Latar Belakang

Salah satu tantangan yang dihadapi orang-orang Kristen yang menjadi koresponden tulisan surat Ibrani adalah berpegang teguh pada iman dalam Kristus di tengah-tengah pengujian dan penderitaan. Teladan-teladan iman yang disebutkan di bab terakhir segera kemudian disusul dengan dorongan-dorongan iman. Saksi-saksi iman yang meliputi kita memberikan semangat untuk menjalankan perlombahan di hadapan kita dengan kekuatan. Penulis mendesak kita untuk memandang pada Yesus agar tidak menjadi gusar. Ia juga mengingatkan kita pada maksud baik Allah ketika pengujian-pengujian mendera kehidupan kita.

Ayat-ayat Kunci

(12:2)

Apakah Anda Tahu...?

1. Awan (12:1): Kata awan (nephos, hanya di Perjanjian Baru) dapat digunakan untuk menyebutkan gumpalan awan di langit (nephele berarti satu awan). Tetapi awan juga kadang digunakan untuk menyebutkan sekerumunan orang, apabila ingin menekankan jumlahnya. Ada sangat banyak saksi. 
[ref]

2. Saksi (12:1): Kata Yunani saksi berasal dari kata Inggris martyr martir dan berarti pesaksi, saksi.”“ 
[ref]

3. “Ingatlah selalu akan Dia (12:3): Pada Alkitab NKJV consider Him: Dari kata Yunani analogizomai, yang merupakan asal kata analogi. Kata ini hanya satu kali muncul di Perjanjian Baru, dan mempunyai makna: Bandingkanlah dirimu dengan.
[ref]

Garis Besar

  • Berlari dalam perlombangan dengan tekun
  • Menjalani didikan Allah
  • Menguatkan dan meluruskan

Analisa Bagian

  • 12:1-4

    1.

    Siapakah yang dimaksud “banyak saksi”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ini adalah orang-orang beriman di masa lalu, dan sebagian telah disebutkan di pasal-pasal sebelumnya. Hidup mereka telah menjadi sebuah kesaksian iman bagi kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah yang diperlukan dari kita yang mengikuti perlombahan sorgawi?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita harus mengesampingkan setiap beban, dan dosa yang dengan mudah menjerat kita. Kita juga harus berlari dengan tekun (1).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Bagaimanakah dosa “merintangi” kita?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dosa dapat menjerat kita, menyandung kita, dan membuat kita tidak dapat menjalani perlombaan. Dosa penuh dengan tipu daya (3:13). Orang-orang melangkah ke dalam jebakan dosa karena dosa terlihat menarik dan tampaknya tidak membahayakan. Seringkali dosa dimulai dengan yang kecil, tetapi begitu kita memberikan kesempatan pada dosa untuk bekerja dalam diri kita, dosa akan bertumbuh dan menguasai kita, membunuh rohani kita (Yak. 1:14-15).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Apakah “beban” yang dapat menghalangi kita dalam perlombaan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    “Beban”menunjukkan apa pun yang memancing perhatian kita dan memperlambat kita dalam perjalanan iman, seperti ambisi pribadi, kekuatiran, atau kenikmatan (Luk. 8:14, 21:34). Hal-hal ini tidak melulu membuat kita berdosa, tetapi kita harus tetap mengesampingkannya karena dapat merintangi kita. Kadang-kadang, kita dapat sebegitu sibuk dengan karir pekerjaan, pendidikan, hubungan, dan kenikmatan kita, sehingga kita tidak mempunyai waktu ataupun tenaga untuk memikirkan perkara-perkara Allah dan iman kita. Kita harus memperbarui prioritas-prioritas kita agar hal-hal ini tidak membuat kita kehilangan pandangan pada Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Apakah maksudnya Yesus, “yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan”? Bagaimanakah penjelasan ini berkaitan dengan dorongan pada ayat 1?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Yesus membuka jalan iman bagi kita. Hari ini, kita dapat datang kepada Tuhan melalui iman karena Kristus memulai dan menyelesaikan pekerjaan keselamatan. Juga, melalui pertolongan Tuhan Yesus lah kita dapat menyelesaikan perjalanan iman kita (ref. Yoh. 6:39; 2Tim. 1:12).

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Bagaimanakah memandang Yesus dapat menolong kita dalam perlombaan?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tuhan kita Yesus Kristus adalah pendahulu kita. Ia menjalani penderitaan di kayu salib dan dimuliakan. Karena Ia telah menang, kita yang mengikuti jejak-Nya dapat melihat kepada-Nya untuk mencari kekuatan dan dorongan. Ketika kita memikirkan Yesus, kita diingatkan bahwa penderitaan kita sementara dan sangat kecil dengan penderitaan yang Ia pikul. Renungan ini mendorong kita untuk terus bertahan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7a.

    Apakah yang dimaksud oleh ayat 4?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Bagi para pembaca pertama surat ini dan juga sebagian besar orang Kristen hari ini, kita tidak mengalami penderitaan sampai dipukuli atau dibunuh.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7b.

    Dalam hal-hal apakah seorang Kristen bergumul melawan dosa?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kata “mencucurkan darah” menyiratkan bahwa dosa di sini menunjukkan sesuatu penentangan. Maka, kata “melawan dosa” di sini dapat dipahami sebagai bertahan dalam penganiayaan. Namun, kita tidak perlu mengecualikan arti bertahan melawan pencobaan. Walaupun penentangan iman kita hari ini mungkin tidak melibatkan penahanan dalam penjara atau pedang, tentangan dapat datang dalam bentuk-bentuk yang lebih samar, seperti tekanan teman-teman sebaya atau nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat. Berkompromi pada tentangan-tentangan ini berarti berkompromi pada dosa. Dalam kesan ini, bertahan dalam pencobaan dapat juga dilihat sebagai “melawan dosa”.

    Sembunyikan Jawaban

  • 12:5-11

    8.

    Mengapa penulis membahas tentang didikan Allah dalam konteks ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Penulis menunjukkan bahwa penderitaan-penderitaan kita bukanlah tanpa tujuan ilahi. Ia mengingatkan kita untuk melihat pergumulan kita dengan dosa sebagai hajaran Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Dalam bentuk-bentuk apakah didikan Allah datang?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dari konteksnya, kita memahami bahwa hajaran ilahi melibatkan, tetapi tidak terbatas pada, hukuman karena kesalahan. Penganiayaan dan pengujian iman secara umum juga dapat berarti didikan Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu…” (5). Apakah akibatnya apabila seorang Kristen melupakan dorongan yang dinyatakan di ayat 5b dan 6?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Apabila kita tidak dapat melihat maksud kasih Allah di balik penderitaan-penderitaan kita, kita dengan mudah dapat jatuh dalam keputusasaan dan bahkan marah. Bukannya menghargai penderitaan kita, kita berkeluh kesah dan menggerutu pada Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Menurut alinea ini, apakah tujuan didikan ilahi?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Allah menghajar kita agar kita dapat hidup (9); kita memperoleh bagian dalam kekudusan-Nya (10); kita dapat dilatih dengan dihajar dan menuai buah kebenaran yang mendamaikan (11).

    Sembunyikan Jawaban

  • 12.

    Bagaimanakah didikan Allah lebih baik daripada didikan ayah duniawi?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Bapa duniawi kita (yaitu ayah kita) menghajar kita “dalam waktu yang pendek” (saat kita masih kecil dan ketika mereka masih hidup), tetapi hajaran Allah menolong kita di sepanjang hidup kita. Ayah-ayah kita menghajar “sesuai dengan apa yang mereka anggap baik”. Kadang-kadang orangtua dapat melakukan kesalahan dalam didikan mereka, dan hasilnya mungkin tidak baik bagi anak-anak mereka. Tetapi hajaran Allah senantiasa “untuk kebaikan kita”, karena Allah tahu apa yang terbaik bagi kita dan Ia tidak melakukankesalahan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Apakah “buah kebenaran yang memberikan damai”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pengujian-pengujian dalam hidup membantu kita membangun karakter Allah yang benar. Kebenaran ini mendamaikan karena memberi kita damai sejahtera dengan Tuhan dan juga dengan orang-orang lain. Setelah kita dilatih dengan hajaran-hajaran, kita akan melalui penderitaan-penderitaan kita dengan sikap yang benar, tanpa gerutu kepada Allah atau berkeluh kesah pada orang lain.

    Sembunyikan Jawaban

  • 14.

    Renungkanlah sebuah pengalaman ketika Allah mendidik Anda. Bagaimanakah Anda diuntungkan dari didikan-Nya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 12:12-13

    15.

    Apakah makna ungkapan kiasan yang ada di ayat 12?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kata-kata “kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah” menjelaskan suatu keadaan di mana orang-orang percaya menjadi putus asa dan susah hati. Penulis mendorong kita untuk menjadi kuat di tengah penderitaan, karena kita mempunyai Yesus Kristus sebagai teladan kita, dan kita tahu maksud baik Allah di balik penderitaan-penderitaan itu.

    Sembunyikan Jawaban

  • 16.

    Apakah maksudnya meluruskan jalan bagi kaki kita? Apakah tujuannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita harus membuang apa pun yang melumpuhkan atau menjerat kaki kita dalam perjalanan ilahi (ref. 1). Apabila kita menjadi lamban dalam pertumbuhan rohani, kita harus mengambil tindakan untuk mencari dan membuang penyebabnya, agar kita dapat sembuh dari penyakit rohani kita. Apabila kita menjadi putus asa, kita harus memperbaiki sikap kita dan melihat tujuan ilahi Allah. Pengajaran ini juga dapat diamalkan pada kumpulan orang-orang percaya. Kita harus saling menolong untuk menghilangkan rintangan-rintangan iman agar kelemahan-kelemahan kita dapat menjadi kekuatan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 17.

    Apakah Anda sedang bergumul dengan dosa dalam kehidupan Anda saat ini? Bagaimanakah ayat-ayat Alkitab ini mendorong diri Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban