Latar Belakang
Di pasal sebelumnya, dengan jelas Paulus menunjukkan bahwa ia dapat menjadi berani, tidak saja dalam surat-suratnya, tetapi juga dengan kehadirannya di hadapan jemaat Korintus. Tetapi tidak seperti mereka yang memuji diri sendiri, Paulus hanya peduli pada pujian dari Tuhan, dan hanya akan bermegah atas perbuatan Allah pada dirinya. Seperti yang akan kita lihat dalam pelajaran ini, Paulus meneruskan pembahasan tentang bermegah. Dengan segenap kekuatan ia menunjukkan siapakah para penentangnya yang sesungguhnya: hamba-hamba Iblis. Untuk mematahkan pengakuan rasul-rasul palsu ini, Paulus meminta jemaat di Korintus untuk bersabar dengannya karena ia terdesak untuk bermegah atas kuasa kerasulannya yang sejati.
Ayat-ayat Kunci
(“Tetapi apa yang kulakukan, akan tetap kulakukan untuk mencegah mereka yang mencari kesempatan guna menyatakan, bahwa mereka sama dengan kami dalam hal yang dapat dimegahkan.” 11:12)
Apakah Anda Tahu...?
Garis Besar
Analisa Umum
-
1. Mengapa Paulus berulang kali menyebutkan tentang kebodohan?
Analisa Bagian
-
11:1–6
1. Jelaskanlah permintaan Paulus untuk bersabar dengan kebodohan kecilnya (ay. 1).
-
2. Kata “sabar” di ayat 1 dan ayat 4 memiliki asal kata yang sama, tetapi digunakan dengan cara yang berbeda. Apakah perbedaan yang Anda temukan dari dua kata ini?
-
3. Mengapa Paulus merasa cemburu dengan cemburu ilahi?
-
4a. Dalam konteks masa sekarang, seperti apakah “Yesus yang lain”, “roh yang lain”, atau “Injil yang lain”?
-
4b. Mengapa kita harus menolak mereka?
-
5. Mengapa Paulus ingin agar jemaat Korintus mengetahui bahwa ia lebih terutama dibandingkan “rasul-rasul yang tak ada taranya itu”?
-
11:7–11
6. Apakah tujuan Paulus dengan tidak menerima tunjangan dari jemaat Korintus?
-
7. Apakah hak-hak yang Anda relakan demi pelayanan?
-
11:12–15
8. Jelaskanlah makna ayat 12 dengan kata-kata Anda sendiri.
-
9. Apabila pekerjaan Iblis dan hamba-hambanya penuh dengan tipu daya, bagaimanakah kita dapat mengetahuinya?
-
10. Sebutkanlah beberapa cara rasul atau pekerja palsu dapat memperdaya orang lain di masa sekarang.
-
11:16–21a
11. Apakah yang dimaksud Paulus dengan “aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan” (ay. 17)?
-
12. Apakah bermegah secara duniawi? (ay. 18)?
-
13. Jelaskanlah sindiran di balik perkataan “karena kamu begitu bijaksana” (ay. 19).
-
14. Sebagai hamba Allah, apakah yang dapat kita pelajari dari Paulus dalam hal besarnya usaha yang ia lakukan untuk menempatkan dirinya sebagai orang bodoh?