Latar Belakang

Paulus telah menjelaskan bahwa jemaat di Korintus adalah rekan-rekannya dalam penderitaan dan penghiburan. Di bagian surat berikutnya, Paulus mengajukan permohonan kepada jemaat di Korintus untuk percaya pada kasih dan ketulusannya. Ia menjelaskan maksudnya yang murni di balik perubahan rencana sebelumnya dan mendesak mereka untuk memaafkan mereka yang menyebabkan penderitaan Paulus dan saudara-saudari seiman.

Ayat-ayat Kunci

(“Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.” 1:12)

Apakah Anda Tahu...?

  1. Makedonia (1:16): adalah sebuah provinsi Romawi di Semenanjung Balkan. Upaya penginjilan pertama Paulus di Makedonia dimulai setelah ia memperoleh penglihatan orang Makedonia meminta pertolongan (Kis. 16:9-10). Di sana, Paulus dan rekan-rekannya memenangkan jiwa-jiwa di kota-kota Filipi, Tesalonika, dan mungkin juga Berea. Tetapi ke mana pun mereka menginjil, mereka selalu menghadapi penolakan keras dan dipaksa pergi (Ref. Kis. 16:16-17:15). Walaupun demikian, gereja-gereja di Makedonia menonjol dalam iman mereka yang teguh dan kemurahan mereka (Ref. Flp. 1:3-7, 4:14-18; 1Tes. 1:6-8; 2Kor. 8:1-5, 11:9).
  2. Silwanus (1:19): adalah bentuk Latin nama Yunani “Silas”. Ia adalah seorang nabi dan saudara yang terpandang di Gereja Yerusalem (Kis. 15:22, 32). Setelah sidang di Yerusalem, gereja mengutusnya bersama Barsabas untuk menemani Paulus dan Barnabas menyampaikan keputusan sidang ke semua gereja (Kis. 15:22-33). Belakangan, Paulus memilihnya untuk menjadi rekan penginjilan (Kis. 15:40-18:5).
  3. Meterai (1:22): “Di masa lampau, meterai umum digunakan dan sangat penting dalam perdagangan dan hidup sehari-hari. Di sebuah dokumen, meterai berlaku sebagai tanda tangan, penjamin keaslian dokumen. Paket dapat dimeteraikan untuk menjamin bahwa isi paket tidak terusik dalam perjalanan. Meterai itu sendiri terbuat dari batu, logam, atau gading, yang kemudian ditekankan ke dalam lilin atau timah cair untuk membuat stempel. Stempel ini mungkin memuat nama pemilik, simbol yang khas, atau gambar figur mitologi atau allah. Meterai menjadi obyek seni rupa yang tinggi di masa Romawi dan umumnya menampilkan rupa orang yang memilikinya.”1
  4. Jaminan (1:22): Kata ini adalah istilah perdagangan yang menunjukkan 1) sebuah “janji” yang kemudian dikembalikan 2) sebuah “uang muka” yang membayar sebagian dari total hutang dan memberikan pengakuan hukum; atau 3) “earnest-money” yang mengesahkan sebuah kontrak – yaitu pembayaran yang dilakukan terlebih dahulu oleh si pembeli untuk menunjukkan niat baiknya meskipun barang belum diterima saat itu. Hal ini selalu menunjukkan sebuah perbuatan yang mengarah pada sesuatu yang lebih besar. 2

Garis Besar

  • Perbuatan di Dunia dan kepada Jemaat
  • Kepercayaan Terlepas dari Adanya Perubahan Rencana
  • Alasan Perubahan Rencana
  • Mengampuni Orang yang Bersalah

Analisa Umum

  • 1.

    Apakah perubahan yang terjadi dalam rencana perjalanan Paulus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Rencana awal Paulus adalah mengunjungi Korintus di tengah perjalanan ke Makedonia dan kembali ke Korintus sebelum kembali ke Yudea (1:16). Tetapi Paulus memutuskan untuk membatalkannya apabila kunjungannya menjadi kunjungan yang penuh dukacita (1:23, 2:1). Walaupun Alkitab tidak menjelaskan tentang kunjungan Paulus yang sebelumnya, kita dapat menyimpulkan bahwa Paulus telah mengunjungi Korintus ketika terjadi pertikaian antara dirinya dengan beberapa jemaat di Korintus.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Dengan cara-cara apakah Paulus menunjukkan kasihnya yang mendalam kepada jemaat di Korintus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Selain perkataan Paulus tentang kasihnya pada jemaat di Korintus (2:4), dari berbagai petunjuk di bagian ayat ini, kita melihat bahwa ia sangat mengasihi mereka. Paulus bersusah payah meyakinkan jemaat Korintus bahwa ia bermaksud tulus (1:12-23). Ia tidak jadi pergi ke Korintus karena ia ingin meluputkan mereka dari perkara yang terjadi sebelumnya (1:23-2:1). Ia bahkan menuliskan surat dengan banyak kesusahan hati dan air mata dengan harapan agar kunjungan berikutnya dapat menjadi kunjungan yang penuh sukacita (2:3, 4). Seperti yang ditunjukkan dalam suratnya, Paulus sangat peduli dengan ikatan persaudaraan antara jemaat Korintus dengan dirinya, dan ia berusaha keras untuk memastikan agar persekutuan ini tidak melemah oleh karena salah paham atau perselisihan.

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 1:12–14

    1.

    Bermegah seperti apakah yang ada di benak Paulus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Paulus menyebutkan dua sisi kebermegahannya. Pertama, adalah kesaksian suara hati (ay. 12), dan kedua adalah jemaat (ay. 14). Paulus dan rekan-rekan sepelayanannya bermegah dalam perbuatan mereka di dunia dan kepada jemaat, karena mereka mementingkan berjalan dalam apa yang baik dihadapan Allah dan manusia. Mereka juga berharap agar jemaat akan bermegah atas para pelayan di hari Tuhan, sama seperti para pelayan akan bermegah atas jemaat. Dengan kata lain, di hari Tuhan datang, jemaat akan bersukacita melihat bahwa para pelayan yang telah melayani mereka akan menerima upah dari Tuhan, dan para pelayan bersukacita ketika mereka melihat bahwa jemaat yang telah mereka layani juga menerima upah dari Tuhan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah maksudnya menguasai hidupnya tidak dengan hikmat duniawi tetapi oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kata Yunani untuk “duniawi” mempunyai makna “daging” atau “manusiawi”. Walaupun kadang kata ini memiliki sifat netral dalam hal sehari-hari, kata ini juga mempunyai konotasi negatif seperti mengikuti jalan dan pikiran manusia ketimbang Allah (Ref. 1Kor. 3:3-4). Menguasai hidup dengan hikmat duniawi di sini mempunyai kesan negatif, menunjukkan keyakinan pada pendidikan, pengalaman, dan prestasi yang dijunjung tinggi masyarakat. Sebaliknya, menguasai hidup dengan ketulusan dan kemurnian dari Allah berarti berusaha menyenangkan Allah dan bersandar kepada-Nya untuk mendapatkan bimbingan dan pertolongan.

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Bagaimanakah kita menguasai diri kita dalam ketulusan dan kemurnian?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    “Ketulusan” menunjukkan tidak adanya tipu daya (“baik” di Mat. 6:22), murni, atau murah hati (“kemurahan” di 2Kor. 8:2). Menguasai diri dalam ketulusan dan kemurnian dari Allah berarti jujur sepenuhnya seperti yang diinginkan Allah. Kebalikan dari sikap ini adalah sikap licik dan menyimpangkan firman Allah demi kepentingan sendiri (2Kor. 2:17, 4:2). Baik dalam hubungan sehari-hari dengan orang lain maupun dalam pelayanan, kita harus waspada untuk tidak melakukan sesuatu dengan maksud terselubung.

    Sembunyikan Jawaban

  • 4.

    Apakah maksud Paulus tentang suratnya di ayat 13?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sama seperti Paulus dan rekan-rekannya menguasai hidup mereka dalam ketulusan dan kemurnian dari Allah, sekarang mereka menulis surat kepada jemaat Korintus dengan ketulusan dan kemurnian yang sama. Mereka bersikap terbuka dengan jemaat, dan tidak bersembunyi di balik kata-kata yang bertele-tele atau maksud terselubung. Paulus mengharapkan agar jemaat sampai kepada kesimpulan yang sama.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1:15–22

    5.

    Bagaimanakah Paulus meyakinkan para pembacanya bahwa ia tidak serampangan dalam membuat rencana perjalanannya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Paulus mengingatkan jemaat Korintus bahwa perkataannya kepada mereka tidak membingungkan atau tidak dapat dipercaya (ay. 18). Lebih lanjut, Yesus Kristus yang dinyatakan Paulus kepada jemaat adalah Anak Allah yang selalu setia (ay. 19-20). Tidak hanya itu, Allah telah menegaskan Injil Yesus Kristus dengan memberikan Roh Kudus kepada mereka sebagai jaminan (ay. 21-22). Semuanya ini adalah kesaksian-kesaksian bahwa Paulus, pelayan Injil Allah, tidak bersikap sembrono atau berhati ganda kepada jemaat.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Jelaskanlah kata-kata berikut ini tentang Yesus Kristus:
    a. Di dalam Dia hanya ada “ya”; b. Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah; c. Oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    a. Tuhan Yesus adalah yang pertama dan yang terakhir. Ia adalah Allah yang hidup dan memiliki segenap kuasa dan kekuatan (Why. 1:17-18). Ia juga pencetus dan penyempurna iman kita (Ibr. 12:2). Ia tetap sama, baik kemarin, hari ini, dan sampai selama-lamanya (Ibr. 13:8). Ia layak kita percaya.

    b. Janji Allah digenapi dalam diri Yesus Kristus (Ref. Kis. 13:32-33; 2Tim. 1:1). Dalam Kristus kita memiliki jaminan bahwa janji Allah benar, dan kita dapat menerima janji-janji ini dengan menempatkan iman kita di dalam Tuhan Yesus (Ref. Gal. 3:14; Ef. 3:6).

    c. Kata “amin” adalah bentuk bahasa Ibrani yang berarti “sungguh, benar-benar”. Jadi kata Ibrani ini berkaitan dengan kata-kata yang menunjukkan kesetiaan. Berkata “amin” kepada Allah dapat dipahami sebagai jawaban sepenuh hati kepada Allah atas kesetiaan-Nya. Karena Allah telah menggenapi janji-Nya kepada kita melalui Kristus, kita memuliakan Allah dengan memuji Dia dan percaya pada janji-janji-Nya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 7a.

    Kapankah Allah mengurapi, memeteraikan, dan memberikan Roh-Nya kepada orang-orang percaya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pengurapan digunakan secara kiasan yang berkaitan dengan pengaruniaan Roh Kudus kepada Yesus (Luk. 4:18; Kis. 10:38). Di Surat Efesus, Paulus menulis bahwa orang-orang percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus (Ef. 1:13, 4:30). Di bagian ayat ini (2Kor. 1:22), kita membaca bahwa Allah memberikan Roh Kudus ke dalam hati orang percaya sebagai penjamin. Pernyataan ini sejajar dengan Efesus 1:13-14. Karena itu, di 2Korintus 1:21-22, Paulus menyiratkan menerima Roh Kudus yang dijanjikan. Peristiwa ini terjadi ketika Allah mencurahkan Roh Kudus kepada orang percaya. Hal ini adalah pengalaman nyata di mana orang percaya menerima karunia untuk berbicara dalam bahasa roh (Kis. 2:4, 10:44-46, 11:15, 19:6).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7b.

    Bagaimanakah pesan di ayat 21-22 menghibur orang-orang percaya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kebenaran bahwa Allah telah memilih kita untuk percaya kepada Yesus Kristus dan mencurahkan Roh Kudus yang Ia janjikan kepada kita sebagai meterai dan jaminan, merupakan kesaksian yang penuh kuasa bahwa pengharapan kita dalam Kristus adalah harapan yang pasti.

    Sembunyikan Jawaban

  • 1:23–2:4

    8.

    Bagaimanakah sikap yang sepatutnya dianut seorang pelayan kepada jemaat? (1:24)

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Seperti Tuhan Yesus Kristus, seorang pelayan Injil harus melayani jemaat ketimbang dilayani (Mat. 20:28; Mrk. 10:45; 1Ptr. 5:1-3). Dalam hati seorang hamba Allah, hanya ada kepentingan jemaat dalam hatinya. Tujuan hatinya adalah agar mereka bertumbuh dan bersukacita dalam iman, dan mereka dapat berdiri di hadapan Tuhan di hari kedatangan-Nya (Ref. Flp. 1:25; 1Tes. 2:9).

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Apakah yang ingin dicapai Paulus dengan menulis suratnya yang terdahulu dan menunda kunjungannya ke Korintus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita tidak mengetahui tentang perkara di Korintus yang menyebabkan dukacita sedemikian. Tetapi tampaknya Paulus memilih untuk menunda kunjungannya dan menulis surat kepada jemaat Korintus ketimbang memperbaiki permasalahan, agar ketika ia datang, kunjungannya bukanlah kunjungan yang mendukakan. Surat seperti ini mungkin terasa keras, sehingga Paulus berkata, “jika aku mendukakan hatimu” (2:2) dan “bukan supaya kamu bersedih hati” (2:4).

    Sembunyikan Jawaban

  • 10.

    Bagaimanakah dukacita, cemas dan sesak menjadi tanda kasih kita kepada sesama manusia?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Apabila kita sungguh-sungguh peduli dengan seseorang, kesalahan dan pergumulan mereka mendukakan kita. Walaupun kita berusaha membimbing mereka, kita merasa kuatir apabila kata-kata dan perbuatan kita melukai mereka. Semua perasaan yang berkecamuk ini muncul karena kasih kita kepada mereka.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2:5–11

    11a.

    Dengan berasumsi bahwa bagian ini berhubungan dengan “dukacita” yang disebutkan Paulus di ayat 2:1, menurut Anda keadaan apakah yang disiratkan Paulus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dengan membaca secara tersirat, kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa jemaat di Korintus telah melakukan dosa atau pelanggaran yang mendukakan gereja dan Paulus. Pada akhirnya, gereja mengambil langkah-langkah tegas terhadap jemaat yang melanggar.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11b.

    Apakah yang Paulus nasihatkan kepada jemaat?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Paulus mendesak jemaat untuk mengampuni dan menghibur jemaat yang berdosa dan menegaskan kembali kasih mereka kepadanya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 11c.

    Rencana Iblis apakah yang harus kita waspadai apabila keadaan serupa muncul di gereja kita saat ini?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dalam suratnya, Yakobus menjelaskan kepada pembaca bahwa kecemburuan dan ambisi yang mementingkan diri sendiri bersifat duniawi, tidak rohani, dan jahat, dan akibatnya adalah kekacauan. Tetapi hikmat dari atas adalah murni, mendamaikan, ramah, menurut, penuh belas kasihan, berbuah baik, tidak munafik, dan tidak memihak (Yak. 3:13-18). Berdasarkan pada nasihatnya, kita dapat menyimpulkan bahwa pekerjaan Iblis melibatkan perselisihan dan perpecahan di antara jemaat. Apabila seseorang tertangkap melakukan pelanggaran, mereka yang rohani harus memulihkan orang itu dengan roh yang lemah lembut (Gal. 6:1). Menghukum orang yang bersalah tanpa belas kasihan atau kelemahlembutan dapat menyebabkan pertikaian dan perpecahan, sehingga memberikan batu pijakan bagi Iblis.

    Sembunyikan Jawaban