakah Abram menghadapi mereka?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Rencana untuk mendapatkan keturunan melalui Hagar bukanlah rencana Allah. Belakangan, Allah menekankan kepada Abram bahwa Ia akan memberikan keturunan bagi Abram hanya melalui Sarai (Kej. 17:16).

    Sembunyikan Jawaban

  • 5b.

    Bagikanlah pengalaman Anda ketika Tuhan tidak setuju dengan cara Anda dalam mencapai tujuan tertentu.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Bagaimanakah Hagar bersikap setelah ia melahirkan anak? Dan mengapa ia bersikap demikian?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketika menyadari bahwa ia mengandung, Hagar memandang rendah Sarai, nyonyanya (Kej. 16:4). Kemungkinan besar Hagar memandang rendah Sarai karena ia dapat memberikan keturunan bagi tuannya, Abram, walaupun ia hanyalah seorang hamba. Walaupun Sarai memegang status lebih tinggi dan lebih kaya, ia tidak dapat memberikan keturunan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Mengapa Sarai menginginkan TUHAN menghakimi antara Abram dan dirinya dalam hal hamba perempuan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sarai menginginkan agar TUHAN menjadi hakim antara Abram dan dirinya karena penghinaan yang ia terima dari Hagar, hamba perempuannya (Kej. 16:5). Perkataan Sarai kepada Abram menyiratkan bahwa Abram tidak melakukan apa-apa dan membiarkan Hagar memandang rendah nyonyanya. Karena Hagar diserahkan oleh Sarai kepada Abram sebagai istrinya, Abram berkuasa atas Hagar selaku suaminya untuk mencegahnya merendahkan Sarai.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8a.

    Bagaimanakah Abram menangani konflik? Apakah yang seharusnya dapat ia lakukan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketika konflik itu terjadi, Abram mengembalikan Hagar ke tangan Sarai dan memberitahukan Sarai untuk memperlakukan hambanya sesuka hatinya (Kej. 16:6). Karena Sarai telah memberikan Hagar kepada Abram sebagai istrinya, Abram selaku suami dan kepala keluarga seharusnya memangku tanggung jawab untuk menegur pencetus konflik dan bertanggung jawab memecahkan konflik itu ketimbang melemparkan tanggung jawab kepada Sarai dan membiarkan Sarai menindas Hagar (lihat komentar 3b).

    Sembunyikan Jawaban

  • 8b.

    Pengamat:

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 8c.

    Penolong:

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 16:7-16

    9.

    Bagaimanakah Malaikat TUHAN memanggil Hagar? Apakah maksudnya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Malaikat TUHAN menyebut Hagar sebagai hamba Sarai (Kej. 16:8). Walaupun secara lahiriah dan budaya Hagar telah diserahkan sebagai istri Abram, Malaikat TUHAN masih menganggap Hagar sebagai hamba Sarai.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10a.

    Bagaimanakah Malaikat TUHAN menanggapi perbuatan Hagar melarikan diri dari nyonyanya? Dan apakah makna tanggapan itu bagi Hagar?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Malaikat TUHAN tidak hanya menyuruh Hagar kembali kepada Sarai, nyonya yang memelihara Hagar ketika ia diberikan oleh Firaun di Mesir (Kej. 12:16), tetapi juga untuk tunduk pada nyonyanya (Kej. 16:9). Jawaban itu menunjukkan bahwa pelarian Hagar tidak disetujui oleh Malaikat TUHAN. Agar Hagar dapat kembali dan tunduk pada kuasa nyonyanya, pertama-tama ia harus bertobat dari kesalahannya memandang rendah Sarai, lalu ia harus merendahkan diri untuk mengakuinya dan memohon belas kasihan nyonyanya untuk menerimanya kembali.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10b.

    Pengajaran apakah yang dapat kita ambil dari jawaban Malaikat TUHAN kepada Hagar? Lihat juga Ef. 6:5-6.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Malaikat TUHAN menyuruh Hagar untuk kembali ke bawah kuasa nyonyanya (Kej. 16:9). Tidak mudah bagi Hagar untuk kembali ke bawah kekuasaan Sarai yang berlaku keras kepadanya. Tetapi inilah makna kerendahan hati – taat pada kekuasaan. Begitu juga, dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menekankan bahwa sebagai hamba kita harus taat pada tuan kita, bukan saja secara kasat mata untuk menyenangkan manusia, tetapi sebagai hamba Kristus – “dengan segenap hati melakukan kehendak Allah” (Ef. 6:5-6). Dengan kata lain, ketaatan bukan hanya ucapan di mulut, tetapi adalah perbuatan nyata yang ditunjukkan dari hati kita melalui perbuatan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11a.

    Apakah berkat Malaikat TUHAN bagi Hagar?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Malaikat TUHAN memberkati Hagar dengan keturunan yang tak terbilang banyaknya (Kej. 16:10).

    Sembunyikan Jawaban

  • 11b.

    Apakah nubuat Malaikat TUHAN kepada Hagar?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Malaikat TUHAN juga berkata bahwa Hagar akan melahirkan anak laki-laki dan namanya adalah Ismael (Kej. 16:11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 11c.

    Apakah arti nama anak laki-laki Hagar?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Malaikat TUHAN menyuruh Hagar untuk menamai anak laki-lakinya Ismael karena TUHAN telah mendengar penindasannya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11d.

    Dari makna nama Ismael, apakah yang dapat kita ketahui tentang sifat Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Alkitab memberitahukan kita bahwa Sarai menindas Hagar. Penderitaan Hagar sangat berat sehingga ia melarikan diri dari nyonyanya (Kej. 16:6). Selain menyuruh Hagar kembali dan berdamai dengan Sarai (Kej. 16:7-9), Malaikat TUHAN juga berbelas kasihan dengan menghiburnya, memberitahukan Hagar bahwa Ia telah mendengar penindasannya (Kej. 16:11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 11e.

    Apakah yang dapat kita pelajari tentang karakter Ismael dari nubuat Malaikat TUHAN?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Malaikat TUHAN bernubuat bahwa Ismael adalah “laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu; tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya.” (Kej. 16:12) Nubuat ini memberitahukan kita bahwa Ismael memiliki sifat pemberontak. Ia juga merupakan orang yang mencapai tujuan-tujuannya dengan kekerasan terhadap siapa pun, termasuk mereka yang dekat dengannya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 12a.

    Panggilan apakah yang Hagar ucapkan pada TUHAN yang berbicara kepadanya? Mengapa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Hagar menyebut nama TUHAN yang berbicara kepadanya, “El-Roi” (Kej. 16:13) yang berarti “Engkau adalah Allah yang melihat”. Walaupun Hagar melarikan diri dari hadapan nyonyanya tanpa sepengetahuan siapa pun, Malaikat TUHAN menemukan dirinya di mata air di padang gurun. Hagar menyadari bahwa Malaikat TUHAN juga melihat maksud perjalanannya, yaitu melarikan diri dari Sarai, dan penderitaan dirinya menangis karena penindasan Sarai. Lebih lanjut, TUHAN menunjukkan belas kasihan-Nya kepada Hagar dengan mengizinkannya melihat TUHAN yang melihatnya (Kej. 16:13).

    Sembunyikan Jawaban

  • 12b.

    Bagaimanakah kita harus menjalani hidup sehari-hari apabila kita tahu bahwa Allah mengetahui segala hal tentang kita?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kitab Amsal memberitahukan kita bahwa jalan manusia terbuka di hadapan TUHAN, dan Ia mengawasi setiap langkah manusia (Ams. 5:21). Walaupun pelarian Hagar dilakukan diam-diam, TUHAN mengetahuinya dan menemukan Hagar. Begitu juga, Tuhan mengetahui setiap maksud hati kita dan segala perbuatan yang kita lakukan dengan rahasia. Jadi kita harus berhati-hati dengan apa yang kita katakan, pikirkan, rasakan, dan lakukan, karena kita tahu bahwa Tuhan bukan saja mengawasi, tetapi juga menguji hati (Ams. 21:2).

    Sembunyikan Jawaban

  • 13a.

    Bandingkan dan bedakanlah Kejadian 16:1 dengan Kejadian 16:16. Bagaimanakah kelahiran Ismael mempengaruhi keyakinan Abram pada janji Allah di Kejadian 15:6? Lihat juga Kej. 17:18 dan seterusnya.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kitab Kejadian 16:1 memberitahukan kita bahwa Abram tidak mempunyai anak. Setelah mengikuti rencana Sarai, sekarang Abram mempunyai anak melalui Hagar, yaitu Ismael (Kej. 16:16). Setahun kemudian di Kejadian 17, ketika Tuhan memberitahukan Abram bahwa Ia akan memberikan anak laki-laki melalui Sarai, Abram tertunduk dan tertawa. Abram memohon kepada Tuhan agar daripada Sarai harus melahirkan anak di umurnya yang berusia sembilan puluh tahun, ia berharap agar Ismael diperkenankan hidup di hadapan Tuhan (Kej. 17:17-18). Di saat itu, kelahiran Ismael telah mempengaruhi keyakinan Abram pada janji Tuhan di Kejadian 15:6. Abram telah melepaskan pengharapan bahwa Sarai akan melahirkan anak, sehingga ia mengalihkan pengharapan keturunannya pada Ismael. Tetapi sekali lagi Tuhan menekankan pada Abram bahwa melalui rahim Sarai-lah keturunan yang dijanjikan-Nya akan datang.

    Sembunyikan Jawaban

  • 13b.

    Ceritakanlah pengalaman Anda ketika hasil rencana dan usaha Anda sendiri menjadi halangan bagi iman Anda pada janji dan pemeliharaan Allah.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban