Latar Belakang
Dalam perumpamaan pertama, yaitu perumpamaan penabur, Tuhan Yesus membicarakan empat jawaban berbeda pada pesan kerajaan surga. Ia juga menjelaskan bahwa pengaruh perumpamaan-perumpamaan ini lebih jauh lagi mengeraskan hati orang-orang yang tidak percaya. Pada perumpamaan-perumpamaan selebihnya, kita akan melihat lebih dekat pada perluasan kerajaan surga dan pemisahan akhir antara orang benar dengan orang jahat.
Ayat-ayat Kunci
(“supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: ”Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan”” 13:35)
Apakah Anda Tahu...?
- Benih lalang (13:25): ilalang (darnel) yang sangat mirip dengangandum. Keduanya hampir tak dapat dibedakan sampai mereka sungguh-sungguh matang di saat panen. 1/1437
- Biji Sesawi (13:31): Biji sesawi bukan biji-bijian terkecil di duniapada hari ini, tetapi benih paling kecil yang digunakan para petani dan peladang Palestina, dan dalam kondisi yang baik tanaman ini dapat mencapai tinggi tiga meter. 8/1458
- Tepung terigu tiga sukat (13:33): kurang lebih ½ gantang atau22 liter.
- “Kerajaan surga adalah seumpama”: bukan “seumpamaseorang…”, tetapi “seumpama keadaan seseorang…”; “Seumpama” di sini mencerminkan idiom bahasa Aram yang berarti “demikianlah pada X seperti pada Y”. 6/316
- Menurut aturan orang-orang Yahudi, apabila seorang hamba menemukan harta di ladang dan mengangkatnya, harta itu merupakan milik tuannya yang empunya ladang. 6/328
Garis Besar
Analisa Umum
Analisa Bagian
-
13:24-30, 37-43
1. Untuk lebih memahami makna istilah “hal Kerajaan Sorga itu seumpama”, bacalah sebagai “hal Kerajaan Sorga itu seperti keadaan…”. Contohnya, hal Kerajaan Sorga itu bukan “seumpama orang…” (24), tetapi seumpama keadaan seseorang yang menaburkan benih yang baik…. 1. Siapakah orang yang menaburkan benih yang baik? Bagaimanakah caranya menaburkan benih?
-
2. Apakah yang membedakan “anak-anak Kerajaan” dengan “anak-anak si jahat” seperti yang membedakan gandum dengan ilalang?
-
3. Apakah yang diajarkan perumpamaan ini dalam hal adanya kejahatan di dunia?
-
4. Apakah Kerajaan Sorga? Tuliskanlah definisinya sehubungan dengan perumpamaan ini.
-
5. Apakah perumpamaan ini mengajarkan kita untuk menoleransi kejahatan? Bila ya, apakah ini bertentangan dengan perintah untuk mengeluarkan orang-orang jahat dari gereja? (1Kor. 5:1-13).
-
13:31-33
6. Jelaskanlah perumpamaan-perumpamaan ini: a. “burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya” b. Khamir di balik tepung terigu.
-
7. Apakah yang diajarkan dua perumpamaan ini mengenai perluasan kerajaan surga?
-
8. Bagaimanakah kerajaan surga berbeda dengan apa yang dipikirkan orang-orang di masa Yesus?
-
13:34-36
9. Apakah yang disampaikan nubuatan Yesaya (35) mengenai fungsi perumpamaan? Bandingkanlah hal ini dengan nubuat-nubuat yang dicatat pada ayat 13 hingga 15. Apakah ada pertentangan?
-
13:44-46
10a. Apakah yang dapat kita pelajari mengenai nilai injil kerajaan surga?
-
10b. Mengenai apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan warisan kerajaan surga, apakah yang diajarkan oleh tindakan menjual segala hal untuk membeli tanah atau mutiara?
-
13:47-50
11. Bagaimanakah perumpamaan tentang pukat serupa dengan perumpamaan tentang gandum dan ilalang?
-
13:51-53
12a. Ahli Taurat seperti apakah yang dimaksudkan oleh Tuhan?
-
12b. Apakah arti “mengeluarkan harta yang baru dan yang lama”?