Latar Belakang

Paulus menggunakan kiasan tentang harta dalam bejana tanah liat untuk menggambarkan kuasa dan kemuliaan Kristus dalam diri manusia yang rapuh dan terbatas. Dengan membahas penderitaan yang mendera tubuh kita yang fana, Paulus mengingatkan para pembaca bahwa penderitaan kita sifatnya sementara, dan kemuliaan kekal yang menantikan orang-orang yang hidup untuk menyenangkan Tuhan. Di bagian ayat ini, Paulus mengajak jemaat di Korintus untuk memahami indahnya pelayanan yang menjadi panggilannya dan tidak terpengaruh oleh orang-orang yang mengukur orang lain dengan tolok ukur duniawi.

Ayat-ayat Kunci

(“Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.” 5:20)

Apakah Anda Tahu...?

  1. “Jika kami tidak menguasai diri… jika kami menguasai diri” (5:13): Orang Yunani menggunakan ungkapan ini untuk menjelaskan kecakapan seorang orator. Misalnya, Aristotle menggunakan kata existēmi, ἐξίστημι (diterjemahkan di sini sebagai “tidak menguasai diri” untuk menjelaskan seorang orator yang melenceng dari pembahasannya dan perkataannya membingungkan. Di sisi lain, sōphroneō, σωφρονέω (diterjemahkan di sini sebagai “menguasai diri” memiliki arti “kemampuan dan kecakapan dalam perkataan dan perbuatan.” Paulus menggunakan bentuk masa lalu dalam kalimat “jika kami tidak menguasai diri”, yang menunjukkan sebuah perbuatan di masa lampau, dan menggunakan bentuk masa sekarang dalam kalimat “jika kami menguasai diri”. Dengan begitu, ketika mengatakan “jika kami tidak menguasai diri”, Paulus mungkin sedang mengungkapkan cara bicaranya ketika ia hadir di tengah jemaat Korintus. Di sisi lain, “jika kami menguasai diri” mungkin menunjukkan surat yang sedang ia tulis bersama Timotius. Lihatlah 2Korintus 10:10 untuk membaca kritikan-kritikan yang ditujukan kepada Paulus, seperti yang menunjukkan bahwa surat-suratnya berbobot dan tegas, tetapi perbuatannya lemah dan perkataannya tidak berbobot.
  2. “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” (6:2): Paulus mengutip Yesaya 49:8.

Garis Besar

Analisa Umum

  • 1.

    Perhatikan dan tuliskanlah catatan-catatan tentang apa yang telah Kristus lakukan bagi kita di bagian ayat ini.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kristus mengasihi kita dan mati demi kita (5:14). Ia adalah jalan bagi kita untuk didamaikan dengan Allah (5:18). Walaupun Ia tidak berdosa, ia menjadi berdosa demi kita (5:21).

    Sembunyikan Jawaban

Analisa Bagian

  • 5:11–15

    1.

    Bagaimanakah “takut akan Tuhan” berhubungan dengan bagian sebelumnya?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Di pasal 5 ayat 9-10, Paulus membicarakan bahwa kita harus bertekad untuk menyenangkan Kristus karena kita semua harus menjawab perbuatan kita di hadapan penghakiman Kristus dan menerima upah perbuatan kita. Bagian ini (5:11-15) meneruskan pembahasan ini. Takut akan Tuhan berasal dari kesadaran penuh bahwa kita harus mempertanggungjawabkan pelayanan dan hidup kita di hadapan Kristus.

    Sembunyikan Jawaban

  • 2.

    Apakah ciri-ciri sifat dan dorongan pelayanan Paulus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    1. Melayani untuk menyenangkan Kristus dan bertanggung jawab kepada Allah (5:9-11).
    2. Melayani dengan hati ketimbang dengan apa yang kelihatan dari luar (5:12)
    3. Tidak menguasai diri dalam pelayanan Allah, sembari menguasai diri untuk kepentingan jemaat (5:13).
    4. Hidup untuk Kristus, dikuasai oleh kasih-Nya (5:14-15).

    Sembunyikan Jawaban

  • 3.

    Bagaimanakah takut akan Tuhan dan kasih Kristus menjadi pendorong semangat Anda?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 4a.

    Dalam hal apakah kita semua telah mati? (ay. 14)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kita yang telah dibaptis ke dalam Kristus Yesus telah dibaptis ke dalam kematian-Nya. Sebagai jawaban nyata atas baptisan ke dalam kematian Kristus, kita harus meninggalkan dosa dan berjalan dalam hidup yang baru (Rm. 6:1-4). Manusia lama yang dahulu hidup demi diri sendiri telah mati. Sekarang bukan kita yang hidup, tetapi Kristus yang hidup dalam diri kita (Gal. 2:20).

    Sembunyikan Jawaban

  • 4b.

    Apakah maksudnya tidak lagi hidup untuk diri sendiri tetapi untuk Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Dahulu kita mengikuti keinginan dan hawa nafsu kita sendiri, tetapi sekarang kita mencari kehendak Kristus dalam hidup kita dan dalam segala perbuatan kita. Tujuan, ambisi, komitmen, dan pilihan hidup kita harus berpusat pada Kristus. Perintah Kristus harus menjadi yang terutama. Kita juga harus bertekad untuk menggenapi kebenaran, kasih, dan kemurahan-Nya dalam perkataan dan perbuatan kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 5:16–21

    5.

    Dengan mempertimbangkan konteks bagian ayat ini, jelaskanlah arti menilai seseorang menurut ukuran manusia.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sebagian orang membanggakan penampilan ketimbang dengan apa yang ada dalam hatinya (Ref. 5:12). Mereka mengukur diri sendiri dan orang lain dengan ukuran duniawi, seperti penampilan, harta, pendidikan, kedudukan, atau kecakapan. Dengan ukuran-ukuran inilah beberapa orang menilai dan mengritik pelayanan Paulus.

    Sebelum kita percaya kepada Kristus, kita menilai Kristus menurut daging. Dari sudut pandang duniawi, tidak banyak yang menarik tentang Kristus (Ref. Yes. 53:2-3). Bagi mereka yang mengandalkan hikmat duniawi, kematian Kristus di kayu salib adalah hal yang bodoh dan lemah (1Kor. 1:18, 22). Tetapi sebagai orang percaya, sekarang kita mempunyai sudut pandang yang baru dan nilai-nilai yang baru. Kita mengukur keberhargaan kita dan keberhargaan pekerjaan kita dengan apa yang baik di mata Allah.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6.

    Apakah maksudnya “dalam Kristus” (ay. 17)?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    “Dalam Kristus” dimulai dengan iman dalam Kristus dan dibaptis ke dalam Kristus (Gal. 3:25-29). Ungkapan ini disematkan pada semua orang yang telah menjadi milik Kristus dan anggota tubuh Kristus. Mereka telah menerima penebusan dan disucikan (Ref. Rm. 3:24; 1Kor. 1:2; Ef. 2:3). Lebih lanjut, ada di dalam Kristus berarti menjalankan hidup kita dengan berjalan menurut Roh (Rm. 8:1-4).

    Sembunyikan Jawaban

  • 7.

    Bagaimanakah kita menjadi ciptaan baru dalam Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Menjadi ciptaan baru berarti menjadi manusia baru yang diciptakan dalam Kristus Yesus (Ref. Ef. 2:10). Melalui baptisan ke dalam Kristus kita mendapatkan jati diri yang baru sebagai anak-anak Allah. Lebih dari perubahan jati diri, adalah cara hidup yang baru dan pola pikir yang baru. Sebagai ciptaan baru, kita memiliki rupa Allah, dengan kebenaran dan kekudusan sejati (Ef. 4:24-5:11). Cara hidup yang baru dimulai dengan pembaruan roh dan pikiran (Ef. 4:23; Ref. Rm. 12:1-2). Ketimbang mengejar apa yang diinginkan jasmani kita, kita harus meneladani Tuhan Yesus Kristus. Dalam konteks bagian ini, pembaruan pikiran berarti memegang nilai-nilai yang dipegang Allah ketimbang apa yang dijunjung tinggi dunia ini.

    Sembunyikan Jawaban

  • 8.

    Mengapa Injil yang kita beritakan adalah pesan pendamaian?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sebagai orang-orang berdosa, kita adalah musuh-musuh Allah dalam pikiran dan perbuatan kita. Tetapi Kristus mati demi kita dan menyelamatkan kita dari murka Allah. Dengan begitu, oleh kematian Kristus anak Allah, kita telah didamaikan dengan Allah (Rm. 5:6-11; Kol. 1:21-22). Injil adalah kabar baik keselamatan dan pengampunan dosa melalui Yesus Kristus.

    Dengan membagikan kabar baik ini kepada orang lain, kita menawarkan kesempatan bagi mereka untuk meninggalkan permusuhan mereka dengan Allah dan berdamai dengan-Nya.

    Sembunyikan Jawaban

  • 9.

    Apakah pekerjaan kita sebagai utusan Kristus?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sebagai utusan Kristus, kita mewakili Kristus. Tugas kita adalah agar dunia mengetahui tentang pengampunan dosa dan penebusan yang ditawarkan Kristus. Karena kita mewakili Kristus, kita juga harus membawa kebenaran dan kasih Kristus bersama kita, ke mana pun kita pergi, agar orang-orang dapat melihat Kristus dalam diri kita.

    Sembunyikan Jawaban

  • 6:1–10

    10.

    Jelaskanlah apa maksudnya menyia-nyiakan kasih karunia Allah.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Kasih karunia Allah adalah segala sesuatu yang Allah berikan kepada kita dengan cuma-cuma dalam diri Yesus Kristus, di antaranya adalah keselamatan-Nya dan kesempatan pelayanan yang Ia buka bagi kita (Ref. Gal. 1:15; Ef. 1:7, 2:8, 4:7; Flp. 1:7; Tit. 2:11). Karena tujuan Allah dalam penebusan adalah agar kita dapat menjadi kebenaran Allah (2Kor. 5:21; Ref. Tit. 2:11-14), kita akan menyia-nyiakan kasih karunia Allah apabila kita terus berjalan di dalam dosa (Ref. Rm. 6:1-2). Lebih lanjut, apabila kita tidak menggunakan karunia yang Allah berikan kepada kita untuk melakukan pekerjaan baik-Nya, kita pun menyia-nyiakan karunia, karena Allah sesungguhnya memanggil kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik (Ref. Ef. 2:10; 1Ptr. 2:9). Apabila kita tidak menghasilkan buah-buah seperti yang diharapkan Tuhan bagi kita, kita akan menjadi seperti pohon tandus dan tidak berbuah, yang hanya menyita tempat tanpa tujuan (Ref. Luk. 13:6-8; Yoh. 15:8).

    Paulus, yang menganggap bahwa dipilih untuk menyatakan Injil adalah karunia Allah, tidak menyia-nyiakan karunia ini. Ia berjerih lelah dengan setia dan tekun oleh kasih karunia Allah untuk menggenapi tugas dan amanatnya (1Kor. 15:10).

    Sembunyikan Jawaban

  • 11.

    Mengapa di sini Paulus mengutip Yesaya 49:8?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Pelayanan pendamaian Allah yang dipercayakan kepada Paulus adalah untuk membawa kemurahan dan penebusan Allah kepada dunia. Dengan mengutip perkataan Yesaya, Paulus mengingatkan jemaat di Korintus bahwa mereka sudah menerima kasih karunia kemurahan dan penebusan Allah yang ajaib melalui utusan seperti Paulus. Mereka tidak boleh terus menutup hati mereka dari kasih karunia yang Allah berikan kepada mereka, tetapi mereka harus membuka hati mereka bagi pekerjaan Allah melalui para pelayan Injil (Ref. 2Kor. 6:11-13).

    Sembunyikan Jawaban

  • 12.

    Bagaimanakah kita memastikan agar kita tidak membuat orang lain tersandung ketika kita melayani?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Apabila kita hanya memikirkan kepentingan diri sendiri atau menempatkan keinginan pribadi di atas kepentingan orang lain, kita menjadi batu sandungan bagi mereka (Ref. 1Kor 8:9-13, 9:12; Gal. 4:17, 6:13).

    Sembunyikan Jawaban

  • 13.

    Bacalah deskripsi pelayanan Paulus di ayat 4 hingga 10 dan renungkanlah bidang-bidang apa saja yang dapat Anda kembangkan dalam pelayanan Anda.

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban
    (Jawaban ini kosong)
    Sembunyikan Jawaban

  • 14.

    Apakah maksud Paulus dengan paradoks di ayat 8-10?

    •  
    •  
    •  
    •  
    Lihat Jawaban

    Sebagai pelayan dan utusan bagi Kristus, kita akan menghadapi berbagai jenis orang dan keadaan. Kadang-kadang pesan kita diterima, tetapi juga ditolak. Kadang-kadang kita dipuji, tetapi kita juga akan dicemooh. Kita dapat disalahpahami, dan kita bahkan dapat mencapai rasa putus asa karena kesulitan-kesulitan yang kita hadapi dalam pelayanan kita. Tetapi kasih karunia Allah membawa kita melewatinya dan terus mencurahkan kuasa-Nya yang mengatasi segala sesuatu walaupun kita lemah dan rapuh. (Lihatlah paradoks-paradoks lainnya dalam kiasan hart dalam bejana tanah liat di ayat 4:7-12).

    Sembunyikan Jawaban