Latar Belakang

Orang Kristen tidak berasal dari dunia ini (Yoh. 17:16) tetapi harus terus hidup di dalamnya (Yoh. 17:15). Maka berjalan di dalam jalan Tuhan seringkali menyebabkan orang Kristen bertentangan dengan norma-norma duniawi. Hubungan kekerabatan tidak hilang saat kita menjadi Kristen. Di sini Paulus menuliskan bagaimana orang Kristen bersikap dalam hubungan satu sama lain dan dengan orang-orang yang belum percaya. Khususnya dalam masyarakat amoral yang penuh dengan perzinahan dan perceraian, hubungan Kristiani antara suami dan istri memegang harapan yang besar pada kasih sayang, damai sejahtera, dan pertumbuhan. Pengajaran-pengajaran ini sangat dibutuhkan dalam masyarakat di masa sekarang.

Ayat-ayat Kunci

(5:21)

Apakah Anda Tahu...?

Garis Besar

  • Saling merendahkan diri
  • Hubungan antara suami dan istri
  • Hubungan antara anak dan orangtua
  • Hubungan antara hamba dengan majikan

Analisa Bagian

  • 5:21

    1.

    Ayat 21 merupakan terjemahan antara bagian sebelumnya dengan bagian ayat ini. Apakah dasar ketaatan menurut ayat ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Segala bentuk kerendahan hati berasal dari rasa takut akan Dengan kata lain, kita saling merendahkan diri seperti kepada Tuhan (lihat 5:22; 6:5; Kol. 3:2-23).

    Sembunyikan Jawaban

  • 5:22-23

    2.

    Bagaimanakah sepatutnya istri memperlakukan suaminya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Tunduk kepada suaminya seperti kepada Tuhan (5:22). Tunduk kepada suami dalam segala sesuatu (5:24). Menghormati suami (5:33).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3a.

    Bagaimanakah sepatutnya suami memperlakukan istrinya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menjadi kepala atas istrinya (5:23). Mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi gereja, dengan mengorbankan diri-Nya (5:25). Mengasihi istrinya seperti tubuhnya sendiri (5:28). Meninggalkan orangtuanya dan bersatu dengan istrinya (5:31; Kej. 2:24). Mengasihi istrinya seperti diri sendiri (5:33).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3b.

    Apakah cara-cara nyata seorang suami mengasihi istrinya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ayat-ayat ini mengajarkan kita bahwa suami harus menyerahkan dirinya bagi istrinya seperti yang dilakukan Kristus bagi gereja. Ini menunjukkan bahwa suami harus melakukan lebih banyak pengorbanan dan mengemban lebih banyak tanggung jawab bagi istrinya. Selain menunjukkan kasih sayang kepada istrinya, ia harus melindungi dan memperhatikan istrinya seperti ia mengasihi tubuhnya sendiri, menanggung rasa sakit dan kesengsaraan keluarga, peka dan memperhatikan kebutuhan istrinya, menanggung beban yang lebih berat, dan rela menderita demi istrinya, melakukan pekerjaan lebih banyak walaupun sudah merasa lelah, membuat rencana dan juga mengambil keputusan- keputusan yang sulit bagi keluarga, memimpin untuk menemukan pemecahan masalah, dan sebagainya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4a.

    Pengajaran tentang suami istri yang dijelaskan di sini mungkin tampak berlawanan dengan pola pikir modern yang terbiasa dengan “kesetaraan gender”. Bagaimanakah Paulus menjelaskan pandangannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dengan membandingkan hubungan suami-istri dengan hubungan Kristus dengan tubuh-Nya (gereja), kita melihat:

    Kristus adalah kepala gereja (5:23). Gereja tunduk kepada Kristus (5:24).

    Kristus mengasihi gereja dan menyerahkan diri-Nya

    bagi gereja (5:25).

    Kristus menguduskan gereja, menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman (baptisan air)… sehingga gereja menjadi kudus dan tidak bercela. Kristus mengasuh dan merawat gereja, tubuh-Nya (5:26, 27, 29, 30).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4b.

    Haruskah kesetaraan gender ditekankan dalam hubungan suami-istri? Jelaskanlah jawaban Anda.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kesetaraan tidak dapat diterapkan dalam hubungan suami-istri, sama halnya apabila kita membahas hubungan antara kepala dengan tubuh. Kesetaraan berlaku pada hubungan antara dua individu yang berbeda, tetapi suami dan istri adalah satu tubuh.

    Kesetaraan menekankan hak, sementara kasih menekankan pengorbanan dan menggenapi tanggung jawab kita.

    Dengan menggunakan perumpamaan kepala dan tubuh, Paulus mengajarkan bahwa suami dan istri adalah satu (5:31). Seperti tubuh tunduk kepada kepala, istri harus tunduk kepada suami. Ini bukan berarti istri lebih lemah daripada suaminya, sama seperti tubuh tidak lebih lemah daripada kepala. Kepala dan tubuh mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing. Peran kepala bukan untuk mendominasi, tetapi untuk berpikir demi tubuh dan memperhatikan kebutuhan- kebutuhan tubuh. Begitu juga, suami harus memikirkan kebutuhan istri dalam setiap keputusannya. Peran kepemimpinannya dibangun atas dasar kasihnya kepada istri, bukan untuk menindas.

    Banyak wanita pada hari ini tidak dapat menerima pengajaran untuk tunduk kepada suami karena dua alasan: mereka tidak mengalami kasih suami dan tidak memahami makna suami sebagai kepala dalam hubungan suami-istri. Tetapi rintangan ini tidak ada dalam hubungan yang penuh kasih, di mana suami sungguh-sungguh memperhatikan istrinya dan menyerahkan dirinya sendiri kepada istrinya dalam segala sesuatu. Dalam hubungan yang saling mempercayai, istri dengan rela tunduk pada keputusan- keputusan suaminya, menyadari bahwa ia melakukan yang terbaik. Sikap tunduk ini bahkan menjadi berkat serupa dengan tunduk kepada Tuhan merupakan berkat. Istri merasa aman karena ia mempercayai suaminya yang senantiasa berkorban demi dirinya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5.

    Bahaslah bagaimana keluarga Kristen modern, khususnya yang baik suami maupun istri sama-sama bekerja, mengamalkan pengajaran hubungan suami istri

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Apakah maksudnya Kristus menguduskan dan menyucikan gereja “dengan memandikannya dengan air dan firman” (26)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Memandikan dengan air dan firman menunjukkan baptisan ke dalam Kristus. Dilibatkannya air dan firman, berarti bahwa penyucian rohani terjadi saat baptisan sesuai dengan firman Allah (ref. Kis. 2:38, 22:16). Baptisan berkhasiat karena Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi gereja (Ef. 5:25). Darah-Nya yang berharga menghapuskan dosa-dosa kita saat kita dibaptis.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6:1-4

    7a.

    Bagaimanakah sepatutnya anak memperlakukan orangtuanya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Taat kepada orangtuanya di dalam Tuhan (6:1).

    Menghormati ayah dan ibunya (6:2).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7b.

    Apakah maksud kalimat “di dalam Tuhan”?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Ketaatan kepada orangtua dibangun atas dasar ketaatan kepada Tuhan. Karena itu, ayat ini dilanjutkan dengan “karena haruslah demikian” – karena haruslah demikian di hadapan Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Bagaimanakah sepatutnya seorang ayah (atau orangtua) memperlakukan anak-anaknya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Jangan membangkitkan amarah dalam hati mereka (6:4). Didiklah mereka dalam ajaran (disiplin) dan nasihat (petunjuk) Tuhan (6:4).

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Beberapa cara mengasuh anak modern mendorong upaya perundingan dengan anak dalam segala hal dan tidak mengharapkan seorang anak untuk patuh semata-mata karena ia adalah anak. Bagaimanakah Paulus menjelaskan pendapatnya tentang ketaatan anak pada orangtuanya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dengan merujuk pada Sepuluh Perintah (6:2, 3; Kel. 20:12).

    Sembunyikan Jawaban

  • 10a.

    Apakah maksudnya tidak membangkitkan amarah di dalam hati anak-anak kita?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Para bapa tidak boleh menuntut hal-hal yang tidak masuk akal atau melampiaskan kemarahan dan rasa frustrasinya kepada anak-anak.

    Sembunyikan Jawaban

  • 10b.

    Peran apakah yang harus dimainkan seorang ayah di dalam rumah tangganya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sebagai pemimpin rohani keluarga, seorang ayah bertanggung jawab untuk mengajarkan takut akan Tuhan kepada anak-anaknya (Ul. 6:4-9).

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Setelah membaca Efesus 5:22-6:4, bahaslah struktur sebuah keluarga Kristiani yang sehat dan kuat.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Keluarga inti dibentuk ketika seorang laki-laki meninggalkan ayah ibunya dan menjadi satu dengan istrinya (Ef. 5:31). Dalam keluarga inti ini, suami adalah kepala istri, dan anak-anak harus taat kepada orangtua mereka. Anak-anak harus taat kepada orangtua mereka selama mereka adalah anak-anak, yang secara definisi berarti selama mereka belum meninggalkan orangtua untuk membentuk keluarga inti mereka sendiri. Berdasarkan hal ini, tidak perlu ada kesimpangsiuran dalam keluarga Kristen mengenai siapakah kepala keluarga. Pasangan yang telah menikah tidak lagi bertanggung jawab untuk taat, tetapi untuk mengasihi, menghormati, dan mengurus orangtuanya (1Tim. 5:4, 7, 8). Apabila pasangan Kristen menunjukkan hormat mereka kepada orangtua dengan ketaatan, hal ini adalah hal yang baik, tetapi ketaatan itu tidak boleh menjadi

    Sembunyikan Jawaban

  • 6:5-9

    12.

    Bagaimanakah seorang hamba memperlakukan tuannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Taat dengan takut dan gentar, dengan tulus hati, seperti kepada Kristus (6:5). Jangan hanya di depan mata saja, tetapi sebagai hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah (6).

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Bagaimanakah seorang tuan memperlakukan hambanya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Melakukan yang baik kepadanya dengan mengetahui bahwa ia akan menerima upah dari Tuhan (6: 8, 9). Tidak mengancam (6:9).

    Sembunyikan Jawaban

  • 14.

    Apakah dasar hubungan antara hamba dengan tuannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kristus adalah tuan atas keduanya dan Ia tidak memandang muka (6:9).

    Sembunyikan Jawaban